Mungkin

1.3K 126 5
                                    

Mungkin

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Warning: AU, Boys Love, OOC, Typo(s), Dll.

"Gerah banget!"

Seorang pemuda berambut pirang jabrik tengah berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi. Dia berjalan sambil mengguncang-guncang kemeja putihnya. Keringat mengucur deras di pelipisnya. Sekilas dia melirik jam yang menempel di dinding kelas yang dilewatinya. Waktu menunjukan pukul 2.

"Naruto!"

Pemuda jabrik yang dipanggil Naruto tersebut menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya. Terlihat pria berumur 30 tahunan tengah melambaikan tangan padanya memberi isyarat agar dia menghampirinya. Dengan malas, Naruto menghampiri pria berambut putih dengan mata seperti ikan mati tersebut. "Ada apa Kakashi-sensei?"

"Kau tahu rumah Sasuke kan?"

Naruto mengangguk menanggapinya.

"Boleh minta tolong?"

Naruto mendengus pelan. "Apa?"

"Tolong berikan lembar tugas ini padanya. Sudah seminggu dia tidak masuk." Kakashi menyodorkan map berwarna coklat berisi lembar-lembar tugas milik Sasuke.

Walau enggan, Naruto menerima map tersebut. "Baik."

.

(_)

.

Ting! Tong!

Naruto memencet bell sebuah rumah yang cukup besar. Seorang wanita berdaster coklat–memiliki rambut panjang lurus berwarna hitam keluar dari rumah tersebut seraya menghampiri Naruto. Wanita tersebut adalah ibu Sasuke–Uchiha Mikoto. Dia membukakan pintu gerbang sambil menatap Naruto dihiasi senyumannya. "Teman Sasuke ya?"

"Ya." Naruto tersenyum ramah. "Sasuke-nya ada? Saya diminta untuk mengantarkan lembar tugas ini padanya." Naruto menyodorkan map coklat yang tadi di titipkan Kakashi padanya.

"Oh begitu, ayo masuk." Mikoto membuka pintu pagar–tidak menyambut map yang disodorkan Naruto.

Naruto menggeleng pelan. "Ah tidak usah Baa-san, saya titipkan saja pada anda."

"Lebih baik kau berikan langsung padanya. Ayo masuk."

"Ba-Baiklah." Naruto berjalan melewati pagar–memasuki halaman rumah yang cukup luas tersebut. "Gomen kudasai."

Naruto berjalan mengikuti Mikoto kedalam rumah.

"Selama satu minggu penuh, kami sekeluarga pergi keluar kota." Mikoto melirik Naruto dihiasi senyumannya yang tidak kunjung hilang. "Kami baru pulang tadi malam, saat ini Sasuke masih tidur. Tolong bangunkan dia ya."

"Tap–"

"Kamarnya di lantai dua, dia pasti senang temannya datang." Mikoto memotong ucapan Naruto yang hendak protes.

Naruto menghela napas panjang. "Baiklah."

Naruto berjalan menaiki tangga menuju kamar Sasuke, dia menemukan kamar berpintu coklat dengan gantungan tomat bertuliskan Sasuke's room. 'Haa?! Tomat?' Naruto menggeleng kepalanya–tidak mau tahu seraya mengetuk pintu kamar tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Sasuke? Apa kau sudah bangun? Ini aku Naruto!"

"..."

Tidak ada jawaban.

Tok! Tok! Tok!

"Aku nganterin lembar tugasmu nih!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MungkinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang