"Arkan kamu sudah pulang?" Tanyaku takut-takut pada seorang pria yang sangat tampan dihadapanku.
Tubuhnya tinggi tegap dan matanya berwarna coklat gelap. Rahangnya tegas. Bibirnya cukup tebal dengan alis mata lebat yang menambah kadar ketampanannya.
Aku meringis saat dia malah mengolok pertanyaanku. Bibirnya tersungging kejam seperti biasa.
"Untuk apa kamu menanyakan hal itu padaku? Yang perlu kamu urus itu cuma papa!" Balasnya dengan penuh penekanan.
"Apa kamu sudah makan?" Aku tidak menghiraukan perkataannya dan terus menanyainya. Namun dia tetap diam dan terlihat sangat kesal.
"Apa kamu ingin mandi? Mama siapkan air hangat ya Arkan" ucapku yang terlihat semakin menyulut amarah Arkan.
"Jangan sok perhatian padaku," hardiknya.
"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu dulu sebelum menyiapkan makan malammu," aku terus mengoceh tanpa melihat kearahnya.
"Aku bilang diam, Din," bentaknya kembali "Jangan lakukan apapun padaku. Dan jangan harap aku mau menerimamu sebagai mamaku. Itu tidak akan mungkin terjadi"
Aku menghadap kearahnya dengan takut-takut "lalu apa yang bisa aku lakukan agar kamu bisa menerimaku sebagai mamamu Arkan?"
Arkan kelihatan tertarik dengan pertanyaanku itu.
"Apa kamu akan menuruti permintaanku jika aku menyebutkan keinginanku agar aku mau memanggilmu mama?"
"Tentu saja"
"Apapun itu?"
Aku mengangguk.
"Baiklah. Kalau begitu jadilah wanitaku!" Katanya serius.
"Apa kamu bilang? Aku ini mama mu Arkan"
"Kamu lebih pantas menjadi istriku daripada mamaku" desisnya.
"Aku nggak mungkin melakukan itu" aku segera menjauhinya namun Arkan dengan cepat menarikku kedalam pelukannya.
"Aku nggak mungkin bisa memanggilmu mama Din. Karena cuma kamu satu-satunya wanita yang aku cintai. Nggak ada yang lain," ucap Arkan lembut.
Dan dengan lembutnya Arkan menciumku penuh gairah.
Aku terus menolak namun kekuatanku kalah besar darinya.
"Kalau kamu memang ingin kupanggil mama. Jadilah wanitaku dulu," desahnya sambil mengusap air mataku yang telah keluar tanpa kusadari.
Arkan membenahi poniku dan mengelus bibirku. Kemudian meninggalkanku sendirian di ruang tamu yang besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mom [New Project]
RomanceDON'T COPY DON'T REMAKE Adakah yang tidak bisa dimiliki oleh Arkan Alvero Alexus yang mempunyai kekayaan yang menduduki strata lebih tinggi dari billionaire itu di dunia ini? Dia punya segala-galanya. Tentu. Tapi jawaban dari sahabat karibnya membua...