Oneshoot

327 24 4
                                    

Gue dedikasiin cerita ini buat WattyWatty_ID dan temen temen yang ada didalamnya.

*******

Hai perkenalkan namaku Syifa Dewi Bramasta biasa dipanggil Syifa, aku bersekolah di salah satu SMA di Bandung. Aku tinggal bersama kakaku, dia bernama Kevin.

Aku memiliki seorang kekasih bernama Muhammad Arya Putra Pratama dia biasa dipanggil Arya. Dia bersekolah di sekolah yang sama denganku, jika kalian bertanya tanya mengapa kita bisa menjadi sepasang kekasih?

Jawabanya adalah , takdir

Takdir yang membawa langkah demi langkah Arya kehadapanku. Dia adalah seorang pria idaman di sekolah dan aku yang notabenenya murid pindahan sangat beruntung bisa mendapatkan laki laki yang hampir sempurna seperti Arya.

Hubungan kami sudah bertahan selama 1 tahun 5 bulan. Bukan waktu yang singkat untuk mengukir berbagai kenangan bukan?

*****

Minggu sore.

Menurutku hari minggu ini adalah hari yang tepat untuk bermalas malasan. Jadi jangan heran jika aku bangun pada senja hari.

Kringg!!

Aku segera mencari dimana letak handponeku.

"Halo?" kataku dengan nada seperti bertanya.

"Saya pihak kepolisian ingin menangkap saudari Syifa atas tuduhan menggunakan obat terlarang sehingga bangun pada sore hari" jawab pria di seberang sana, sepertinya aku tahu suara ini.

"Arya kampret lo! Ah najis" jawabku.

"Abis jam segini baru bangun kan lo? Kalah sama nene gua lo"

"Semerdeka lo deh. Btw ngapain nelfon gue?" tanyaku sambil membuka balkon kamarku aku ingin sekali menikmati angin yang sejuk pada sore hari.

"Engga gua cuman mau ngasih tau kalau besok dan selama seminggu kedepan gua bakal gaada di sekolahan." jawab Arya

"Hah? Kenapa? Lo sakit?" tanyaku dengan nada khawatir.

"Engga sayang, gue mau nemuin kakek di kampung katanya dia kangen banget sama gua."

"Ooo, sama siapa perginya?" tanyaku lagi.

"Sama kedua orang tua saya yang sayang sama saya mba"ucapnya dengan nada yang lebay.

"Ah anjir gua cantik gini dibilang mba mba"

"Jangan kangen sama gua ya."

"Mmmm, okedeh gua gabakal kangen sama lo. Eh kakak lo gaikut?"

"Engga dia masih harus nyelesain skripsi dia karena deadlinenya minggu ini"

"Mmmm" kataku

"Kita ketemu malem ini mau?"

"Gak. Gua mager"

"Ah elah. Yaudah sampai berjumpa nanti sayang. Love you"

Aku segera melempar handphoneku ke atas kasur dan duduk di kursi yang berada di balkon.

Aku berfikir sejenak, aku memutuskan untuk tidak bertemu Arya karena aku tidak ingin menuai rindu yang teramat dalam nantinya. Karena jika Arya pergi dia pasti tidak akan menghubungiku.

Ya. Arya adalah pria yang berbeda, dingin namun menyejukkan. Bila dia sedang berada di sekolah, Arya adalah pria yang tidak tersentuh, dia jarang bertegur sapa dengan wanita disekolah yang menyukainya. Namun Arya adalah sosok pria yang sangat romantis bila dia sedang bersamaku. Oleh karena itu sampai detik ini aku masih bingung mengapa Arya memilihku menjadi perempuan penting dalam hidupnya.

Rapuh • oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang