Satu kata untuk mendefinisikan seorang Riana Audi Farasha,Sempurna.cantik,baik,ramah,bintang kelas,anak artis pula,siapa laki2 yg tertarik padanya?sisempurna itu adalah bintang hits satu sekolah,yg membuat para lelaki jatuh hati padanya dan membuat para gadis iri pada kehidupannya itu.
Dan diantara para lelaki itu ada seorang Juni Julian,sang kapten basket itu lama menaruh hati pada seorang riana.hanya saja ia terlalu pendiam tuk mengutarakan isi hatinya.yg ada ia hanya bisa memandangi gadis itu jauh-jauh dan mengkhayalkan hubungannya dengan gadis itu yg mungkin saja tidak akan pernah terjadi jika ia terus diam.karena riana memiliki banyak fans lelaki yg tak segan-segan menyatakan cintanya pada riana.mungkin suatu hari ia akan kalah dengan salah satu dari lelaki itu.
Pagi itu seperti biasa,juni berlatih basket dilapangan indoor sendirian.ia memang terbiasa datang dipagi hari buta,bahkan dia adalah siswa pertama yg selalu hadir disekolah ini.dan daripada menghabiskan waktu menunggu bel masuknya dengan tidur dikelas,ia memilih main basket sendirian dilapangan indoor.ini seperti sudah semacam kebiasaan yg menyenangkan bagi juni.
Ia mendribble bola oranye itu beberapakali lalu menshoot bola itu kedalam keranjang yg tinggi itu.dan perfect,ia dengan mudahnya memasukan bola itu.
Saat ia akan memasukan bola itu untuk kesepuluh kalinya,tiba-tiba saja terdengar suara orang bertepuk tangan.sontak fokusnya menjadi buyar,ia pun menghentikan sejenak permainannya itu dan menoleh kearah pintu.tempat suara itu berasal.dan tebak siapa yg masuk?seorang Riana.dia tengah tersenyum dengan manisnya dan menepukan tangannya seolah takjub dengan permainan basket juni.eh tunggu,,takjub?benarkah?"Eh aku ganggu ya?maaf deh,soalnya dari dulu aku suka banget permainan kamu,keren soalnya"baru kali ini juni merasakan jantungnya berhenti sesaat saat seorang gadis memuji.ia mungkin terbiasa dengan berbagai pujian itu,tapi sekarang berbeda.yg memujinya adalah riana,gadis dari cinta pertamanya.
"Eh,ehmm gak ganggu kok,justru saya senang kamu suka permainan basket saya,saya kira kamu tidak suka"sekarang rasanya juni tak bisa berkutik apa-apa didepan gadis itu.rasanya ia benar-benar gugup dan Salting.
"Dari dulu aku suka permainan basket kamu,dari awal sekolah kamu tunjukin bakat kamu buat main basket,dari sana aku mulai tertarik sama kamu,"riana pun duduk disalah satu tribun penonton,dan membuat juni menghampirinya.
"Kamu tertarik sama saya?"Riana mengangguk pelan,sembari memandangi wajah juni yg kini berada disampingnya.
Juni menghela nafas sejenak,"Saya juga tertarik sama kamu,ketika pertamakali kamu masuk sekolah ini dan berada sekelas dengan saya,,"
Riana tersenyum manis.manis sekali,"Oh ya?berarti kita sama-sama tertarik ya?kok aku baru tahu sih?,aku kira kamu suka Tasya, waktu pertamakali masuk kan semua orang ngira kalian pacaran,"
"Saya tidak suka tasya,,saya sukanya kamu"juni menatap lekat-lekat mata riana.mulai hari ini akan memberanikan diri tuk dekat dan mengutarakan perasaanya pada gadis impiannya ini.
"Kamu suka sama aku?bener?"tanya riana tak percaya,
Juni mengangguk antusias,"Riana,pacaran yuk?"
"Hah?"
Tbc
YOU ARE READING
Stitches
Teen Fiction'Jika kamu sulit melupakan cinta pertamamu,lantas bagaimana dengan cinta kita?'