1.

237 22 2
                                    

Nada POv.

Aku terbangun dan mengerjapkan mata. Mengingat hari ini adalah hari pertama sekolahku di semester 2. Aku segera berlari ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, aku sudah siap dengan seragam sekolahku. Aku segera memakai kerudung putih yang kubuat sangat simple. Memakai kaos kaki, menjinjing tas, meraih kunci mobil lalu turun untuk sarapan.

Kulihat Ayah sedang mengolesi roti di bawah. Aku segera berlari menuju bawah. Mencium pipi Ayah. Aku mengoleskan selai pada roti tawar.

"Ayah, aku ingin berangakat ke sekolah dulu, Assalamu 'Alaikum, ?" ucapku lalu mencium tangan kanan Ayah.

"Waalaikum salam" jawab Ayah.
Tumitku sudah berada di dalam mobil. Menginjak gas dengan kecepatan biasa. Dan apa yang kurasakan? Mobilku sudah terpakir di parkiran sekolah. Aku segera turun dari mobil lalu menguncinya.

Memasuki kelas yang cukup riuh. Mataku langsung bertemu dengan Harris? Yap! Dia adalah lelaki kurang waras bagiku. Sejak taman kanak-kanak, aku selalu satu kelas dengannya dan dia sangat dingin.

Pantatku sudah mendarat di tempat duduk paling depan dan sampingku adalah Salma. Aku melepas tas dari jinjinganku.

"Hai" sapa Salma. Aku tersenyum.

"Hai juga" jawabku.

"Apa kau jadi ikut drama sekolah?" tanya Salma.

"Apa kau gila? Aku sudah mengingankan itu 7 bulan yang lalu!" ucapku lalu diiringi senyum oleh Salma.

...

Aku sedang berada di perpustakaan. Aku membaca buku yang berjudul 'A Tale of Two Cities' yang dikarang oleh Charles Dickens. Aku melihat ke depanku lurus, pintu keluar dan...

Harris...

Ia melihatku sekilas. Aku mengalihkan pandanganku menuju buku, ya! Kembali membaca buku. Salma menghampiriku lalu duduk di sebelahku.

"Hei! Ini kubawakan cokelat panas" ucapnya sambil menyodorkan satu botol cokelat panas kesukaanku. Sudah kutebak! Ia sehabis dari Indomaret.

Aku meneguk cokelat itu. Salma selalu tahu apa yang kubutuhkan. Memang saat ini aku sedikit tak enak badan.

"Apa kau tahu Shawn?" tanya Salam.

"Dia tidak masuk hari ini dan 2 hari kedepan" ucapku lalu kembali fokus bada bacaanku.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Salam.

"Ia memberi tahuku kemarin. Kau tak diberi tahu?" tanyaku. Salma mengeleng cepat.

"Kasihan" ucapku lalu melanjutkan membaca buku.

...

Aku sedang mengejarkan PR di dalam kamar. Melirik foto yang berada di depanku. Aku merindukannya, Tuhan...

...

Aku sedang berjalan di koridor sekolah. Aku berpapasan dengan lelaki cuek itu. Aku berjalan lurus, tetepi mengapa aku bisa jatuh bersama buku-bukuku?

"Kau ini! Jika jalan pakai mata, bukan pakai lidah!" ucap Harris. Aku membereskan buku-bukuku sambil berjongkok. Aku berdiri dengan buku yang rapi di genggamanku. Ia tidak bergerak.

"Aku berjalan menggunakan kaki! What you stupid?" ucapku sambil menekan kata akhiran. Ia hanya diam. Kurasa Harris marah.

"Dasar gadis brengsek!" ucap Harris lalu pergi.

'Lelaki macam apa dia Tuhan? Ia tampan, tetapi tak setampan hati dan otaknya!'

...

Hari yang kutunggu datang juga! Aku duduk di samping Salma. Hari ini pemilihan nama pemeran drama yang berjudul 'A Love' karya dari Chandra Saputra. Aku berperan sebagai penyanyi misterius sedangkan Salma berperan asebagai Emely.

"Maaf bu, saya terlambat" ucap seseorang. Aku menoleh ke belakang. Dia? Ikut? That's no maybe!

"Lebih baik terlambat daripada sama sekali tidak mengikuti, silahkan duduk di kursi yang masih kosong" ucap Mrs. Shinta. Kulihat ia duduk di sebelah Shawn.

"Oke! Kita lanjut! Pemeran Jack akan dimainkan oleh Harris" ucap Mrs. Shinta. Aku sedikit tersentak begitu juga dengan Harris.

"Tidak! Tidak! Aku hanya mendapat hukaman dari Kepala Sekolah yang tak pernah kuinginkan!" ucap Harris menentang.

"Siapa yang mengharapkan sebuah Hukuman?" ucap Mrs. Shinta sambil menekan kata.

Latihan skenario dimulai. Kubaca sampai akhir dan... Damn! Bagian akhir akan ditutup dengan sebuah kecupan?

TBC!

Asik nggak? Maaf ya kalau typo😅

VOTEMENTS!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remember. (Harris J)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang