R.S Seoul Hospital
Yeri segera dibawa ke UGD. Raut wajah Chanyeol terlihat khawatir. Tolong tekankan ia hanya khawatir pada bayinya. Chanyeol pun menunggu di ruang tunggu sambil berdoa agar bayinya baik baik saja. Tiba tiba ponselnya berdering. Tertera nama "Eomma" di layar ponsel pintarnya. Ia dengan cepat mengangkat telfonnya.
"Nde, eomma?" Jawab Chanyeol di telfon.
"Kau ada di mana Chan?eomma ada di kantormu tapi kau tidak ada disini? Kau sudah berjanji untuk makan siang bersama eomma kan?" Ucap eomma Chanyeol di sebrang sana.
"Eoh yaampun eomma mianhae aku lupa. Uhm aku akan kesana setelah pulang dari rumah sakit."
"Rumah sakit? Siapa yang sakit Chan?
""Temanku sakit eomma dia ada di UGD sekarang."
"Mwo UGD? Temanmu yang mana ada di UGD? Kau tak memberi tahu Sekertaris Choi?."
"Ahhh ceritanya panjang eomma."
"Eomma akan menyusulmu kesana sekarang."
"A-aniya eomma tak usah kesini
" Chanyeol panik. Ia tak tau harus bagaimana bila eommanya bertanya soal Yeri. Apakah ini saatnya ia bilang pada eommanya. Chanyeol menjambak rambutnya frustasi. Ia baru saja putus dari Wendy ditambah calon anaknya kini di rumah sakit dan ibunya yang akan segera datang. Ia tak bisa berfikir kritis saat ini."Argghh sialan." Teriak Chanyeol frustasi saat ponselnya kembali berdering. Chanyeol pun mengambil ponsel itu dan melemparnya hingga layarnya pecah. Tiba tiba dokter keluar dari ruangan UGD. Dokter itu memandang Chanyeol yang terlihat frustasi. Chanyeol menoleh penuh minat.
"Bagaimana keadaan bayiku Dokter Oh?." Tanya Chanyeol cepat sambil meraih pundak dokter tersebut.
"Keadaannya mulai membaik. Seharusnya kau harus bisa memantau kesehatan istrimu hyung. Dia sedang hamil muda. Jadi tidak boleh stress." Ucap dokter muda tersebut.
"Istrimu? Hamil? Kapan kau menikah yeolli?" Suara di belakang Chanyeol itu membuatnya harus menoleh. Dan betapa terkejutnya Chanyeol saat mendapati ibunya ada disana.
"Eomma... i-i-ini bisa kujelaskan." Chanyeol berkeringat dingin saat ini. Rasanya ia seperti seorang yang tertangkap basah mencuri.
"Ceritakan. Semuanya pada ibu. Sebelum itu bolehkah aku menjenguk 'Menantuku' Dokter Oh?." Ucap eomma Chanyeol dengan menekankan kata menantu di ucapannya.
"Eoh tentu saja. Silahkan." Sehun mempersilahkan eomma Chanyeol menjenguk Yeri sementara Chanyeol membututi ibunya.
"Jadi.... dia hamil anakmu yeol?." Ucap eomma Chanyeol dingin sambil menatap gadis yang kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Nde eomma. Tapi aku bisa jelaskan se-" Belum selesai Chanyeol bicara eommanya sudah menyuruhnya diam.
"Apapun alasanmu. Nikahi dia secepatnya. Karena." Eomma Chanyeol menghela nafas rendah. "Eomma akan segera menjadi nenek? Oh senangnya." Eomma Chanyeol menari kecil kegirangan. Sementara Chanyeol sendiri masih syok akan kelakuan ibunya.
"Tapi eomma-" terulang lagi.
"Shut Up yeolli. Eomma akan menelpon Yoora agar segera kemari." Ibu Chanye segera pergi keluar kamar UGD. Dan menelfon Yoora kakak Chanyeol. Sementara Chanyeol memandang gadis yang ia harapkan menjadi adik iparnya malah menjadi istrinya. Takdir begitu kejam padanya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Chanyeol POV
Yeri sudah dipindahkan ke ruang rawat sejam yang lalu. Sejam yang lalu pula kakakku Yoora heboh dikarenakan akan punya keponakan. Tak ada yang peduli pada diriku apa? Bayi itu hadir karena kecelakaan. Aku berusaha agar ibu tak terlalu berharap pada Yeri. Melihat sejak Yeri sadar ibu dan kakak begitu overprotectif padanya. Dan aku? Aku terlupakan disini.
"Yeri-aa ayo makan dulu. Kau harus banyak makan agar bayinya sehat." Kulihat eonni menuangkan sesuatu di mangkuk sambil sesekali mengaduknya. Huh tidak salah lagi itu bubur. Aku benci bubur.
"Ania eonni. Aku tidak suka bubur." Kulihat Yeri menolak secara halus. Khe gadis itu sedang akting kan?
"Ah selera yang sama dengan Chanyeol ku." Eomma meliriku dengan senyum anehnya. Aku tak menghiraukan itu hanya kembali memainkan ponselku.
"Yeolli. Cepat pergilah panggil Dokter Oh dana tanyakan padanya. Yeriku ini kenapa." Eomma menatapku penuh harap. Oh aku benci ditatap seperti itu. Dengan malas aku pun pergi ke ruangan Dokter Oh. Atau aku biasa me Memanggilnya Sehun. Ya dia sahabatku.
Chanyeol POV End
Sehun sedang berada di ruangannya sambil menulis resep yang akan ia berikan pada istri muda Chanyeol. Tak lama pintu ruangannya terbuka menampilkan Chanyeol disana.
"Baru saja aku memikirkanmu hyung." Ucap Sehun berusaha bercanda.
"Jangan bercanda Hun. Aku sedang buru buru. Ehm jadi bagaimana Yeri bisa seperti itu?." Tanya Chanyeol cepat seraya menduduki diri tepat di depan Sehun.
"Kandungan istrimu itu begitu lemah. Ia sedang hamil muda Yeol. Kandungannya harus selalu sehat dan pastikan ia selalu bahagia. Tolong jaga pola makannya dan jangan sakiti dia. Aku tau Yeri adik Wendy kan? Pasti karena kecerobohanmu." Sehun tersenyum miring. Chanyeol hanya menangapi biasa saja.
"Hhhh baiklah dokter Oh. Cepat berikan resep obatnya dan aku akan segera pergi dari sini. Dan berhenti membahas itu. Aku akan menceritakan semuanya nanti di tempat biasa."
"Oke oke baiklah CEO Park. Ini resepmu dan pulanglah besok pagi. Untuk saat ini biarkan istrimu itu mendapat energi dari selang infus yang ku beri." Sehun kembali menatap Chanyeol yang kini akan meninggalkan ruangannya tanpa sepatah katapun.
"Hyung Chan." Sebelum Chanyeol memegang kenop pintu ruangannya Sehun memanggilnya."Hm." Jawabnya Singkat.
"Terkadang kita tidak bisa melawan takdir. Terkadang kita selalu benci pada takdir yang begitu kejam. Tapi percayalah hyung dibalik takdir kejam itu pasti akan selalu berakhir bahagia. Aku tahu kau begitu mencintai Wendy. Tapi untuk saat ini belajarlah mencintai Yeri yang tengah mengandung anakmu." Sehun menatap Chanyeol intens. Chanyeol hanya menghela nafas tanpa menjawab.
"Kau tahu Hun. Mungkin mengucapkan aku mencintaimu pada Yeri itu mudah. Tapi hatiku tak akan pernah sinkron dengan lisan. Uruslah kehidupan pribadimu Hun." Chanyeol pun kini benar benar pergi meninggalkan Sehun sendiri di ruangannya. Sehun hanya bisa tersenyum kecil.
TO BE CONTINUED
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
YO YO YO YO 0^◇^0)/
Apa kabar semua? Maaf gak bisa nepatin janji karena aplikasi watpad punyaku error mulu. Ini pun pinjem punya saudara :'v
Tapi besok kayaknya udah bisa update tiap abis sahur.
Dan maaf kalo Chapter ini wordnya sedikit.By the way makasih buat yang mau baca ffku ini :' meski cuma sedikit Vote aku udah seneng ada yang mau baca ffku kok ^^/
Be a good readers '-'/Sampai jumpa besok '^'/
KAMU SEDANG MEMBACA
Reset [ExoVelvet Series]
RandomAda dunia kosong dalam hatiku, selamatkan aku. Aku ingin mengulang, aku ingin mengulang, aku ingin mengulang. Mataku kesepian terjebak dalam kegelapan. Apakah ada orang yang menggenggam tangan ku?. Aku ingin mengulang, aku ingin mengulang, aku ingin...