n terakhir yakni laut luas di sebelah timur daratan Tiongkok. Akan tetapi yang penting untuk disebutkan di sini hanyalah yang besar-besar saja, seperti Bu Kiang, Beng Kiang dan Cialing.
Sungai Cialing inilah yang paling menarik, dan sebelum memasuki sungai induk Yang-ce, sungai inipun telah menerima aliran sungai-sungai kecil lain. Sumber dari sungai Cialing ini datang dari Beng-san.
Toat-Beng Mo-Li > Karya Kho Ping Hoo > buyankaba.com
1
Amat indah tamasya alam di sepanjang lembah sungai Cialing, sungai yang mengalir berlenggak-lenggok laksana ular melalui gunung-gunung ini. Sungai Cialing banyak melalui hutan-hutan dan gunung-gunung yang masih liar, tempat-tempat yang masih bersih daripada sentuhan kaki manusia yang kotor.
Lembah sungai Cialing diperbatasan propinsi Secuan dan Shensi amat subur tanahnya, maka tidak mengherankan apabila di sekitar lembah itu banyak terdapat desa-desa yang padat oleh penduduk yang hidup bertani. Banyak pula yang mengandalkan makan sehari-hari dengan pekerjaan nelayan, karena memang sudah terkenal bahwa sungai Cialing mengandung banyak sekali ikan yang besar-besar dan enak dimakan.
Dusun Tai-kun-an terpencil dan berada di ujung utara dari dusun-dusun lain, akan tetapi dusun ini terkenal paling ramai dan tanahnya paling subur. Banyak sekali orang-orang dari dusun-dusun lain di sebelah selatan datang berdagang di dusun ini. Hanya di sebelah selatan Tai-kun-an saja terdapat dusun-dusun lain. Oleh karena di bagian utara, tidak terdapat tempat tinggal manusia lain.
Bagian utara dusun itu penuh dengan hutan-hutan belukar yang amat liar dan penuh binatang jahat. Orang-orang dusun yang mempunyai keperluan di hutan itu, mencari kayu bakar atau buah-buahan, ataupun memburu binatang, hanya berani masuk sejauh satu dua li di dalam hutan itu. Inipun kalau mereka berkawan, karena seorang diri saja memasuki hutan itu, biarpun hanya satu li jauhnya, merupakan bahaya besar dan perbuatan yang amat bodoh.
Pada masa itu, yang menjadi kaisar di Tiongkok adalah kaisar Yang Te, putera dari mendiang kaisar Bun Te. Kaisar Yang Te terkenal sebagai seorang kaisar lalim yang amat kejam, akan tetapi yang pandai menyembunyikan kejahatan wataknya itu dibalik kata-kata halus, puji sanjung kepada para pembesar kaki tangannya, dan biarpun kaisar Yang Te telah melakukan perbuatan-perbuatan yang amat mencekik rakyat jelata, namun ia didipuji-puji sebagai seorang kaisar yang cerdik pandai.
Hanya "orang dalam" saja yang mengetahui betapa kaisar Yang Te adalah seorang yang selalu dimabok kesenangan, pelesir dengan wanita cantik, dan yang tidak segan-segan untuk melakukan perbuatan terkutuk demi untuk mencapai kepuasan hawa nafsunya. Sekali saja matanya yang berminyak itu melirik wajah seorang wanita cantik yang mendebarkan jantungnya yang penuh nafsu berahi, maka tidak peduli wanita itu puteri seorang bangsawan, ataupun isteri seorang pejabat tinggi, sepuluh bagian (seratus persen) wanita itu pada keesokan harinya pasti telah berada di dalam haremnya (tempat ia mengumpulkan wanita-wanita).
Kasihanlah wanita-wanita itu, baik ia masih gadis maupun sudah bersuami bahkan telah menjadi ibu, karena sekali ia telah masuk ke dalam kamar yang indah sekali itu, jangan harap ia akan dapat keluar lagi sebelum sang kaisar merasa bosan mempermainkannya. Kalau sang kaisar sudah bosan, ia boleh pergi, persetan, dan yang lebih hebat lagi, ia akan dioperkan kepada para perajurit pengawal pribadi kaisar sebagai hadiah, seakan-akan seorang tuan melemparkan tulang-tulang yang sudah digerogoti habis daging-dagingnya kepada anjing-anjing penjaga rumah dan hartanya.
Akan tetapi, lebih kasihan lagi adalah orang-orang tua, suami dan anak-anak yang ditinggalkan oleh wanita-wanita itu. Mereka hanya dapat menangis, itupun tidak berani keras-Toat-Beng Mo-Li > Karya Kho Ping Hoo > buyankaba.com
2
keras, menyesali nasib sendiri karena secara kebetulan orang-orang yang mereka cintai itu telah menjadi pilihan "Putera Tuhan".