Bea's PovCahaya matahari menembus melalui jendela kamarku membuat mataku silau. nampak siluet seseorang yang masih samar-samar terlihat olehku ketika mataku sudah terbuka dengan sempurna terlihat dengan jelas my mom yang berada disisi ranjangku.
"bangun hun...bukankah seharusnya hari ini kamu mengikuti audisi?"
Aku tergelak segera aku meraih jam alarmku. Sial. Aku lupa mengaturnya tadi malam. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 sekarang. Tanpa menghiraukan perkataan mom aku buru-buru ke kamar mandi untuk mandi kemudian dengan segera mengenakan pakaianku. Hari ini aku tidak mau berdandan yang berlebihan. Yaa..seperti hari-hari biasa walaupun aku sekarang akan mengikuti audisi. Toh...yang benar-benar mereka nilai kan talentku bukan penampilanku, ya kan?. Hari ini aku memilih memakai kemeja flanel berwarna merah plus inner tanktop hitam dengan bawahan celana jeans hitam. Aku lebih suka berpenampilan casual.
**
Sekarang aku dan mom sudah berada didepan studio dan oh my Godness audisi ini memang bukan sembarangan audisi. Jangan tanyakan padaku berapa banyak peserta yang mengikuti audisi ini karena aku tidak sanggup untuk menghitungnya satu-satu. Aku mendapat giliran nomor 250384. Setelah menunggu sekian lama akhirnya sekarang giliranku. Aku memasuki panggung dengan nervous tapi aku berusaha untuk menunjukkan yang terbaik dan sulit dipercaya 3 juri say yes for me! Im so happy thanks Lord! Aku segera keluar dari panggung dengan excited aku memeluk mom yang sudah menungguku dibackstage. Air mataku mengalir begitu juga dengan mom. kita menangis bahagia. Setelah itu aku dan mom meninggalkan studio."sooo...how about special lunch for my babygirl?"
Aku tertawa mendengar mom memanggilku dengan sebutan 'babygirl' sudah lama mom tidak memanggilku dengan sebutan itu lagi. Aku melirik jam tanganku ini sudah pukul 16.50.
"mom, ini bahkan sudah pukul 16.50 dan mom mengajakku untuk lunch?"ucapku sambil menahan tawa.
"oh my God mom kira ini masih siang."
Aku dan mompun tertawa bersamaan. Ohh ini hari yang sangat indah. I'll never forget this.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK
Ficção AdolescenteDear Jacob, i can remember so many nights alone thinking about where in the world you were and who in the world you loved. i would think about every person who was lucky enough to encounter you and what words you had shared and what things you had s...