"Eunghh..."leguhan bangun tidur terdengar dari seorang pria mungil yang tertidur di sofa. Dibelakang pria mungil yang melenguh itu, ada seorang pria lagi yang sedang mendekapnya erat.
"Hoaamm... uh dimana ini?"ucap pria mungil itu sambil menguap, mengumpulkan seluruh nyawanya. 'Oh iya kemarin malam aku tertidur dalam dekapan Fatih, karena sangking nyaman dan hangat berada di dalam dekapannya.'bathin pria mungil itu.
Melihat wajah damai dalam tidur seorang Fatih, membuat pria mungil itu mengusap wajah Fatih dengan lembut. Ada perasaan yang aneh yang menelusup hati pria mungil itu saat mengusap wajah Lelaki yang bernama Fatih itu. Seperti ada gelenjar- gelenjar aneh di hatinya. Tapi rasa gelenjar aneh itu tidak terlalu besar di hatinya.
Saat pria mungil itu asik mengusap wajah Fatih yang sedang tertidur, ternyata lelaki yang diusap wajahnya itu telah terbangun dari tidurnya, sejak ia merasakan ada sebuah telapak tangan yang lembut sedang mengusapinya. Tetapi ia diam saja karena ia ingin menikmati moment usapan telapak tangan yang lembut dari pria mungil tersebut.
"Fatih ayo bangun."ucap pria mungil itu dengan lembut.
"Eunghh... hoamm... kenapa kamu bangun pagi sekali Dit? Bukankah hari ini weekend?"tanya Fatih dengan suara serak khas bangun tidur sambil mengucek- ngucek matanya dan mengumpulkan semua nyawanya agar kembali ke tubuh kekarnya.
"Maka dari itu, bukankah kamu kemarin malam ingin mengajakku untuk jogging pagi di taman kompleks?"tanya pria mungil yang bernama Radit itu.
"Jogging? Oh iya, baiklah. Ayo kita bersiap- siap. Radit kamu duluan aja mandinya. Nanti setelah selesai, baru aku."jawab fatih masih dengan suara seraknya.
"Uhm baiklah."ucap Radit sambil tersenyum.
Setelah Radit melenggang pergi ke kamar mandi, ternyata Fatih melanjutkan tidurnya kembali.
***
"Fatiiiiihhhh.... kenapa kamu malah tidur lagi."teriak Radit sambil mengguncang- guncang tubuh Fatih. Si empunya tubuh malah pura- pura tidur sambil senyum- senyum gak jelas saat tubuh di perlakukan seperti itu.
"Fatiiiihhh...."panggil Radit kembali.
"Oke oke oke... aku bangun sekarang... puas."ucap Fatih yang ditanggapi Radit dengan cengirannya.
"Baiklah. Jangan lama ya. Ntar keburu siang."ujar Radit saat Fatih mulai memasuki kamar mandi.
"Iyaaaa..."balas Fatih.
Saat Fatih sedang mandi, tiba- tiba bunyi dering ponsel terdengar oleh telinga Radit. Lalu Radit pun mencari asal muasal suara deringan ponsel tersebut. Ternyata bunyi deringan itu berasal dari ponsel Fatih. Di layar ponsel tersebut tertera nama penelfon yaitu Ayah.
Radit pun mengangkat panggilan tersebut karena bisa saja ada hal darurat yang sedang terjadi.
"Hallo...."ucap Radit lembut.
"Ya hallo... ini siapa yang menggangkat panggilan ponsel anak saya?"balas Ayah Fatih.
"Nama saya Radit, Pak. Saya temannya Fatih."jawab Radit.
"Apa saya bisa berbicara dengan Fatih, nak?"tanya Ayah Fatih.
"Fatih sedang mandi, pak. Apa ada yang ingin Bapak sampaikan?"jawab Radit.
"Oh begitu ya. Bolehkah saya meminta tolong sama kamu, nak?"ucap Ayah Fatih.
"Boleh pak."ujar Radit.
"Baiklah. Bisakah kamu membantu saya untuk membujuk Fatih agar ia segera mencari pasangan hidupnya? Dia sudah terlalu lama sendiri. Umurnya juga sudah matang untuk menikah. Tapi dia malah memilih untuk sendiri dulu. Saya ingin dia mendapatkan pasangan hidup yang bisa membuatnya bahagia. Bisakah kamu membantu Bapak, nak?"ucap Ayah Fatih. Ada terdengar nada kesedihan disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend Or Mr. CEO?
Roman d'amourSeorang pemuda yang pernah dijual ayahnya kepada seorang pria yang tak dikenalnya. Dan entah bagaimana ia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya yang merupakan seorang pemilik restoran terkenal. Setelah itu, pemuda itu tinggal bersama sahabatnya dan...