Berbeda : Sivia

612 17 2
                                    

¤ Sivia POV

Kadang, ada beberapa perbedaan yg memang bukan untuk disatukan. Beberapa orang memang akan lebih baik berjalan masing-masing. Begitu juga dengan kisah cintaku*lebay banget deh
Aku dan Alvin memilih berjalan masing-masing setelah 2 tahun pacaran. Ada satu alasan logis kenapa pilihan ini tepat. Bukan karena kita saling berhenti mencintai, tapi karena kita berbeda. Yap.. kita beda keyakinan, beda agama.

"Aarrgghh !! RSJ kayaknya udah nunggu gue nih jadi pasiennya."kataku sambil mengacak rambutku frustasi. Aku langsung berdiri didepan kaca, memandang diriku yg udah kaya gembel dijalanan.
"Via..ayolah move on. Lo bisa kok tanpa Alvin". Aku langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur. Tapi mataku belum bisa terpejam.

Krekkk. Pintu kamarku terbuka, aku mendapati kakakku berdiri di ambang pintu.

"Vi, lo ada masalah sama Alvin ?"tanyanya. Aku segera bangun dan duduk di tepi ranjang.

"Ehh.. ga ada kok kak."ucapku berbohong sambil menyembunyikan air mata. Ia menghampiriku dan duduk disampingku

"Lo ga bisa bohong sama gue. Dan gue minta lo hargain gue sebagai kakak lo. Lo tau kan mama sama papa nitipin lo ke gue. Kalo tiba-tiba lo drop, gue ngerasa ga bisa tanggung jawab buat ngurusin lo, dan papa pasti marah sama gue."ucapnya

"Ishh..kak Cakka lo bawel deh. Oke oke gue cerita."aku menarik nafas dalam "Gue sama Alvin putus kak"

"Kenapa? Bukannya selama ini lo baik-baik aja. Gue ga pernah liat lo sama Alvin berantem. Atau jangan-jangan Alvin selingkuhin lo?"ucapnya

"Ishh kakak apa-apaan sih. Bukan gitu kak. Jadi ceritanya........."aku menghela nafas

"Yaelah Vi, menurut gue cinta beda agama itu adalah satu ujian Tuhan untuk memastikan apakah kita lebih cinta pada sang pencipta atau pada ciptaanNya. Jadi lo harus tetep cinta sama Tuhan, jodoh ga kemana kok Vi."ucapnya bijak

"Tapi ayahnya Alvin ngelarang hubungan kita kak."aku tertunduk lesu

"Sudahlah..jangan lo pikirin terus. Hidup masih berjalan. Jangan lupa bahagia."ucapnya. Ia mengecup keningku lalu meninggalkanku.

"Goodnight Via."ucapnya sebelum menutup pintu

"Goodnight kak Cakka"gumamku pelan
Aku merebahkan tubuhku, aku merasakan mataku terlalu berat dan akhirnya aku memilih untuk tidur.

Next ??
Maaf baru pemula. Sebenernya ga punya bakat bikin cerbung. Hhee
See you

BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang