five

65 1 0
                                    

im back, hey.

"rei, kita mau kemana sih?! daritadi muter muter mulu, kayak orang apaan tau.",omel daveena saat ini daveena dan reihan sedang berada di mobil Reihan, niat nya sih mau cari makan. tapi... Reihan malah muter muter ngga jelas, orang gila.

"gue ga akan berhenti, sebelum lo jujur sama gue,"

"jujur apaan sih?! ga jelas ya lo."

"gausah pura pura bego gitu deh, kita ga akan makan kalau lo ngga jawab pertanyaan gue. jelasin apa yang terjadi, daveena."

"kampret lo rei, oke fine. gue bakal jelasin sejelas jelasnya! tapi, ada satu syarat."

"apa syaratnya? hm?"

"ke tempat makan dulu, gue lapeeeeerrrrr. emang lo ngga laper?"

"siap, ibu negara tersayang."

"3 kata buat lo. gue benci lo!"

"gue juga cinta lo, jangan sedih lagi ya. gue gamau liat lo sedih, cewek kayak lo ga pantes buat sedih.", ucap Reihan mengacak-acak rambut daveena. deg, pipi Daveena merona.
Reihan melirik daveena sekilas, lalu tertawa kecil.

"emang Angga ga pernah jadi cowok yang sweet kayak gue ya, dav?", tanya Reihan

"peduli amat tentang Angga! buru ah, gue mau makaaaaaan."

"bentar lagi sampe, sayang." kesal, daveena memukul pundak Reihan

"gausah mukul, cium aja."

"monyet lo anjing!"

"lah gue manusia bukan monyet atau anjing atau bukan campuran dari manusia, monyet dan anjing. oke say?"

"bacot"

"ayo keluar, udah nyampe.", ucap Reihan sambil keluar dari mobil, tak lupa untuk menutup pintu mobilnya, Reihan berjalan menuju ke sisi kiri mobilnya niatnya sih mau bukain pintu nya, yea treat daveena like princess gitu, tapi...

'DUK!'

"aish, anjing lo dav! sakit bego,", omel Reihan kesal, lalu meninggalkan Daveena sendirian.

pe em es kali ya tuh bocah, cowok ko pe em es, cibir Daveena di dalam hati kemdian menyusul Reihan.

"jangan ngambek dong Rei! gue gak bawa uang... nanti yang bayarin makanan gue siapaaa?! aaaah, kampret.", ucap daveena saat di meja makan yang sama dengan Reihan.

"bodo"

"yaudah deh, gue balik aja... mau makan gak punya uang, mau pulang gak punya uang, udahlah gue balik nya pake kaki ae. pingsan pingsan deh. bodo lah,", pasrah Daveena kemudian berdiri dari duduknya, namun...tangannya di tahan oleh Reihan

"sini, katanya laper. udah, jangan pergi. gue gak mau lo kenapa-kenapa.", cegat Reihan lalu Daveena duduk kembali di samping Reihan.
Reihan menarik kepala Daveena di dada nya yang bidang, menyuruh Daveena untuk bersandar di dadanya.
daveena pun menurut.

"gue makannya samain aja kayak elo ya rei,",ucap Daveena yang dibalas anggukan oleh Reihan

setelah memesan makanan dan minuman Daveena dan Reihan menyantapnya, lalu mereka ke kasir untuk membayar, saat ingin menggenggam lengan Daveena, Reihan mengernyit heran karena Daveena tidak ada. where is she?, tanya Reihan di dalam hati.  Reihan pun mengedarkan pandangannya, dilihatnya Daveena di dekat meja 4 saat Reihan perhatikan mata Daveena terpaku di meja 2. Reihan langsung menghampiri Daveena, mengetahui dihampiri oleh Reihan, Daveena memeluk Reihan sambil menangis.

"itu ada angga, hikss.. ang-angga r-rei.",isak Daveena, Reihan tidak menyahutnya ia langsung menghampiri Angga dengan seorang cewek yang ternyata pacarnya Reihan ya itu Sherly

"udah puas nyakitin Daveena nya, ang?", tanya Reihan to the point, Angga yang merasa di tanya atau lebih tepatnya disindir kali ya, kaget.

"el..elo kok disini Vee?", tanya angga kepada Daveena bukannya menjawab pertanyaan dari Reihan. 

daveena masih menangis. ngga menjawab pertanyaan dari Angga.

"jangan pernah ngedeketin Daveena lagi!"

"gue bisa jelasin!"

"alah bacot. lo juga sher, gue ngga nyangka elo selingkuh sama Angga, gue ke-ce-wa. kita putus sher,"

"Gue bisa jelasin ke elo Rei, jangan putus... gue masih sayang sama lo"

"ngga butuh penjelasan, semuanya udah jelas, lo selingkuh. gue gak suka."

"kita putus Ngga, makasih buat semuanya, kenangan elo manis, saking manisnya gue jadi mual, karena itu semua.... palsu.", ucap Daveena lalu menghambur keluar, lalu di susul oleh Reihan

sementara Angga dan Sherly hanya terpatung, hanyut dalam pikiran masing-masing.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

b e r s a m b u n g

Gadis yang tersakiti.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang