Rafa tampak manggut-manggut setelah mendengar cerita keduanya
"Ah sayang sekali, kekasih kalian itu bodoh atau apa menyia-nyiakan perempuan sebaik kalian sementara aku susah payah mencari perempuan apa adanya saja sulitnya minta ampun, coba saja banyak perempuan seperti kalian' manyun Rafa
"Tapi apa gunanya kalau dimata kekasih sendiri aku tidak sebaik itu" ujar Nasha pelan sambil beranjak dari kursinya lalu pergi dengan tergesa gesa, tampak beberapa bulir air mata mulai menghiasi wajahnya saat ia berlari meninggalkan kedua temannya
"Perlu kususul dia tidak?" tanya Rafa
"Tak perlu, biarkan ia sendiri, semua sangat sulit baginya karena kekasih bedebahnya yg selalu menyalahkan dia ini itu" sahut Kiena
"Kekasih mu juga bedebah"
"Tetapi masih jauh lebih baik hati dan pengertian" cengirnya
"Yaa terserahlah" Rafa tertawa melihat Kiena yang sudah kembali bersemangat. Mereka berdua pun terus melanjutkan obrolannya membicarakan banyak hal layaknya sepasang sahabat.
Nasha POV
Ah sial aku menangis lagi, lagi dan lagi.
Sebelumnya biar kuperkenalkan diriku serta sahabatku. Namaku Lanasha Deannova atau akrab dipanggil Nasha. Umurku 16 dan hobiku beberapa bulan kebelakang ini adalah menangis.
Sahabat perempuanku di cafe tadi bernama Kiena Zahran sedangkan yang laki laki bernama Rafabya Hanifan.
Kembali pada kejadian tadi di cafe, aku dan Kiena yang memanggil Rafa untuk datang, kami memiliki masalah dan hanya Rafa yang dapat menjadi pendengar dan penasehat terbaik kami. Masalahnya sangat klise, masalah percintaan. Yaa orang bilang sih masa muda tidak akan indah kalau tidak merasakan pahit manisnya cinta kan?
Omong-omong aku lupa kalau aku meninggalkan Rafa dan Kiena tadi di cafe padahal aku sudah janji akan mentrakir mereka, bodohnya aku kembali lagi menangis padahal aku sudah bercerita dan itu seharusnya cukup membuat lega. Lupakan sajalah, aku ingin segera sampai di rumah dan istirahat.
...
"Aku pulang!" ucapku pelan sambil menaruh sepatuku keatas rak. Aku berlari kecil menaiki tangga lalu memasuki kamarku dan lompat ke atas kasur, tak lupa kunyalakan TV sebagai hiburan. Baru beberapa menit ketenanganku dimulai, datang seseorang mengusiknya
"Oy oy gadis bodoh bawa pesananku tidak?!" teriak laki-laki dari sebrang pintu, yap, adik sialanku yang tercinta tapi bohong, Abyan Nandana
"Apasih" dengusku memalingkan muka sebentar lalu kembali fokus menatap TV
"Oy oy apa-apaan mata sembab itu! jangan bilang kau berhenti menangis di kamar lalu jalan keluar rumah hanya untuk menangis?"
"Berisik Abyan! Apa urusanmu sih? Aku gak bawa apa apa cepat pergi sana!"
"Atau perlu aku line Ka Alfath supaya kemari dan liat seberapa cengeng pacarnya?" ledeknya sambil menaikan satu alis
"Berisik tai. Nih uang sogokan 20 ribu. Udah ya gaada lagi, bye!" aku menghampirinya memberi uang lalu mendorongnya dengan kaki ku dan mengunci pintu
"Omong-omong Ka Alfath dibawah tuh nanyain" aku yang mendengarnya pun langsung terbengong dan segera berlari membuka pintu kamar "Tapi boong" lanjutnya sambil tertawa lalu berlari kebawah. Adik sialan? Jelas.
...
Hari pun sudah berganti malam, ralat, sekarang sudah tengah malam hampir dini hari. Jam 00.33 dan aku masih terkekeh sendirian sambil memandangi layar iphone ku.
(line)
Rafa : oy oy gaya banget lo semua msh bangun jam segini
Kiena : ini bdg gausah sosoan pake lo-gue gitu deh
Waldo : rafa ditunggu Alfath sm ryu di belakang sekolah bsk pulang sklh
Rafa : lah apaan? chat di grup doangsi gaakan nikung :(
Waldo : teu deng boong
Kiena : apaan pacar aku disebut sebut
Nasha : 2
Rafa : eh nanas
Waldo : eh nanas
Kiena : eh nanas
Nasha : apasih receh
Nasha : tdr kalian semua
Waldo : y ddh
Kiena : dih apaan deh aldo
Rafa : bola lg nungguin aku
Kiena : bacot 'aku'
Nasha : ngantuk dadah
Yaaa memang sudah jadi kebiasaan aku dan teman-temanku chat hingga tengah malam karena kami semua anak malam, maksudnya suka begadang. Sepertinya aku berhutang penjelasan lagi yaa? Siapa itu Waldo, Alfath dan Ryu.
Waldo Azzaky atau panggil saja Aldo, perlu kalian tau aku, Kiena dan Rafa adalah empat serangkai hehe, jadi Aldo juga termasuk sahabatku, lengkap berempat kan? Gak harus lima sempurna karena kita bukan anak sehat. Ga nyambung.
Nah nah, Alfath Faustin dan Ryu Adhitya itu manusia. Aku masih SMP jadi bahasanya kita buat santai saja oke. Alfath itu pacarku dan Ryu itu pacar Kiena. Itu saja sih yang akan kuberi tau pada kalian tentang mereka, cukup baca ceritaku saja kalau kalian ingin tau mereka lebih.
Tapi biar kuberi tau kalau cerita ini adalah kisahku dan teman-temanku, jadi kalau cerita ini mulai melantur, membosankan, terlalu galau atau gaasik kami tidak tanggung jawab karena kami gaa ngehamilin kalian:(
Maksudnya karena kehidupan kehidupan kami memang ga seasik itu.
Jadi nikmati saja dan selamat tidur...
***
iyakoo gajelas tp kalo penasaran vote ajalahyaa tolong:((

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfego
Teen FictionTak peduli mana yang lebih unggul, pada akhirnya egois dan keras kepala hanya akan menyakiti dan bukan menyayangi. Copyright © 2016 by Colion