Hujan terlihat begitu deras dan petir menyambar begitu cepat.namun,langkah kakiku tak bisaku hentikan sesaat setelah menerima tlfon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa ibuku mengalami kecelakaan.tanpa berpikir panjang aku mengambil langkah besar dengan kaki kecilku namu dengan perlahan lahan aku mulai berlari dan air mataku tak dapat tertahan lagi.sesampainya disana aku langsung bertanya kepada reseptionis dimana ibuku dirawat.
setelah begitu lama mencari cari akhirnya ruangannya ketemu juga sesaat ketika dokter tengah keluar dari ruangan itu dengan memakai pakaian operasi."Dok gimana keadaan bunda saya?" Tanyaku terhadapat dokter namun,dokter itu tak merespon sedikitpun melainkan hanya terdiam dalam bisu seribu kata seperti orang yang bingung harus berkata apa. "Eemmm..." dia terdiam kembali yang semakin membuat darahku mendidih "SAYA TANYA GIMANA KEADAAN BUNDA SAYA JANGAN DIEM AJA DOK". Perlahan mulut dokter itu pun terbuka "maaf tapi...ibu anda tak dapat tertolong!"seketika dokter itu mendakat dan berkata.
"kamu harus kuat dan tabah ya!"dan berjalan menjauh.sontak tubuhku langsung merespon bahwa aku telah kehilangan ibuku. Kakiku mulai melemas dan membuatku terduduk,mataku mulai berkaca kaca dan tangisan pun mulai terdengar.dengan sisa kekuatan yang aku miliki,aku bangkit dengan air mata yang terus menerus mengalir tiada henti.ku langkahkan kakiku untuk masuk dengan mata yang sudah semakin sengap dan dada yang terus sesak karena menangis.
Saat memasuki ruangan yang terlihat adalah seseorang yang situtupi seluruh tubuhnya dengan kain.perlahan lahan aku memberanikan diri melihat siapa yang berada dibalik kain dan untuk memastikan bahwa dia bukan ibuku.tangisan ku pecah saat melihat bahwa itu benar ibuku "bunda...bangun bun dunda jangan tinggalin adele bunda bangun!!!!".terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan dan tanpa berpikir panjang aku langsung berlari dan mememuk erat orang tersebut.
tante miranda dan om tiyo datang dan sungguh syok melihat keadaanku saat ini apalagi tante miranda tentu saja bagaimana tidak,dia sedang melihat kakak kandungnya tengah tertidur untuk selamanya dan tak akan kembali lagi."tante itu..itu pasti salah itu pasti bukan bundakan tante.ii..iyakan tan?"dengan melihat kondisiku saat ini dia semakin mengeratkan pelukan ku dan diikuti oleh om tiyo."kamu yang tabah ya,sayang"ucapan om tiyo semakin membuatku tak terima dan menyudahi pelukan mereka berdua."gak pasti ada kesalahan,karena bunda udah janji gak bakal ninggalin aku sama seperti ayah GAK INI PASTI SALAH" tante dan om hanya dapat terdiam diikuti dengan tangisan tante miranda.tiba tiba mataku mulai menutup dan kakiku melemas tak kuat menopang tubuhku dan yang aku dapat dengar hanya suara om dan tante yang mulai menghilang.
-
-
-
-Sebulan telah berlalu semenjak kematian bunda dan hari hari yang terlewati hanya terisi dengan kesedihan dan kepedihan yang mendalam.awalnya aku adalah anak yang selalu ceria namun semenjak musibah yang terus datang aku menjadi seseorang yang pendiam..bagaimana tidak,belum lama ini ayahku meninggal sekitar lima bulan yang lalu karena serangan jantung dan sekarang bunda yang ninggalin aku.rasanya hidup ini gak adil hal itu lah yang selalu pikirkan kenapa tuhan bersikap tidak adil hanya padaku.
Satu persatu memori kebersamaanku bersama ayah dan bunda selalu muncul dan membuatku semakin merasa kehilangan yang semakin mendalam.dan semenjak kematian bunda aku tinggal bersama om dan tanteku mereka menganggapku seperti anak mereka sendiri.dan om tiyo selalu memanjakanku dan selalu membawa boneka walaupun aku sudah bukan anak kecil lagi. Namun,melihat kebaikan dan kepedulian mereka rasa ingin menolak pun hilang.dan alhasil kamarku jadi penuh dengan boneka pemberian om tiyo sedangkan tanteku sama halnya seperti om tapi kali ini berbeda.
Tante miranda selalu membelikanku baju dan hal-hal yang menyangkut dengan fashion.padahal baju dan barang-barang yang lainnya sudah tidak muat dilemariku akhirnya aku hanya menaruhnya disamping lemari.aku tau kenapa mereka selalu bersikap begitu,mereka hanya ingin melihatku tersenyum walaupun mereka tau aku selalu memasang wajah fake.terlihat bahagia namun kenyataannya tidak, mereka pernah sesekali mengajakku liburan keeropa atau kemana pun itu tapi aku menolaknya.
karena jika aku ada dinegara lain aku gak bisa ngerasain kehadiran ayah dan bunda,maka dari itu hampir setiap weekend aku selalu menyempatkan untuk datang kemakam ayah dan bunda yang letaknya bersebelahan.menurutku hal itu dapat mengurangi kerinduan yang aku rasakan,aku selalu menceritakan keseharianku dimakam ayah dan bunda.walaupun aku tau mereka tak akan pernah kembali lagi.
HAI....GENGS!!!
DISINI AUTHORNYA YANG BICARA UNTUK PROLOG GUE RASA SEGINI CUKUP DEH.MOHON BIMBINGAN DAN SARAN ATAU MASUKAN TAPI JANGAN LUPA VOTENYA YA!!KALU MAU KOMEN SILAHKAN GAK ADA MASALAH INSYALLAH BAKAL GUE BALES HEHEHEtinggalkan vote dan coment please!!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
RomancePerjuangan antara cinta dan impian. Setiap orang pasti memiliki impian yang ingin diperjuangkan demi membuat impian itu menjadi nyata namun, bagaimana dengan cinta yang tiba-tiba datang ?