Tittle : I CAN'T BRING YOU BACK
Cast : Yunjae And Other
Genre : Drama/Romance/Family/Angst
Cast bukan milikku
Tapi cerita milikku
DON'T LIKE DON'T READ
.
.
.
Terlihat 2 orang namja tengah berdiri berhadapan disebuah padang rumput ilalang yang menjulang tinggi. Dengan pakaian berbeda hitam dan putih keduanya terlihat saling memandang satu sama lain, dari tatapan mata keduanya terlihat bagaikan sebuah kerinduan yang sudah lama menghilang. Seorang namja berpakaian putih berusaha mendekat dan menyentuh pipi namja lain berpakaian hitam dihadapannya.
"Apa yang kau lakukan disini, hm?" ucap namja berpakaian putih seraya menyentuh pipi namja berpakaian hitam dihadapannya.
Bukannya menjawab, namja dihadapannya justru menikmati sentuhan halus itu dengan mata terpejam dan sudut bibir yang membentuk senyuman kecil. Tidak lupa dengan tangannya yang ikut menyentuh permukaan kulit tangan yang tengah menyentuh pipinya.
"Tidak seharusnya kau berada disini" ucap namja berpakaian putih itu lagi dan menyadarkan keterbuaian namja dihadapannya.
"Aku merindukanmu" jawabnya seraya membuka matanya.
"Aku juga merindukanmu"
"Bisakah kita seperti ini terus?"
"Kembalilah.." ucap namja itu dan menarik tangannya dengan halus dari pipi namja dihadapannya.
'Kembalilah' kata itu sukses membuat mata namja yang tadi disentuhnya memandangnya dengan penuh tanda tanya. Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya yang tiba-tiba saja terasa kelu. Matanya memandang namja berpakaian putih didepannya seolah menuntut penjelasan atas ucapannya.
"Ku bilang, kembalilah.. dia membutuhkanmu" lanjut namja berpakaian putih itu.
"Bisakah aku membawamu kembali bersama ku?" tanyanya dengan wajah yang terlihat seperti orang bodoh.
"Aku selalu bersamamu" tangan namja berpakaian putih itu terjulur. "Disini" tambahnya seraya menyentuh dada namja berpakaian hitam itu.
"Tapi aku ingin disini bersamamu" jawab namja yang menjadi lawan bicaranya dan menggenggam tangan yang ada di dadanya.
"Belum saatnya" namja berpakaian putih itu kembali menarik tangannya dengan halus. "Aku akan terus disini" dihirupnya udara dan membuat kalimatnya menggantung beberapa saat. "Menunggu kalian hingga saatnya tiba" lanjut namja itu seraya menyunggingkan senyum manis yang lama tak dilihat oleh namja dihadapannya.
Perlahan kaki putih tanpa alas itu berjalan mundur menjauhi namja berpakaian hitam dihadapannya. Badannya berbalik perlahan membelakangi namja itu, kakinya melangkah mantap hingga menimbulkan jarak yang perlahan tapi pasti semakin jauh.
"Kumohon tinggal-lah bersamaku! Kembali-lah bersamaku!" ucap namja berpakaian hitam itu dengan sedikit berteriak berharap namja berpakaian putih itu mendengarnya.
BRUK!
Namja berpakaian hitam itu tiba-tiba saja terjatuh ketika hendak melangkahkan kakinya berusaha untuk mengejar namja berpakaian putih itu, dilihatnya kaki telanjangnya terikat seutas tali yang entah sejak kapan dan tanpa disadarinya bertengger di kakinya. Sekali lagi, dilihatnya dimana arah namja berpakaian putih itu tadi berjalan. But, nihil kemana namja itu? Tiba-tiba saja menghilang dan disana, hanya tersisa dirinya yang jatuh terduduk di tengah padang ilalang. Lagi dia melihat kakinya yang tadi terjerat oleh seutas tali, lagi-lagi mata sipitnya dibuat terbuka lebar, tali itupun telah menghilang. Perlahan dia bangkit dari terjatuhnya. Mata kecilnya melihat kesekelilingnya, tidak ada siapapun, dia sendirian. Mulutnya terbuka seperti handak berteriak namun tiba-tiba suaranya menghilang. Sekuat tenaga dia terus berusaha mengeluarkan suaranya hingga terlihat urat-urat halus di sekitar lehernya. Airmatanya mengalir begitu saja tanpa ada yang memerintah. Sendiri, lagi. Itulah kira-kita yang dia rasakan untuk kedua kalinya.
.
-I CAN'T BRING YOU BACK-
.
"Dia kembali!"
"Berikan itu padaku!"
"Nde, uisa"
Dalam ruangan serba putih yang mencekam itu, dikejutkan oleh terbukanya sepasang mata seorang namja yang tengah terbaring diantara mereka. Wajah namja yang terbaring itu terlihat seperti terkejut ketika membuka matanya, namun detik berikutnya tubuhnya kembali lemas dengan tatapan mata kosong dan ekspresi wajah yang sudah tidak dapat digambarkan lagi. Semua orang yang berada dalam ruangan itu dan berpakainan serba putih dan masker yang menutupi sebagian wajah mereka terlihat lega dari wajahnya. Betapa tidak, mereka hampir saja kehilangan orang yang berada di tengah-tengah mereka.
"Terimakasih atas kerja sama kalian" ucap salah seorang namja berumur itu dan menurunkan masker dari wajahnya.
"Ne, uisa" jawab serentak 6 orang berpakaian putih lainnya.
Namja berumur yang disebut uisa itu berjalan menuju pintu keluar, sedangkan beberapa orang lainnya tengah merapikan hasil kerja mereka yang terbilang sukses. Sekali lagi, mereka berhasil menyelamatkan nyawa orang yang tengah sekarat bahkan mungkin kesempatan hidupnya nyaris hilang jika saja mereka terlambat menanganinya.
Sedangkan diluar sana 2 orang tengah menanti pintu itu terbuka. Seorang yeoja langsung mendekat ketika melihat pintu itu perlahan terbuka dan menampakan seorang dokter dengan wajah lelahnya.
"Bagaimana keadaan putraku uisa? Dia baik-baik saja bukan? Katakan padaku"
Beberapa pertanyaan dari seorang paruh baya langsung menyambutnya. Dokter tersebut terlihat pada yeoja dihadapannya, perlahan tangannya terjulur untuk menyentuh pundak yeoja tersebut. Melihat ekspresi dari yeoja itu yang sepertinya terlihat lemas. Dengan segera seorang namja paruh baya mendekat kearah mereka.
"Katakan apa yang terjadi pada putra kami, uisa" ujar namja itu.
"Sebaiknya kalian bersabarlah untuk beberapa waktu. Hampir saja kami kehilangan Yunho" ucapnya dokter tersebut. "Namun, kondisinya masih belum stabil dan dia belum mendapatkan kesadarannya secara utuh" menunggu tanggapan darisepasang suami istri dihadapannya seraya mengeluarkan karbondioksida dari mulutnya. "Jika tidak ada yang akan ditanyakan lagi, aku harus pergi dulu, dan putra kalian akan dipindahkan ke ruang rawat" tambahnya kemudian meninggalkan suami istri itu.
.
6 hari pasca operasi, namja yang disebut dengan nama Yunho tepatnya Jung Yunho, masih belum menunjukkan kemajuan, matanya masih setia terpejam dengan berbagai alat menopang kehidupannya, hingga embuat orang-orang disekitarnya menjadi khawatir. Begitulah hari-hari yang dilewati oleh namja itu dengan mata terpejam seolah enggan untuk membuka matanya. Bagai dongeng, pangeran yang tengah tertidur damai berharap seorang puteri datang untuk menciumnya agar dia mau membuka matanya. Tapi itu hanyalah sebuah dongeng, terlebih dia adalah seorang namja, bukan puteri tidur dalam dongeng seorang anak kecil sebagai pengantar tidur.
.
-I CAN'T BRING YOU BACK-
.
Hidup, tidak seindah apa yang semua umat manusia harapkan
Semua berjalan sebagaimana mestinya
Seperti apa yang telah digariskan
Sadarkah, bahwa manusia bagaikan boneka yang digerakan sesuai dengan scenario yang telah diciptakan oleh Tuhan yang Kuasa?
Menyakitkan memang jika apa yang kita harapkan tidak berjalan seperti yang kita inginkan
Ketika keindahan membuai manusia itu sendiri
Sadar atau tidak bahwa dirinya tidak siap menerima kenyataan sebaliknya
.
-I CAN'T BRING YOU BACK-
.
.
.
.
Ini sebuah prolog ^^
Read & Review
Komentar dan saran dari kalian
Itu bisa menjadi masukan buat nadal
Lanjut????
