5

107 4 0
                                    

Kaki lyra sudah tidak sanggup lagi melangkah, rasanya ia sangat kelelahan, lyra tidak punya uang lagi untuk pulang karena uangnya tadi diambil oleh temen nitha.

Terik matahari yang semakin membuatnya ingin pingsan, dan tidak kuat lagi. Ia baru sampai dijalan raya. Lyra mencoba mencari tumpangan apapun. Yang penting dia bisa pulang.

Dea melihat lyra yang duduk di trotoar jalan yang berdebu.

" kenapa dia ada disitu, apa yang dilakukannya disitu, mengapa dia tidak pulang kerumahnya"

Dea turun dari mobilnya. Dan mendekati lyra.

"Hey.. lyr ngapain kamu disini"

" ehh.. dea.. tolong bantu aku dong aku ingin pulang tetapi aku tidak punya uang untuk pulang. Kakiku merasa sakit sekali."

"Memangnya kamu dari mana, kok sampai ada disini sih."

"Iyaa.. Eee nitha" (berhenti sejenak dan mengingat peekataan nitha tadi dan tidak jadi memberitahukan dea)

"Ada apa katakan saja."

"Tdk,,,tdk ada apa apa.
Dea tolong antar aku pulang, aku mohon antar aku pulang."

" iyya.. iyya... ayo masuk ke mobil gue."

dea membawa lyra pulang. Di perjalan ada beberapa perbincangan antara dea dan lyra.

"Tau nggak lo,, kalo lo nggak ada entah sampai kapan gue ada dijalan yang berdebu dan berpolusi itu hari ini kau sangat membantuku."

"Gimanapun lo kan temen gue juga kan, manamungkin gue membiarkan lo duduk di trotor."

"Eh.. dea lo jangan memberitahu siapapun, kalau aku duduk di trotoar ya."

"Yaa."

"Yah gue turun disini. Rumah gue ada dilorong kecil, pasti mobilmu nggak muat. Thank you so much dea."

"Yahh. Gue pulang dulu yah bay bay."

Dia sudah mengetuk pintu rumahnya. Tapi tdk ada siapapun yang ada di rumahnya, lyra juga menghilangkan kunci rumahnya. Terpaksa dia harus menunggu nyokabnya.

Arrogant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang