"Kita saling mencintai namun takdir mengatakan kita harus saling melepaskan... dengan suka cita" Luhan tersenyum saat mengatakannya.
"Lu-"
"Percaya padaku, selamanya aku tidak akan merasa bahagia begitu pula dirimu. Lebih baik kita akhiri saja Sehun,mungkin tidak lama lagi aku akan mati"
"LUHAN!" Sehun menegang sampai ia tak sadar meremat kencang kedua pundak rapuh istrinya.
Luhan tersenyum kecut "aku jujur mengatakannya"
Sehun memeluknya "Tidak Luhan,jangan berkata seperti itu lagi. Istriku tidak akan meninggalkan suaminya,aku percaya. Istriku akan sembuh,percaya pada-"
Dengan paksa Luhan melepaskan pelukan erat suaminya,menatap marah
"Sehun! Sadarlah bahkan aku hampir kehilangan semua rambutku. Aku akan mati sehun,mati! Hiks"
Tangisan Luhan pecah
Pagi itu semua tidak berubah,Luhan yg ingin berakhir dengan Sehun pun nampak tersiksa. Wajahnya mengatakan iya dengan tanda senyuman hangat tapi hatinya sudah remuk karena ulahnya sendiri meminta Sehun bercerai dengannya. Sehun tidak mau tapi Luhan terus memaksa,ia tahu janjinya untuk terus bersama suami tampannya harus ia ingkari. Hanya demi kebahagiaan Sehun. Sejujurnya Luhan salah,Sehun sama sekali tak bahagia jika harus berpisah dengannya. Demi Tuhan,Sehun berani bersumpah mau menggantikan posisi Luhan sekarang agar ia tidak pernah berpisah dengan rusa manis itu. Tapi takdir berkata lain,jika sudah seperti ini secara tidak langsung Sehun membunuh Luhan secara perlahan. Maka dari itu untuk kelegaan hati sang istri ia mampu menahan rasa sakit di hatinya dan menerima kenyataan pahit yg diminta Luhan. Bagi Sehun dunia ini sangatlah kejam karena ia harus rela melepaskan salah satu pria yg teramat ia cintai.
"Akan kuurus suratnya Lu jika itu yg membuatmu bahagia" Bodoh Sehun sangat bodoh,mengapa ia begitu lemah menyerah begitu saja. Seolah ia tak bisa melakukan apapun demi memperjuangkan cinta rumit yg sudah mereka jalani selama ini,dan harus rubuh karena ketidak-sanggupannya menjaga? Sungguh ironis.
"Pergilah" Luhan sudah tak berminat menatap sehun hatinya begitu sakit saat orang satu-satunya yg ia punya dalam hidupnya selama ini harus pergi. Bahkan ia memiliki semangat hidup kembali sehat jika semua kehendak Tuhan ini tidak terjadi padanya. Sehun menjauh dari Luhan dan hilang dibalik pintu kamarnya. Ia terjatuh menangis dalam diam sementara indra pendengarannya terus menangkap suara isak tangis yg begitu memilukan dari dalam kamar tempat rusa cantiknya berada.
'Aku membencimu hiks Sehun'
Sehun memejamkan mata setetes air membasahi pipinya "Aku juga mencintaimu Lu"
'Arrgghhh kenapa..hiks..kau tidak bisa mempertahankan..hiks..cinta kita'
"Maafkan aku Luhan" Sehun menundukkan kepala
"Sehun" Sehun mendongakkan kepalanya melihat Baekhyun berjongkok didepannya,dengan cepat ia menghapus jejak air mata yg sedari tadi membanjiri wajah tampannya. Baekhyun tertegun sejenak,pasalnya ia tak pernah melihat Sehun menangis baru kali ini ia melihat kejadian langka tersebut. Itu artinya Sehun benar-benar mencintai Luhan.
"Saranku,jangan kau turuti semua permintaannya untuk berpisah denganmu bagaimanapun caranya" Baekhyun bangkit lalu meminta ijin Sehun untuk masuk kedalam kamar guna menenangkan Luhan. Sehun juga bangkit lalu bergumam kata 'terimakasih' untuk Baekhyun yg tersenyum lalu menutup pintu.
'Saranku,jangan kau turuti semua permintaannya untuk berpisah denganmu bagaimanapun caranya'
Ucapan Baekhyun beberapa detik lalu masih terngiang memenuhi otak Sehun. Lelaki berwajah flat itu nampak keras dalam berfikir saat keluar dari rumah Luhan. Berjalan menjauh sambil merapikan penyamarannya yg begitu errr seperti seorang mafia,mendekat kearah mobil sport hitam yg sangat mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Fanfiction"Janji adalah janji... tapi kau ingkar" . . Oneshoot? Twoshoot? Main Cast: Luhan Sehun Other: Baekhyun, Wu Qian, etc Genre: hurt/comfort,romance(maybe),married-life Rate: T . . Author: naiwu520 . . YAOI . . Happy reading . . Don't forget to vote