•>>KAGAMI TAIGA<<•
.
.
.Kagami terbangun lewat tengah malam, perut keroncongan.
Terbangun dari tidurnya yang dipenuhi lengket airmata dikarenakan perut keroncongan.
Keroncongan.
"Sangat konyol..." tawanya sebentar sambil berjalan menuju kulkas di kamar kos itu.
Kosong.
Kosong.
Kulkasnya kosong.
Ga sih. Ada isinya.
Tapi bukan makanan.Cuma bir lama, expired.
Dulu dibawa Takao pas lagi ngobrol malem-malem bareng.
Ga pernah sempet keminum.
Expired. Kadaluarsa.Sedih.
Kagami menatap kulkasnya.Itu mengingatkannya bahwa impian gajian masih suatu hal yang fana...
greeepp
Suara kepalan tangan Kagami, dan perlahan, linangan airmata meluncur dari pipinya.
"Makanan, apakah kau akhirnya meninggalkan ku?
Setelah sekian lama kita bersama?"
(ini hoax ya manteman, kita semua tau kalo begitu makanan kita makan tu langsung ilang gada bekasnya)Taiga, hanya tersungkur dilantai.
Meratapi nasib.
Meratapi keadaanya.
Meratapi kulkasnya.Naas, gada kata lain yang lebih cucok.
Memandang keluar jendela kamarnya, sebagai bentuk dari satu-satunya hal yang bisa ia lakukan di situasi seperti ini.
"Ya, untungnya.... Wa'acks buka 24 jam... Apa aku kesitu aja?...", pikirnya sambil masih memandang keluar jendela kamarnya.
Dikalahkan rasa lapar, niat Taiga untuk tetap dirumah pun tak lagi ada.
Mau masak aja kaga berhasil!
Naas, asli."Haduh... uang lagi tipis tapi juga perlu belanja...
Gimana ya...?"Dengan berat hati, ia mengeluarkan selembar uang 100K dari simpananya.
Uang yang ia simpan untuk keadaan-keadaan mepet seperti untuk nanti beli tiket pesawat saat orang tua nya di Amerika memerlukan, sekarang perlahan menipis.Dengan cepat ia mengenakan celana jeans yang sekarang sudah jarang dipakenya karena jadi guru.
Guru ke sekolah kalo kaga pake celana kain, ya pake jersey sih dia...
Kalo masih di Amerika sih, santai aja kale~Longgar, tumben.
Celana yang sudah lama & sering ia pakai ini jadi sedikit longgar.
"Jiah, masa aku kurusan? Hahaha, ga punya gaji gini ya... kurusan..."Pakai sepatu kets yang biasa dipake buat ngajar.
Ga lupa masukkin dompet ke kantong belakang celananya.
Dan melesat keluar pintu dari tempat kos yang bagus itu.Wa'acks, itu panggilan Kagami buat tempat makan cepat saji 24 jam ini.
Persis cuma diseberang jalan.
WcDonals sih aslinya.
Tapi ribet amat panggil pake nama ribet itu, Wa'aks jadinya (emang alay).Ga lama buat Kagami untuk menentukan menu pesanan, setelah meratap isi dompetnya...
Mau ga mau, dia sudah sampe disana & karena malu keluar, dia pun memesan."Hm, saya mau 2 paket Beef Cheese Burger. Lalu tambah Iced Coffee satu..."
Dan membayar di counter.
Duduk sambil menunggu pesanannya yang akan diantar.Menatap keluar jendela yang menghadap ke jalanam yang kosong dan gelap di tengah dini hari ini.
Menatap ke arah dinding, ia melihat kearah jam.
Pukul 2 pagi.Dia punya waktu hingga sekitar jam 6 lebih untuk berangkat ke sekolah ia mengajar yang juga tak terlalu jauh dari tempat kos-nya.
"Aku rasa aku akan masih punya beberapa jam untuk tidur lagi.."
Dan ia kembali menatap keluar jendela.Dulu, tempat ini merupakan tempat yang sangat ia sering datangi.
Mereka akan duduk jauh dipojok, jauh dari area yang orang senang duduki.
Dan duduk disana berjam-jam.
Ia dan Aomine.Mereka akan memesan banyak makanan sekaligus dan memakannya bersama.
Sambil mengobrol, bercanda, atau bahkan hanya saling mendengarkan dan memandang satu sama lain.Bahkan setelah mereka pacaran, tak banyak yang berubah.
Hanya ditambah bahwa mereka akan diam-diam mencoba pengangan tangan dibawah meja.
Atau mencuri cium dari bibir satu sama lain saat orang lain tak melihat.Dan duduk tersipu malu pada satu sama lain, masih saling pegangan tangan.
Ya..., mereka dulu menghabiskan sangat banyak memori bersama di tempat ini...
Tapi tak lama setelah mereka lulus, Aomine pergi jauh. Menghilang dari kehidupan si rambut merah.
Tanpa kabar ia pergi saja meningalkan Kagami.Ia dengar, dari Kise, bahwa Aomine direkrut ke Liga ACB Spanyol dan bermain secara profesional disana sampai ia berusia 23 tahun.
Ia berhenti karena waktu itu cedera pada pergelangan tangan kanan.Entah apa yang dia lakukan setelah itu.
Jika Kise pun tak tahu, berati memang Aomine sudah pergi tanpa jejak...Miris, ia bahkan harus mendengar hal seperti ini dari orang lain.
"Apa Aomine tak bisa mengatakan saja bahwa ia sudah tak ingin lagi bersama ku daripada pergi tiba-tiba tanpa kabar?"Kagami jatuh dalam kereta pikirannya sendiri, meletakkan gelas kopi yang telah kosong itu sambil memandang keluar jendela.
"Daiki... dulu kita miliki dunia... sekarang, dimana dunia yang kau katakan akan kau ukir bersama ku saat dulu kau berkata, bahwa kau mencintai ku?"
Perjalanan pulang Kagami ke kos terasa berat dan dingin.
Sedikit sedih kembali ke tempat dimana ia dulu banyak menghabiskan waktu dengan semua kenangan itu.Ia pun memantapkan kemampuan memasaknya agar ia tak harus lagi membeli makanan cepat saji.
Ia merebahkan diri ke ranjang sekali lagi, memandang kearah kegelapan dalam ruangannya dan lampu jalan yang masuk melalui celah jendelanya.
Sudah sangat lama ia mengalihkan pikirannya sejak terakhir ia mendengar kabar tentang lelaki biru tua itu.
Dan malam ini, dimana ia masih merasakan pilu dalam hatinya, hanya berarti satu hal..
aku masih mencintainya
Memejamkan mata, Kagami membenamkan wajahnya ke bantalnya.
"Apa yang akan kubilang pada murid-muridku besok jika mereka menyadari mataku bengkak? Ughhh.."
_____________________________________
AKHIRNYA UPDATE JUGA NI FF!
MAAF SKALI BUAT YG DAH NUNGGUIN UPDATE DARI ENTAH KAPAN //seribu maaf author
BUAT PART SLANJUTNYA BAGIAN AOMINE MGKN AGAK PENDEK :)
DIA KYK TRANSISI BUAT CHAP SLANJUTNYAjujyr ini bkinnya buru", chap selanjutnya akan dicoba dipermak lbh baik hahahaha
TQ SKALI BUAT YG NUNGGU, LUV U ALL <3
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU yang TERBUANG (Antara Aku & Kau) - AoKaga
FanfictionKAGAMI TAIGA, 25. Sudah 7 tahun sejak ia terakhir bertemu Aomine. Sekarang, menikmati hidup, bekerja di sebuah sekolah, sebagai guru olahraga. ***** AOMINE DAIKI, 25. 7 tahun ia melarikan diri. Dari cinta pertama & sejati hidupnya. Bekerja menjadi m...