Prolog

52 5 1
                                    

"Kadang gue heran sama lo, kenapa sih lo selalu tau tentang gue, pikiran gue, sok ngurusin hidup gue?"

"Gue pengennya juga gamau tentang lo! Lo siapa gue? Saudara bukan, pacar bukan. Ngapain mau tau tentang hidup lo?"

"Abis tiap gue lagi mikir, lo langsung nyaut aja kayak petir! Gimana gue gak risih coba. Eh lo mending jujur deh sama gue. Lo cenayang kan? Apa lo itu hmm.. Semacam mind reader?"

"Bukan urusan lo!"

Sasha langsung cepat pergi dari kelas dan tidak meladeni pertanyaan Satria. Bukan pertanyaan kalau itu tapi pernyataan. Hingga saat ini, bahkan tidak ada yang tahu kalau sasha menyembunyikan sebagian sesuatu dari dirinya. Ya, dia bisa baca pikiran orang lain. Itu kelebihannya.

***


Mereka memang tidak pernah akur. Mereka selalu saja debat masalah ini itu. Satria maupun sasha, mereka juga hobi mencari kesalahan masing masing. Tidak ada hari untuk mereka selalu bertengkar. Tidak ada kata damai, tidak ada salah satu dari mereka yang ingin menyerah. Mereka gengsi dan mereka saling membenci.

Jika sebagian orang bilang, bahwa cinta dan benci beda tipis. Akankah mereka membiarkan perasaan cinta mengalir dalam hatinya masing masing?
Atau memang perasaan itu timbul terpendam sejak dulu?

Jika sesuatu dalam diri sasha yang telah disembunyikan rapat rapat itu terbongkar, bagaimana reaksi satria mengenai hal itu?
Menjauh? Atau malah menarik?


Selamat malam readers
Ini cerita gatau bakal rutin sampe tamat atau enggak
Dukungan kalian itu penting 😳😳

Jadi, kalo kalian setia baca cerita ini. Setia buat dukung cerita ini dengan vote and comment. Pasti dah bakalan lanjut sampe akhir 😄

Happy reading, semoga sukaa 💕💞



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

T A R O TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang