Prolog. *Seru, Ajaib, Menegangkan*

638 5 0
                                    

Prolog

 

Di dunia yang mana ini? Mengapa semua terasa sangat berbeda? Suasananya sungguh asing di mata Cho Rong. Karena coba ia lihat ke arah sana, yang jaraknya kira-kira hanya beberapa kilometer dari jaraknya memandang, secara seksama. Terkejut sekali. Sepertinya, di seberang sana ada fatamorgana. Di sekelilingnya pun begitu. Apakah ini hanya rangkaian kecil daripada halusinasi Cho Rong, semata? Namun, semakin ia beranggapan begitu, maka semakin pula ia rasakan banyak sekali keganjilan di sana.

            Ada sebuah anak tangga kecil yang berpetak-petak imut, bagaikan puzzle untuk mainan anak-anak. Puzzle yang berwarna cerah, serta keperakan itu langsung berada tepat di bawah sepatu kets merah-silvernya. Sepatu yang biasa ia gunakan, pada setiap kali kegiatan menggambar maupun melukis di sanggar “Pelangi Inspirasi”.

            Puzzle pun cepat membawanya secara melesat ke atas, dan ke atas lagi. Ia berada di atas dengan tampang tercengang, ekspresinya juga agak ketakutan, sehingga ia berkeringat dingin. Keringat itu menetes satu-persatu dari kening, dan mengenai punggung tangannya yang terasa mulai basah.

            Dari keringat dalam sekejap berubah menjadi sekeping kristal putih, biru, merah muda, jingga, hijau lemon, bahkan keemasan. Ajaib! Pemandangan di bawahnya yang nampak sebuah padang berumput, yaitu dengan dipenuhi oleh bunga cantik yang bervariasi, serta banyak sekali jumlahnya. Untaian kapas putih kecil yang bertebaran tadi di bawah, malah mengikutinya hingga sampai ke atas.

             Kapas itu seolah berbisik sesuatu padanya, “Kamu jangan takut, Park Cho Rong! Ini bukan mimpi buruk bagimu, tapi ini mimpi baik, ketahuilah itu. Berpeganglah dengan erat-erat melalui aku, karena sebentar lagi tangga ber-puzzle akan membawamu secara lebih cepat lagi ke atas langit nirwana.”

            Kapas putih yang berjumlah banyak itu suaranya terdengar seperti anak manusia, namun dia tidak berwujud yang sama dengan gadis yang dia nasehati itu. Dan benar saja, tak lama setelah Cho Rong mulai memegang salah satu daripada kapas putih terbang yang mampu berbicara dalam bahasa manusia, maka dia pun berubah dalam ukuran lebih besar. Bahkan, juga mempunyai sebuah tangan panjang yang berbentuk pergelangan tangan, dari seekor hewan magis.  

            Dari pergelangan tangan, wujudnya sekilas nampak hampir menyerupai panda besar, namun berubah kembali menjadi sebuah kapas putih. Setelah Cho Rong dapat memilih salah satu dari kapas putih terbang yang ada secara asal, maka lalu kapas yang lain pun turun dengan secepat kilat ke bawah sana. Seolah dia memberi perintah untuk tangga ber-puzzle menjalankan pekerjaannya dengan lebih baik.

            Hampir agak terjatuh, dan dengan posisi yang kurang baik, saat tangga ber-puzzle terbang dalam kecepatan maksimum. Semua sungguh sangat ajaib yang dirasakan oleh Cho Rong. Meski si kapas putih terbang mengatakan jika ini bukan mimpi, namun mengapa dalam dunia nyata, ada hal demikian yang benar-benar terjadi? Bahkan, hanya ia seorang yang dapat mengalaminya.

           Dengan sigap, pergelangan tangan besar berwarna putih dari sosok kapas putih yang bermetamorfosis itu, merangkulnya dengan cekatan. Agar gadis manis, berambut lumayan indah, dan mempunyai banyak impian besar itu tak sampai terjatuh. Terperosok ke tempat yang tidak diinginkan. Maka, hanya dalam waktu kira-kira 25 menit, sampailah Cho Rong di sebuah tempat tinggal untuk bangsa peri, atau penyihir. Mungkin...?! Sebab tempat tinggal itu terbuat dari sebuah bunga tulip merah muda kekuningan, dengan daun hijau besar yang tampak sering menguncup, maupun terbuka lebar dengan sendirinya.

            Sang rumah bunga yang bergerak-gerak itu, bahkan memiliki sepasang mata layaknya manusia, seperti mengetahui kedatangannya ke sana. Rumah bunga lalu menghisapnya untuk cepat masuk ke dalam. Maka, nampaklah bayi-bayi mungil yang memiliki sayap kecil pada punggungnya, yang terletak pada ruang tengah di sana. Itu adalah sepasang sayap yang menempel dengan kokoh, dengan warna yang sangat variatif. Bergemerlapan! Sayap yang lalu hilang di depan matanya, saat Cho Rong mulai datang mendekat ke arah salah satu, dari bayi-bayi imut tersebut. Mereka adalah bayi yang lucu, imut, dan cakep.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sinopsis Novel, "My Mischievous Crayon". Fantasi Romantis. *Amazing!*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang