00D

16.1K 767 33
                                    

"Awasi terus,jangan sampai lengah!"

"Baik boss!"

Beberapa laki laki bertubuh besar yang diyakini anak buah dari seorang laki laki itu berjalan cepat ke arah pintu keluar ruangan.sedangkan laki laki itu matanya terus menatap lurus ke figura foto,difoto itu terlihat dengan jelas dua orang pria yg saling berangkulan dan terlihat sangat harmonis,dirabanya foto itu dengan ekspresi yg sangat sendu. Ya! Laki laki itu adalah ALIANDO WIJAYA sang CEO wijaya'company.bagi pengusaha di kawasan asia, wijaya'company sudah tidak asing lagi. apalagi pemilik perusahaan yg sangat mempesona. Dan disampingnya adalah adiknya ALIANDRA WIJAYA, kini sudah hampir 1 tahun andra meninggalkan ali,sapaan akrabnya. Andra meninggal karna percobaan bunuh diri yg dilakukan kekasihnya.

Ali mengeluarkan handphonenya dan mulai mengetik nomor yg ingin dia hubungi.

"Bagaimana apa dia masih disana?"

"Iya tuan,seperti biasa saat jam seperti ini gadis itu bekerja menjadi pelayan cafe di victory"

"Baik aku kesana dan jaga dia! Jangan sampai lengah!"

Setelah memutuskan sambungan telpon itu ali tersenyum miring, ia segera mengambil kunci mobilnya yg berada di atas meja, dan melajukan mobilnya ke cafe itu,jangan lupakan bahwa ali masih memakai setelan kantor.

................

Gadis ini terus sibuk menghantarkan pesanan pengunjung cafe dengan mengambil langkah cepat.

"Prilly! Meja nomor 13,cepat!"

Gadis itu menyambar nampan berisi minuman panas itu ke meja nomor 13,meja itu terletak di sebelah pintu masuk cafe, karna langkah prilly yg terburu buru dan datang dari arah lain laki laki yg ingin masuk maka,

"Bruk"

Tak sengaja, minuman itu jatuh dan mengotori pakaian yg diapakai laki laki itu,Ali. Wajahnya menahan kekesalan, ali menarik tangan prilly dan membawanya ke toilet.sepanjang jalan itu prilly merintih kesakitan.

"Le..le..lepaskan aku!" Prilly berusha melepaskan cengkaraman tangan ali.

"Apa kau sadar apa yang telah kau perbuat? Hah!" Ali kalap walaupun ia tau siapa yg ada di hadapannya ini.

"M...m..maaf aku tak sengaja, ta..tapi ak..aku bisa me..membersihkan baju itu kalau kau mau." Jawab prilly gugup dan terus menundukkan kepalanya.

"Apa? Bersihkan katamu?! Ah iya satu bajuku saja harganya mungkin sepadan dengan semua baju dilemarimu!" Ali menyeringai tapi tetap dengan nada marahnya yang terdengar menakutkan untuk prilly.

"Kenapa diam haaa?! Aku mau kau tanggung jawab!" Lanjut ali.

"Ma..aff tuan tapi aku tak mampu membelinya. Bahkan gajiku untuk 3 bulan tidak mencukupi." jawab prilly ragu.

Ali nampak berfikir sejenak sambil terus memegang lengan prilly.

"Jadilah istriku!"












👇WARNAI BINTANG

DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang