Ok mungkin kalian akan merasa aneh mengapa aku buat ff Sehun-Yoona. Ini karena aku ikut even lomba dan syarat cast adalah Sehun-Yoona. Bagi kalian yang minat baca silahkan, tapu yang ga pun ga apa2. Tapi tetep masih ada LUHAN dan SEOHYUN di sini.
Cast : ● Oh Sehun ● Im Yoon Ah
Other Cast : ● Lu Han ● Seo Joohyun ● Park Chanyeol ● Byun Baekhyun
♡Happy Reading♡
Cermin itu memantulkan bayangan diriku dengan beberapa luka goresan di wajah. Lebam pada rahang bawah, goresan di pipi dan bibir. "Arghh.. sial!" Gerutuku ketika menyentuh area bibir yang sobek dan masih meninggalkan jejak darah.
Dengan pelan ku basuh wajah dengan air hangat dan mengeringkannya menggunakan handuk. Mau tak mau aku harus mengobati sendiri luka-luka ini. Yah, bukan rahasia lagi bila aku anak yang bermasalah. Bukankah hidup itu penuh dengan masalah, dan aku menambahnya dengan mencari masalah dengan orang lain. Hari ini Kai mendatangiku dengan beberapa teman-temannya. Mereka menghajarku, kebetulan memang hari ini adalah hari sial untukku yang sedang tak bersama Lu Han ataupun Chanyeol, sehingga Kai dan teman-temannya unggul dalam jumlah. Tentunya aku bukan orang yang pasrah begitu saja, minimalnya salah satu dari mereka ada yang mengalami patah tulang hidung dan Kai sendiri pasti mengalami memar yang tak kalah parah dariku.
Drrrrttt drrrtttt
Suara getaran ponsel mengalihkan kegiatanku mengobati luka-luka di wajahku.
"Yo! Han." Sapaku tanpa basa-basi pada Lu Han. Bibirku terasa perih ketika bicara. Ah, sial.
"Dimana kau?" Tanyanya setengah berteriak. Sepertinya dia sedang berada di Bar, terdengar suara musik yang menghentak keras.
"Di rumah."
"Di rumah?" Suaranya terdengar heran. "Kami berencana bermain biliar. Kau ikut?"
Biliar. Tidak buruk, dari pada aku harus sendirian di rumah dan itu sungguh menyebalkan. "Ok. Kita bertemu di tempat biliar."
Lu Han menyetujui dan menutup sambungan telponnya tanpa mengucapkan salam perpisahan, dan sepertinya itu cara membalas caraku tadi ketika mengangkat telpon darinya.
Mengabaikan sebagian lagi luka yang belum di obati, aku membereskan kotak P3K dengan asal. Jaket kulit warna putih kesukaanku masih tergeletak di sandaran sofa. Aku meraihnya dan memakainya, kemudian menyambar sarung tangan di meja. Di luar motor yang menjadi kesayanganku telah setia menunggu untuk di gunakan.
"Sial!" Gerutuku ketika mengenakan helm dan lebam di wajahku sedikit sakit karena gesekannya. Aku menjalankan motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Tentu saja karena jalanan lenggang, sehingga tak ada sesi untuk terjebak macet.
Tak membutuhkan waktu lama hingga aku sampai di tempat biliar. Seperti biasa tempat ini cukup ramai, dan mataku menangkap sesosok yang kukenal.
"Yoona." Sapaku pada gadis mungil dan langsing yang sedang berdiri memperhatikan -mungkin temannya- sedang bermain biliar.
Dia menengok ke arahku dan senyum manis mengembang di bibirnya. "Hai, Sehun." Sapanya penuh semangat. Matanya sekilas menatap ke sekitarku. "Kau sendiri?"