Candy

1.2K 145 6
                                    

        Candy
Oneshot
Main cast
Seokmin aka DK
Jisoo aka joshua XD

Disclaimer: mereka milik bersama. yang ngebim tenggelamkan kidding

Warning
OOC bxb bl yaoi

DON'T LIKE DON'T READ! !

HAPPY READING

Jisoo pemuda bertubuh semampai nan manis itu duduk di sofa dorm memangku sekotak permen berbagai bentuk sekali kali ia memasukan permen permen itu kemulutnya dan menguyahnya. dorm berisi 13 pemuda tampan itu masih sangat sepi lantaran ini masih sangat pagi dan mereka tidak ada jadwal hari ini.

Jisoo pemuda manis itu hanya diam memandang kosong tv yang menyala di depannya.
Ia terus menguyah permen permen itu dengan semangat.
Sesekali ia tersenyum manis entah apa yang di pikirkan pemuda manis itu.

Clek

Pintu nomer 1 di buka seorang pemuda tinggi keluar dengan mata tertutup ia berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan tubuh tingginya di sebelah jisoo dan menyandarkan kepalanya di bahu sempit jisoo.dan memeluk erat pinggang ramping jisoo.
Sedangkan jisoo hanya diam. Ia sudah terbiasa dengan sikap pemuda tinggi ini.

"Good morning min"

"Good morning hyung"

Saling menyapa sebentar dan suasana kembali hening.
Hanya ada suara pecahan permen yang jisoo makan.

Seokmin yang lama lama terganggu dengan suara pecahan permen itu bangun dan memandang jisoo heran.
Jisoo balik memandang seokmin

"Ada apa"

Jisoo melihat wajah tampan seokmin yang semakin hari semakin terbentuk terbukti dengan rahangnya yang semakin tegas dan jangan lupa lengannya yang bertambah berotot.

"Apa yang kau makan hyung"

Seokmin masih memeluk pinggang ramping jisoo.
Ia memandang jisoo dalam.ia heran kenapa hyung LAnya ini tambah hari tambah manis saja.
Seokmin tidak hentinya melihat ke arah bibir jisoo yang sedang bergerak menguyah permen itu dengan tatapan sulit di artikan.

"Eum permen kau mau"

Jisoo memasukan satu lagi permen kedalam mulutnya dan kembali meraih satu permen dan menyodorkan ke arah seokmin yang terus memandangnya.

Tangan kanan seokmin berpindah tempat tepat di pipi jisoo dan mengusapnya lembut.
Jisoo hanya diam saja mendapat perlakuan seperti itu dari kekasihnya.

"Apa rasanya manis hyung"

"E'um rasanya benar benar manis ayo coba min"

"Aku tidak mau itu hyung"

"Eh lalu kau mau yang mana.biar aku mengambilkannya atau kau mau ambil sendiri,ini silakan"

Jisoo menganggat kotak permen miliknya ia pikir seokmin ingin memilihnya sendiri.
Seokmin menarik sedikit dagu jisoo keatas dan itu sukses membuat wajah jisoo hanya berjarak beberapa senti dari wajah tampan seokmin.

Jisoo hanya mengerjapkan matanya polos ia heran melihat tingkah seokmin yang memandangnya dalam dan diam. Untuk infonya sebenarnya jisoo itu termasuk pemuda yang masih polos benar benar polos.

"Aku tidak mau itu tapi aku mau yang di dalam sini hyung"

Tanpa aba aba seokmin menangkup pipi jisoo dan menyatukan bibirnya dengar bibir kucing milik jisoo.
Seokmin menghisap lembut bibir atas dan bawah jisoo secara bergantian lidah seokmin masuk ke dalam mulut jisoo yang memang dari awal sudah memberi akses masuk untuk seokmin. Seokmin mengabsen satu satu rongga mulut jisoo dan terakhir ia menghisap lembut lidah jisoo.

"Eummhh min"

Jisoo mendesah pelan ketika seokmin menghisap lidahnya. Jisoo merasa kepalanya sudah mau pecah menerima ciuman lembut nan menuntut dari kekasihnya. Jisoo hanya diam menerima ciuman seokmin karna memang dia tidak tau harus berbuat apa.

"Eummh eummhh min eungh se sesak ah"

Kotak permen milik jisoo jatuh dan permen permen itu jatuh berhamburan di lantai.
Jisoo meremas baju depan seokmin. Sedangkan seokmin masih menikmati bibir dan lidah lembut jisoo ia tidak memperdulikan erangan jisoo.
Wajah jisoo memerah seperti kepiting siap makan. Jisoo ingin membalas ciuman seokmin sayangnya ia tidak tau harus berbuat apa. jadi dia hanya menerima ciuman lembut nan menuntut milik seokmin.
Seokmin merombak habis setiap isi rongga jisoo ia menghisap dan  mengigit pelan bibir lembut jisoo ia kembali memasukan lidahnya ke dalam rongga mulut jisoo dan mengambil permen yang masih utuh itu dengan lidahnya.
Ia merasa dadanya di pukul oleh jisoo itu tanda bahwa sang kekasih manis sudah kehabisan nafas.
Dan dengan terpaksa seokmin memutuskan ciumannya setelah berhasil mendapatkan apa yang ia cari. Seokmin menyatukan kening mereka ia tersenyum melihat wajah dan telinga jisoo memerah. Ia juga bisa dengar dengan jelas deru nafas jisoo yang memburu.

"Kau payah hyung"

"Haa haa diam kau min. Aku tidak payah.haa haa"

"Lalu apa namanya jika tidak payah. Baru beberapa menit ku cium saja sudah kehilangan nafas seperti itu"

"It itu karna kau terlalu mahir"

"Kau gugup hyung. Telinga mu memerah"

Seokmin meraba belakang telinga jisoo dengan seductive.

"Aahh~ seok hentikan"

Jisoo yang mendapat serangan di titik sensitifnya memekik pelan.
Wajahnya bertambah memerah.

"Hahaha kau payah hyung. Sudahlah aku mau kembali tidur lagi pula aku sudah mendapatkan permen yang lebih manis dari permen yang berada di dalam kotak mu hyung"

"Hentikan seok"

Jisoo menutup telinganya yang memerah ia malu kenapa ia kalah dengan pemuda yang lebih muda darinya itu soal ciuman.

"Baiklah aku pergi tidur lagi hyung by the way terima kasih atau ciuman dan permennya hyung"

Seokmin beranjak dari duduknya
Dan berniat kembali ke dalam kamarnya.tapi baru selangkah ia kembali berhenti.

"Oh satu lagi hyung"

Cup

"Eummmmhh~seok"

Seokmin kembali menghisap bibir jisoo sebentar dan menjilat sisa saliva di bibir jisoo.

"Terima kasih atas ciumannya. Ku tunggu morning kissnya nanti hyung bye bye"

Seokmin kembali melangkah ke kamarnya dengan menguyah permen yang ia rampas dari mulut jisoo.

"Tidak ada morning kiss untuk mu kuda mesuuuuum"

Jisoo berteriak lantang dan melempar bantal sofa ke sembarang arah. Ia kemudia menutup wajah memerahnya dengan bantal sofa yang tersisa ia merutuk kebodohannya menawarkan permen kepada kekasihnya. Yang berujung sang kekasih mencuri ciuman darinya.

Jisoo berjanji tidak akan memakan permen di hadapan kekasih mesumnya itu lagi. Iya tidak akan lagi.

The end
Ff yang awalnya mau buat cheolsoo tapi aku lagi suka sama Seoksoo jadi begini lah jadinya.

Kritik dan saran di terima

Terima kasih.

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang