Oyon

28 3 8
                                    


Nama gue Orion tapi anak-anak suka manggil gue Oyon, kalau lagi bego dipanggil Oon. Kalau lagi pinter? Dipanggil Ori yang artinya otak gue berarti orisinil. Emang kurang ajar mereka semua, pantes disekolahin. Tapi ngomong-ngomong anak-anak di sini bukan anak gue ya. Nggak mungkin gue nyebutin 28 biji sendiri kan?

Dua puluh delapan biji? Jadinya cuma 14 dong?

Hahaha.

Lupain yang barusan lo baca.

Maksud gue bukan kayak gitu kok. Oke? Mana kuat gue dua tahun sekelas sama biji doang. Emangnya gue cowok apaan?!

Pagi ini-kurang lima menit sebelum bel masuk masih pagi kan ya?-gue langsung dikeroyok sama beberapa anak tepat pada saat bokong gue baru aja ngelus alusnya bangku gue. Anyep rasanya ini bokong, kayak lagi ngedudukin mayat.

"Gimana Yon, si Tata lo terima nggak tuh?"

Anak-anak langsung deh heboh. Emang susah kalau punya temen doyan ngegosip semua ya. Lagian sesadar-sadarnya gue, gue cuma ngasih tahu satu orang kalau gue ditembak sama Tata primadona anak IPA, ini kenapa jadi se-RT yang tahu? Mulutnya pada keolesan oli semua kali ya.

"Nggak. Alay doi. Males gue."

Dan ngomong-ngomong nih guys, lo nggak salah baca kok. Iya, gue ditembak sama primadonanya anak IPA. Gile nggak tuh?

Apakah gue ganteng? Hahaha. Jangan salah, bray! Lo tahu nggak Oh Sehun? Song Mino? Lee Minho? Tahu nggak lo? Tahu? Wah berarti lo cingur bermata jeli karena sampai saat ini tiap ada temen yang bilang gue mirip artis korea yang beda-beda namanya tapi gue berasa mukanya sama semua. Eh, gue tadi salah nyebut ya, harusnya cingu nggak sih? Cingunguya?

"Anjaaaaay! Tata dibilang alay! Gila lo, parah man. Emang alay bagian mananya? Anggun gitu kok."

Gue berdecak dengan kepala yang bergerak ke kanan dan kiri. "Lo nggak tahu arti alay sebenarnya. Alay menurut gue tuh bukan yang doi doyan bonceng tiga kalau naik vespa karena nggak mungkin, mana muat?!"

Tiba-tiba kepala gue ada didorong sama tangan setan. "Langsung aja oncom!"

Gini nih, susah emang kalau udah berhadapan dengan generasi suka sakau kalau kekurangan micin sama gula.

Gue menghela nafas, padahal sebenarnya nggak perlu, buat mendramatisir aja. "Doi.." ucap gue dengan suara setengah berbisik, "pake fotonya sendiri buat wallpaper hape."

"OH MY GOD. OH MY GOD."

"Ihhhh, sumpah alay banget Tata."

"Ieeeuuuwww, kampungan."

"Glad to know you don't love her too."

"Alhamdulillah Oyon terbebas dari siksa api neraka."

Temen gue yang gini-gini kayaknya yang bikin gue jauh jodoh. Tampang gue boleh kayak artis Korea Selatan, percintaan gue yang kayak Korea Utara.

"Emang berengsek lo pada ya! Seneng ya kalau gue sengsara."

Jadi, cerita sesungguhnya adalah Tata minta ID LINE gue buat minta bantuin doi deket sama abang gue tapi temen sebangku sehidup-mati gue nyebar gosip kalau gue ditembak Tata, mumpung dapet umpan dan kapan lagi gue bisa digosipin sama salah satu primadona sekolah kan? Jadi ya gue makan aja tuh umpannya. HAHAHA.

Satu monyet ketipu! :p

***

Author's note:

Iseng banget bikin ginian. Ceritanya nyeritain murid-murid yang ada di kelas IPS-2 ya kalau lancar syukur-syukur bisa nyampe 28 nama. Iya, jadi setiap part beda orang yang diceritain.Si Oyon atau Oon atau Orion ini dibayanganku emang ganteng asia wajah ala-ala boyband koriya tapi karena kelakuannya yang bar-bar dan terkesan nyeleneh dan sebenernya "sabodo amat dah" sama cewek, tapi tetep mau bisa nyambung kalau lagi pada menistakan para kaum fakir asmara makanya doi juga kadang ikutan merana karena belom dapet-dapet cewek. Padahal mah ada juga yang suka sama Oyon sebenernya, apalagi para adek kelas, beuh!! Kalau yang seangkatan? Bisa diitung pake jari karena udah males duluan sama slengekannya doi.Wassalamu'alaikum wr.wb.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soda GembiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang