First Day

10.6K 424 16
                                    

"Aku sudah mendaftarkanmu ke sekolah yang cukup terkenal. Jangan buat dirimu mencolok! Lakukan penyamaran yang baik!"

"..."

"Setidaknya ucapkan terima kasih. Dasar anak itu."

...

"Saya rasa surat kepindahan kamu sudah lengkap dan memenuhi syarat. Jadi kamu bisa mulai bersekolah disini besok."

"..."

¿¿¿

"Kita kedatangan murid baru. Perkenalkan namamu!"
"Kitashiro Nauko. Panggil saja Naki."
"Kau bisa duduk disana."

Naki berjalan menuju kursi uang di tunjuk oleh sang guru.

...

(Istirahat)

Ponsel Naki berbunyi menandakan ada pesan masuk.

'Kau cari dia lalu dekati! Maka kau akan menemukan targetmu'

Naki memasukan ponselnya ke dalam saku roknya lalu berjalan menuju kantin.

"Kau sedang apa disini?" Naki mengabaikan pertanyaan itu dan melanjutkan makannya.
"Kau murid baru itu kan?" Tanya Reno.
"..."
"Permisi, ini kursi kami."
Naki hanya memandang pria itu datar dan terus melanjutkan makannya.

Prannnggg

Orang yang berada di sebelah Reno menghempaskan mangkok makanan Naki.
"Kau dengar tidak kalau kursi ini milik kami? Atau kau tuli?" Suaranya tajam dan mengintimidasi.

Seluruh orang yang berada di kantin hanya menatap mereka dalam diam tanpa ada yang mau melerai.

"Apa kursi ini kalian yang beli?" Tanya Naki datar.
"Bukan, tapi aku dan temanku yang menjadi penyumbang terbesar di sekolah ini."

"Kalian atau orang tua kalian?" Pertanyaan yang begitu menohok mereka berdua.

"Mau siapapun itu bukan urusanmu. Aku bisa menyuruhmu agar dikeluarkan dari sini." Perkataannya sangat menyebalkan untuk di dengar oleh Naki.
"Segitu berpengaruhnya kah orang tuamu di sekolah ini" Reno hanya diam saja ketika melihat temannya, Rafa tengah menghakimi murid baru. Padahal ia tidak keberatan kalau duduk di meja lain, Aldi pun begitu. Hanya saja si Rafa memiliki sifat yang sok berkuasa.

"Tentu saja. Ayahku penyumbang nomor 3 di sini." Jelasnya dengan penuh rasa bangga.
"Cih, tiga saja bangga." Naki memutar bola matanya sambil melipat tangannya di dada.

Rafa yang tadinya tengah menyombongkan diri, kini menatap Naki dengan ekspresi menyeramkan yang sering ia gunakan.

"Kau bilang apa? Tentu saja bngga, penyumbang dengan dana terbesar nomor dua adalah Aldi, dan orangnya sedang tidak ada. Tapi ia temanku. Lalu penyumbang no 3 Rafa seorang cassanova yang digilai oleh banyak perempuan. Lalu yang ke empat Reno." Jelas Rafa tanpa mengurangi rasa sombongnya.

"Lalu yang pertama?" Tanya Naki sambil mennaikkan salah satu alisnya.
"Entah, aku dengar namanya kitashiro nauko." Jelas Rafa sambil memasang tampng berfikir.

"Lalu?" Tanya Naki smbil menunjuk ke arah dada sebelah kanannya yang terdapat namanya.
Rafa dan Reno yang mengerti akhirnya menatap ke arah nama yang berada di seragam Naki.

Dan di sana tertera nama kitashiro nauko. Rafa menganga dan terlihat seperti pria bloon. Sedangkan Reno menggaruk tengkuknya.

"Aku rasa kau harus berfikir dua kali jika ingin menyuruh mereka untuk mengeluarkanku, jangan sampai itu berbalik kepadamu." Naki bangun dari duduknya lalu pergi meninggalakan Reno dan Rafa.

Bel masuk masih cukup lama, dan Nakipun akhirnya memutuskan untuk berkeliling.

Ketika Naki sedang melewati kamar mandi, seseorang keluar dari kamar mandi pria.

Dan Naki sadar kalau orang itu mirip dengan apa yang 'dia' kirim ke ponselnya.

Mereka berdua saling pandang sampai akhirnya Naki menghampiri orang itu.

"Namamu siapa? Aku murid baru disini. Mau kah kau menemaniku berkelliling?" Tanya Naki dengan senyum manis diwajahnya.

Pria itu hanya menatap datar Naki lalu berjalan begitu saja mengabaikan uluran tangan Naki.

Senyum manis yang terbit di mulut Naki berganti dengan seringaian.

"Kau pikir aku tidak tahu siapa dirimu?" Gumam Naki.

...

"Bagaimana?"

"Apanya?"

"Kau sudah menemukan anak itu?"

"Sudah."

"Lalu?"

"Nothing"

"Kenapa?"

"Aku tidak terlalu membutuhkannya. Aku dan adik manisku sudah punya rencana sendiri. Jasi kau hanya tinggal menunggu hasilnya saja."

Sambungan pun terputus.

Naki mengantungkan handphone miliknya lalu keluar menuju supermarket.

Ketika ia sedang sibuk memilih cemilan, tidak sengaja ia melihat pria yang ia temui di depan kamar mandi, Reno, dan Rafa tengah membeli banyak belanjaan. Mulai dari bahan makanan, alat-alat memasak, alat mandi dan keperluan lainnya yang mungkin tidak diperlukan oleh murid SMA macam mereka. Kalau memang ibunya yang menturuh kenapa harus sebanyak itu? Bahkan sabun saja membeli 20 lebih dengan wangi yang berbeda lalu parfum dengan jumlah yang sama dan wangi berbeda dan merek berbeda, ada yang untuk perempuan dan pria lagi.

Kalau mereka ingin berdagang, tidak mungkin juga mereka membeli disini. Bisa bisa mereka bangkrut hanya dalam hitungan beberapa hari.

Naki mulai curiga lalu dia mengambil beberapa bahan yang memang benar-benar diperlukan yang berada di dekat mereka bertiga, tidak lupa ia memakai kupluk jaketnya.

Ketika mereka bertiga ingin menuju kasir, Naki berjalan mendahului mereka.

Sebelum mereka keluar, Naki memasang alat berukuran yg memiliki fungsi seperti GPS di 

My Boyfriend Is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang