EMPAT

46 7 2
                                    

Sesampai nya mereka dikelas,devan belom sama sekali melepaskan genggaman nya ditangan vinda.sampai sampai kelas jadi hening karena melihat sang waketos pegangan tangan dengan cogan macem devan?siapa coba yang gak mau dipegang tangan nya sama cogan kayak devan?.devan tuh tinggi mau tau tinggi nya devan 178 cm,ganteng pasti nya,rada pinter sih (rada lho rada).

Lalu,mereka duduk dibangku mereka yang bersebelahan.lalu pelajaran dimulai.
"Eh gue mau izin dulu yak" kata devan pelan kepada vinda.
"Mau kemana?" Tanya vinda
"Mau ke toilet.kenapa lo mau ikut?" Canda devan
"Setdah,otak lu ngeres amat sih! Udah sono ntar lu ngompol lagi disini"
"Yaudah"
"Eh tarlu"
"Apalagi vinda???"
"Lo mau ke toilet beneran atau mau sengaja biar bisa bolos pelajaran?"
"Serius vin,gue mau ke toilet ini gue dah mau keluar!!!"
"Idih jorok lu,yaudah sana sana!!"
"Lu nya banyak tanya"

Setelah devan keluar kelas dan guru nya juga sedang keluar karena ada rapat.kedua teman nya langsung berbalik menghadap vinda dan mengintrogasi nya.
"Eh lo kok bisa jadi deket banget sama si devan? Kata nya gak suka" tanya dira setelah pindah duduk nya jadi disamping vinda.
"Emang gak suka kok" jawab vinda ragu
"Cieeeee jawab nya terbata bata" ledek vika
"Gue cuma akrab aja gak deket kok" kata vinda
"Yakin cuma Akrab?" Tanya vika
"Iyalah" jawab vinda
"Akrab kok tapi pegangan tangan" ledek vika dan dira bersamaan.
"Oh yang tadi itu??? Hhhhmmm"
"Ayo kenapa?"
"Gue ngomong tapi jangan nyebar ya pliis"
"Iya"
"Gak tahu tadi tuh tiba tiba dia ngegandeng gue dari taman sampai kelas.gue juga gak tahu kenapa? Padahal kita baru kenal"
"Kenapa lo gak minta lepas?"tanya vika
"Udah,tapi semakin gue minta lepas semakin devan erat genggam gue nya"
"Oooooh so sweeet"respon mereka berbarengan (lagi)
"Siapa tahu devan jodoh lu vin" ujar dira
"No no no,gak mau" jawab vinda seraya menggelengkan kepala nya
"Kenapa vin? Itu cogan limited edition lho.sayang kan kalo lo sia sia in apalagi gue denger cewek cewek disini ada yang pada suka sama devan" lanjut dira
"Iya,entar keburu devan diembat orang lain gimana?" Tanya vika
"Yaudah ambil ambil aja tuh si devan.gue mah ikhlas lahir batin" jawab vinda dan langsung melanjutkan catatan nya yang tadi tertinggal.
-
-
-
Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu.tetapi vinda masih saja berdiri diam di lobby untuk menunggu jemputan nya.dia bosan,karena di sekolah itu sekarang hanya ada dirinya saja.vika sudah pulang naik motor scoopy pink nya.dan dira entah sedang kesambet apa mau pulang bareng sama reihan.iyalah dira kan gampang banget kalo dideketin cowok.

Karena sudah bosan kelewatan,vinda memakai headshet nya untuk menyetel musik.tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu nya dari belakang.dan dengan kaget nya vinda berbalik badan.

"Eh? Devan" ucap nya sambil melepaskan kedua headshet nya.
"Lo belom pulang?" Tanya devan yang sekarang berdiri disamping nya vinda.
"Gak lihat nih gue masih disini ya berarti gue belom pulang lah.pake ditanya lagi" jawab vinda agak jutek
"Yaelah,santai mbak.gue kan cuma nanya"
Vinda tidak merespon apa apa.dia hanya menatap lurus ke depan karena hari sudah mau menunjukkan waktu sore.

*triiiiiiiiing triiiiiiing* suara dering telphone nya vinda.
DI TELPHONE..
"Halo? Bang revan?"
"Iya ini gue"
"Kenapa?"
"Sorry gue gak bisa jemput lo hari ini"
"Emang kapan sih lo pernah jemput adek nya sekolah?!"
"Iya juga sih,tapi kan gue juga pernah jemput lo kali."
"Iya kan tetep aja jarang bukan tiap hari.emang kenapa lo gak bisa?"
"Ada sesuatu penting yang harus gue selesein bentar aja"
"Jangan bilang lo mau balapan liar?!"
"Enggak"
"Clubbing?"
"Enggak"
"Ok,awas aja sampe rumah lo mabuk mabukkan trus lewat dari jam dua belas gue kunciin lo di luar"
"Iya adek gue yang cantiiiik"
"Yaudah bye"
"Bye"

Vinda kembali menaruh hp nya kembali ke saku rok nya.
"Siapa vin?" Tanya devan akhir nya saat tadi agak hening
"Abang gue" jawab vinda datar
"Oooh elo punya abang?"
"Iya lah"
"Hhhmm,nama abang lo siapa?"
"Bang revan"
"Hah? Devan kok nama nya bisa sama kayak gue"
Vinda menengok "BANG REVAN budeg"
"Ooh revan,yah mirip mirip lah nama nya devan revan mirip lah"
"Terserah lo aja lah"
"Trus lo kenapa masih disini? Blom ada yang jemput?"tanya devan
"Iya"
"Mau gue anterin pulang gak?"
"Gak makasih"
"Kenapa?"
"Ya emang lo tahu rumah gue dimana"
"Kan ntar lo yang nunjukkin arah nya"
"Gak usah,itu mobil jemputan gue dah dateng.gue duluan ya"
Devan hanya tersenyum sebentar dan langsung berjalan menuju parkiran motor dan mengambil motor nya lalu dia pulang.

Haiiii!!!! Maaf ya kalo part nya kependekkan atau kepanjangan.aku usahain bakal sering sering update.

STILL LOVING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang