Come

1.4K 124 7
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © ide pasaran yang nyemplung dikepala saya

Pair : Sasunaru

Warning :

Paman typo ada dimana2, tante EYD yang tidak cantik, BL/abang homo dll.

Jangan kecewa dengan ceritanya.

Happy reading

Di atas sana, di langit biru cerah yang sangat biru, benda itu menggantung tanpa akan ada tanda-tanda akan jatuh. Benda itu-Matahari bersinar begitu terik. Cahayanya begitu terang, begitu panas. Membuat sebagian orang bertahan didalam rumah mereka yang ber A.C. Menyejukkan diri dengan benda buatan tangan mereka sendiri.

Naruto berlari tergesa-gesa menuju apartemen Sasuke yang berjarak 1 KM dari apartemennya. Ia mendengar dari bawahan Sasuke jika si raven mengambil libur hari ini. Ia senang mendengar hal itu, setidaknya ia bisa menikmati waktu berdua dengan si raven untuk hari ini. Mengingat jika hari-hari sebelumnya mereka tidak mendapat waktu sedikitpun mengingat kesibukkan si Uchiha yang selama beberapa minggu ini tiada bendung. Akan tetapi kenapa Sasuke tidak memberi tahunya kalau si raven libur hari ini.
.
.
.
Dengan segera Naruto mengetuk pintu setelah berdiri di depan pintu bernomor 356.

Dan setelah pintu terbuka tanpa meminta izin terlebih dahulu
pada sang pemilik apartemen. Ia menyelonong masuk.

"Waahhh sejuknya."

Sasuke mendengus melihat tingkah pemuda itu. Tapi tidak ia hiraukan ia duduk kembali di tempat duduknya disamping Naruto.

"Sasuke?"

"Hn."

Si raven yang sudah terfokus kembali pada pekerjaan didepannya menggumam. Naruto kesal, "Ini adalah hari liburmu dan satu-satunya hari liburmu sampai 1 minggu kedepan. Kenapa kau masih saja berkutat dengan kertas-kertas itu"

Naruto menyambar kertas-kertas putih yang sedang Sasuke baca dan teliti, menyembunyikan kertas-kertas itu kebelakang punggungnya. Sasuke ingin protes.

"Kembalikan!"

Uzumaki menggelengkan kepalanya menolak untuk mengembalikan apa yang ia sembunyikan.

"Seharusnya kau menggunakan waktu libur itu untuk menemaniku seharian."

"Kau ingin kutemani?"

Naruto menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu kembalikan dan duduk diam disini." ucap Sasuke mengambil paksa kumpulan kertas dibalik punggung si pirang dan kembali berkutat dengan kertas-kertas itu. Naruto terdiam, ia menatap Sasuke.

"Kau tidak sungguh-sungguh liburan?" Naruto bertanya, "Apakah perusahaanmu belum kembali kekeadaan normal?"

"..."

"Sasuke?"

"..."

"Sasu-

"Diamlah, aku sedang berkonsentrasi."

Naruto terdiam, skakmat. Mulutnya terkunci rapat. Menatap onyx yang menatap nyalang kearahnya. Ada lingkaran hitam di sana, sepertinya Sasuke belum mendapat istirahat.

Wajah pucat siraven semakin pucat. Jika seperti ini, kedatangannya hanya mengganggu Sasuke.

Mungkin ia memang harus sabar dan menunggu lebih lama lagi. Sampai Sasuke selesai dengan pekerjaannya.
.
.
Naruto tidak mengerti, ternyata uang bisa membuat seseorang lupa diri, pekerjaan bisa melupakan orang untuk mengurus dirinya sendiri. Naruto tidak tahu rasanya menjadi orang kaya, punya banyak uang dan maniak pekerjaan seperti Sasuke.

ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang