Love in The Lake Turtle

11 3 0
                                    

Kau masih belum datang, padahal kita sudah sepakat tentang ini, tentang waktu dan tempat. Bahkan tentang banyak topik yang akan kita permasalahkan hari ini. Menyebalkan, mengapa selalu aku yang datang duluan? Mengapa selalu aku yang datang lebih awal? Tidak bisakah aku yang terlambat, bahkan untuk satu kali pertemuan saja? Aku tau. Mungkin ada sekawanan singa diperjalanan yang mencoba menghadangmu untuk menemuiku sehingga kau selalu terlambat. Iyaa mungkin saja.

Namun, aku tau kau pasti datang, aku yakin itu.

Aku masih duduk disini. Di Telaga Kura, begitulah kita menamai tempat ini. Tempat dimana kita sering menggabiskan waktu berdua bersama. Iyaa tempat ini selalu terlihat menakjubkan, dan akan sangat menakjubkan saat kita tambah dengan imajenasi dan fantasi liar kita berdua. Kau selalu bisa membuat tempat ini hidup, kau adalah dalang dari semua aktor- aktor yang ada dalam imajenasimu dan aku berharap aku bisa selalu menjadi bagian dari ceritamu.

Dua telapak tangan seketika menutup mataku dan menghalangi pandanganku yang sedang asyik menandangi kura- kura yang sedang terdiam. Kau datang dengan wajah tanpa penyesalan, layaknya bocah kecil yang buta membaca jam. "Kau terlambat lagi nona." Omongku kesal, "Maaf, aku agak kesulitan mencari pasangan sepatuku tadi." Jawabnya.

Aku tidak akan marah, bahkan bila harus menunggumu seharian disini, karena aku selalu rindu detik demi detik saat kita bercerita bersama. Bercerita tentang kucing- kucing kita yang nakal dan menyebalkan, bercerita tentang bunga- bunga indah di lembah mandalawangi, hingga bercerita tentang tujuan hidup kita yang tidak satu setan pun tau.

Banyak orang berlomba- lomba untuk sampai di puncak Rinjani, tapi aku hanya ingin habiskan waktuku bersamamu.


"Ryan?" Tanya dia.
"Iya, ada apa bel?" Jawabku.
"Ada banyak hal buruk dari ku yang kamu gak tau, aku ini anak bandel waktu kecil. Aku adalah kakak yang jahat, aku sering memarahi adikku bila dia berbuat salah. Kadang juga aku membangkang pada orang tua bila disuruh sesuatu." Tukas dia
"Lalu kenapa? Aku tetap suka padamu walaupun begitu" Jawabku.
"Bukan begitu, ada banyak hal tentangku yang kamu gak tau. Aku gak seperti yang selalu kamu banyangkan Ryan." Omong Bella.
"Dengar baik- baik, aku cinta semua hal dari kamu. Baik itu yang aku tau, walaupun yang aku tidak tau." Jawabku.
"Aku hanya merasa kita terlalu dekat, sangat dekat. Dan menurutku itu tidak baik." -Bella
"Apa maksudmu Bella?" Jawabku
"Besok aku akan pergi ke New York, dan semoga kau bisa melihatku lebih luas." Jawab Bella

Karena semakin dekat kita melihat sesuatu, maka semakin sedikit yang dapat kita liha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in The Lake TurtleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang