Tiga

26 3 0
                                    

Nggak ada yang vote ya.. Sedih sih. Tapi aku masih mau lanjut.. Siapa tau ada orang penasaran mau baca trus nggak sengaja kepencet vote. wakakak:v

Langsung aja ya...

............................o0o...........................

Varo nyapa aku difacebook? Pesan ini baru dikirim 5 menit yang lalu. Tanpa Ba-Bi-Bu segera aku membalas pesan itu.

Irene Anggraini: 'hei'

Sekitar 3 menit Varo pun membalas.

Alvaro Ferdian: 'Ini Irene kan?'

Whatt?? Dia nanya gitu? Apa dia pe'ak, linglung atau semacamnya? Namaku Irene Bernandi sudah terpampang nyata, dan dia masih nanya nama aku? Emang dia abis makan apa sih? Lalu aku membalas pesannya lagi.

Irene Anggraini: 'Ya iyalah, emng menurut L siapa? Ga bisa baca apa, tuh nama aku, Irene Anggraini.'

Alvaro Ferdian: 'bukan gitu, maksud aku. Kamu Irene kelas IX.6 kan? Soalnya nama Irene banyak didaftar pertemanan aku'

Dan apa lagi ini!? Dia ngomong gitu seolah nama aku pasaran gitu? Apa harus aku potong kambing lagi terus ganti nama jadi Poop, Tai*, dan teman-temannya yang lain, agar nama aku jarang dipake? Untung dia gebetan aku, kalo enggak. Aku patahin rambutnya, eh. lehernya.

Irene Anggraini: 'iya, emang kenapa?'

Alvaro Ferdian: 'minta nomor hp kamu dong, ada yang mau diomongin'

Irene Anggraini: 'ngomong disini aja kenapa?'

Alvaro Ferdian: 'soalnya aku mau off, jadi gak apa-apa kan minta nomor hp kamu?'

Irene Anggraini: 'yaudah nih, 0855********'

Setelah ngirim nomor hp aku ke Varo, aku geletakkan hp-ku diranjang.
Ehh, doeng, kok aku kasih ya nomor aku? Itukan privasi! Ntar dia teror aku deh. Terus kayak difilm-film, aku jadi stres gara-gara diteror, terus aku bunuh diri gimana?.
Aku langsung mengetuk kepalaku sendiri. Kok aku jadi 4L4Y ya? Bagus dong kalo Varo minta nomor aku hehe.
Lalu aku mengecek hp aku lagi. Cuma diread doang, pasti dia lagi mikir mau sms aku gimana. Duhh berasa istimewa.., tapi aku ngantuknih. Tidur aja kali ya? Biar pas bangun ada surprise, 1100 pesan tak terbaca, dan, 1999 panggilan tak terjawab. Aku berlebihan ya? Gak mungkinlah Varo seagresif itu. Yaudahlah, mending aku tidur.

***

Varo POV

Dapat juga nomor hp Irene, setelah perang jantung, perang bingung dan perang yang lainnya yang membuat aku terlihat bodoh. Untung bukan secara langsung.

Ketika baru akan mau mengetik sms untuk Irene, mamaku memanggil.

"Varo sayang.. Kebawah sebentar"

"Iya ma" jawabku. Kuletakkan HP-ku diranjang, lalu aku meninggalkan kamarku, dan bergegas kesumber suara.

*****
.
.
.
.

Rene POV

Tok..tok..tok

"Iya sebentar!" sahutku. Lalu berjalan kedepan untuk membuka pintu. "Eh, mamah dari mana aja?" tanyaku kepada mama, mama membawa 2 kotak donat J.*co.

"Ini abis dari ketemu teman mama dari Bangka, terus dia traktir mama ini" jawab mama sambil mengangkat sedikit kotak tersebut.

"Mamah bawa donat!?".
Aku langsung menoleh kesumber suara. Dan ternyata...

"Loh? Kak Fauzan? Kapan dateng?" tanyaku kepada kak fauzan yang tiba-tiba datang gak tau dari mana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PUBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang