Chapter 8

592 64 3
                                    

Suasana hati Nasya tidak secerah
cuaca hari ini. Dia benar-benar
merasa sakit hati, Yuki dan Stefan resmi menjadi sepasang kekasih. Tangannya mengepal kuat. Dia memasang wajah penuh dendam.

"Yuki, aku tidak akan kalah
denganmu" ucap Nasya tajam, dia tersenyum evil. Dia mengalihkan pandangannya dari Stefan dan Yuki.

"Permainan akan di mulai" ucap
Nasya tegas.

***

"Aku bisa melihat hantu" ucap
Kimberly kemudian, Maxime
menatap Kimberly bingung.

"Apa maksudmu? Aku sedang
menyatakan cinta, kenapa kau
membahas hantu?" bingung
Maxime

"Aku hanya mau menerima
seseorang yang memahamiku
dan percaya padaku. Jika kau
tidak serius, lupakanlah" ucap
Kimberly tegas

"jadi maksudmu?" tanya Maxime

"Jika kau benar-benar menyukaiku, kau harus di uji
kelayakannya" ucap Kimberly
tegas

"Hei, kau pikir aku makanan?
Terserah kau saja, aku tidak
perduli" ucap Maxime pergi.
Kimberly mengerutkan dahinya.

"Dia benar-benar aneh" ucap
Kimberly mantap. Maxime merasa dadanya sangat sesak. Ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

"Agkh. . . Kenapa pahit sekali?!"
kesal Maxime. Dia terus berjalan
meninggalkan Kimberly, dia tidak perduli dengan semuanya.

***

Kembali ke negeri Gingseng,
seorang gadis bertubuh mungil
memeluk lututnya. Dia menatap
kosong pemandangan Kota Seoul
dari apartemennya. Itu hal yang
paling ia sukai. Pemandangan
kota Seoul sangat indah saat
malam hari. Bella memegang
kalung yang melingkar di
lehernya. Kalung berbentuk hati,
di dalamnya terdapat bintang
dan di dalam bintang tertulis
nama BeAl. Itu kalung pemberian dari Al.

"Ini kalung satu-satunya di dunia, jangan sampai kau
menghilangkannya" ancam Al

"Jika aku menghilangkannya, apa
yang terjadi?" tanya Bella serius

"Mungkin kau akan mati" ucap Al asal

"Benarkah, apa kau tidak apa-
apa jika aku mati?" tanya Bella
tersenyum jahil

"Tidak apa-apa" jawab Al cuek

"Jika kalung ini hilang, mungkin
kita tidak berjodoh" ucap Bella
enteng

"Anggap saja seperti itu" ucap Al
tegas.

Bella memegang kalung
BeAl, perlahan air matanya
menetes di pipinya. Dia tidak
melepas kalung itu sampai
sekarang. Itu artinya, dia tidak
pernah melepaskan Al.

"nan dangsin eul boyuhaji anhgi
ttaemune dangsin i gaman duji
anh eul su isseubnida (Aku tidak
bisa melepaskanmu, karena aku
tidak pernah menahanmu)" ucap
Bella terus menatap kalungnya.

Dihotel, seorang pria tampan
menatap tajam ke arah foto di
tangannya.

"Aku yakin jika kau tidak pernah
melepasku. Aku melihatnya Bella, kau tidak bisa mengelak lagi" ucap Al tajam, dia tersenyum kecil.

***

"Yuki" ucap pria itu lirih. Pria itu
menghalangi Yuki, tapi Yuki
menatap datar ke arahnya

"Kau.. Berubah" ucap Ali tegas.
Yuki tersenyum kecil

"Kau jangan menutupi
perasaanmu, aku tau jika kau
sangat mencintainya. Aku tau
kau sangat merindukannya. Kau
tidak boleh menyakiti dirimu
sendiri" ucap Ali tegas

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang