Berbeda : Alvin

302 14 0
                                    

¤ Alvin POV

Beberapa orang ditakdirkan untuk satu sama lain tapi tidak untuk bersama satu sama lain.
Aku masih saja memikirkannya. Aku terlalu mencintai gadis itu. Bagaimana bisa ia mengacaukan segalanya ? Aku tau keputusaku dengannya mungkin adalah satu pilihan paling baik. Tapi jujur aku gak bisa begitu saja melupakannya. Setelah 2 tahun aku bersamanya, akhirnya kita terpisah juga. Kita berbeda, sangat berbeda.

"Gimana caranya gue bisa lupain lo, Sivia ?" Aku masih memandang foto gadis itu. Tampak manis, sungguh dia wanita paling cantik menurutku. Pipi chubby plus dengan lesung pipitnya, mata hujannya, dan apapun itu yg membuatnya terlihat sempurna.

"Siv, gue terlalu cinta sama lo, dan gue ga yakin bisa lupain lo."tak terasa air mataku jatuh, aku terlalu cengeng untuk masalah Sivia.

"Yaelah Vin... dengerin gue deh. Hanya karena tidak lagi bersama, bukan berarti tidak pernah jadi yang terbaik. Mau sampai kapan meratapi ? Sudahlah, sudah jalannya."ucap Rio

Oh iya belom aku kenalin. Mario Stevano itu sahabat aku. Dia adalah sahabat paling baik.

"Lo tau kan Yo, gue sayang banget sama Via. Bahkan gue lebih sayang dia daripada diri gue sendiri. Dan gue ga sanggup kalo harus jauh dari dia."ucapku

"Iya gue tau Vin. Tapi lo harus ingat bumi masih berputar, hidup masih berjalan. Yaudah lo tidur, siapa tau besok lo lebih bisa mengerti. Gue mau balik dulu, udah malem juga. Dan satu hal yang lo harus inget. Jangan lupa tersenyum."ucap Rio sambil melangkahkan kakinya pergi dari kamarku

"Thanks Yo."ucapku lesu

Akupun merebahkan diri, mencoba untuk tidur, walaupun nyatanya masih guling gulingan ga jelas sampai aku tertidur.

Next ??
Masih dalam proses belajar. Maaf kalo jelek. Hehe

BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang