PART 3

16 1 2
                                    

Jam 3 pagi Romi mengedur dengan keras pintu kamarku.

"Ayo bangun sha, tahajud yuks" ku coba membuka mata, tapi tertutup kembali. Tanganku menarik selimut yang terlempar ke kiri tempatku berbaring.

Semalam aku tidur jam 2. Tugas menumpuk kian hari. Ada tugas aljabar, trigonometri, geometri dan statistika.

"Hah..iya iya..bentar lagi aku keluar" teriakku agar terdengar di kuping Romi.

" Berisik banget sich," Sambil menutup kedua telingaku dengan selimut.

Tak terasa, satu jam berlalu. Aku hanyut terbuai mimpi dan...

"Kring...kring...kring..." tanganku refleks mencari Beker yang menganggu tidurku.

Kepalaku masih terasa sakit dan rasanya tekanan darahku lagi rendah dan sulit untuk bangun berdiri.

Aku tajamkam inderaku agar bisa fokus mengembalikan energi ku yang tersisa.

"Bismillah" ucapku lirih.
Ku paksakan badan ini untuk bangun dan pergi ke belakang untuk berwudlu.

Bersujud, mengadu hingga sajadah basah sangat melegakan hatiku. Semua langit bisa berguncang dengan lafadz- lafadz doa yang terbang menuju awan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang