Kiss good night

1.2K 59 2
                                    

CHAP 1

"tenten..kenapa tidak makan sayang?" suara kaa-san menggangu laju pikiran ku, yah karena memikir kan nya aku nyaris tak menyentuh hidangan dihadapan ku,

"ah. iya kaa-san, aku rasa aku sudah kenyang" ucap ku sehalus mungkin "..kurasa aku ingin istirahat saja" ucap ku sambil mulai berdiri dari kurusi ku namun kaa-san mencoba menyela

"tapi.." namun dipotong oleh tou-san

"sudahlah sayang, mungkin putri kita memang lelah, jadi biarkan lah dia istirahat, kalau dia lapar pasti dia makan kan?"

kaa-san menghela nafas "hhh.. baiklah, tapi biar kaa-san antar kekamar mu, ayo.."

"aa..tidak usah kaa-san biar aku sendiri saja, tinggal katakan dimana kamar k-"

"biar aku saja" suara dingin itu, menusuk pendengaran ku, aku mengalihkan pandangan ku kesumber suara, hah? yang benar saja, neji?

neji berdiri dari tempat duduknya "aku sudah selesai makan, lagi pula kita belum terlalu akrab dan kamar mu ada disebelah kamar ku, ya kan Tou-san?" neji tersenyum miring menatap tou-sannya yang bengong melihat sikap anaknya "iyahh.. neji benar, biar neji yang mengantar mu tenten, sebagai kakak beradik kalian belum banya bicara jadi apa salahnya yakan sayang?" ia menoleh pada sang istri, yang dibalas senyum dan anggukan. neji pun berjalan kearah ku sambil tersunyum, dan senyum itu cukup aneh bagi ku "ayo,, imoto"ucapnya , entah hanya perasaan ku tapi suara neji seperti menggoda? hey.. jangan gila tenten, aku menggeleng cepat, sambil terus mengikuti langkah neji kelantai atas, dan tentunya dengan kepala yang masih menunduk, sangkin asiknya menunduk sampai aku tak sadar bahwa kami telah sampai dan akibatnya kepala ku berakhir dipunggung neji, "ittai.." sambil mengelus kepala ku, dan itu membuat neji menoleh kearah ku "eh.. kau jalan itu lihat lihat" satu tangannya terangkat mengelus kepala ku , blussh pipi ku memanas "arigatou.."ucap ku pelan hampir tak terdengar "hn.. ini kamar mu,," lalu membukakan pintu dan mempersilahkan ku untuk masuk, "waahh.. ini terlalu besar untuk ku" guman ku tak jelas neji menoleh kearah ku, dan melemparkan kunci kerah ku "ini kuncinya" dia berbalik dan hendak keluar, "kau mau kemana neji?"

"eh?, tentu saja kekamar ku" neji menaikkan sebelah alisnya

"oh" aku kenapa?

"cobalah untuk memanggil ku lebih sopan lagi" lalu segera berlalu dari hadapan ku

'dia memang sudah melupakan ku' guman ku alam hati, lalu segera merebahkan diri dikasur berukuran sedang itu, baru saja hendak menutup mata, terdengar suara ketukan pintu, yang membuat ku harus membuka mata ku kembali "siapa sih.." ucap ku kesal dan segera membukakan pintu dan terlihatlah disana kaa-san, tou-san dan neji?

"a-ada apa ini?" tanya ku sambil merapikan sedikit rambut ku yg berantakan

tou-san pun buka suara "keluarga hyuuga selalu melakukan aktivitas rutin sebelum tidur, berhubung kau dan ibu mu sekarang adalah hyuuga jadi kalian juga wajib melakukannya," aku bingung nendengar penjelasan nya, "memangnya apa itu?" tanya ku "ja-" sebelum tou-san menyelesaikan kalimatnya , langsung dipotong oleh neji. 'apa keturunan hyuuga selalu hobby memotong pembicaraan orang?' "tou-san tidak usah bertele-tele, langsung saja" ucap neji datar "baiklah, kami hanya mau memberi mu ciuman selamat malam" ucap pria tua itu sambil tersenyum lebar dan langsung memegang kedua pipiku dan cup, mendaratkan kecupan di dahi ku, lalu diikuti kaa-san cup-cup dikedua belah pipi ku "selamat malam sayang"

"dan sekarang giliran mu neji, ayo berikan kecupan selamat malam pada adik mu" lalu kedua orang tua itu pergi meninggalkan kami berdua, dan itu membuat ku ingin berteriak 'HEY, JANGAN TINGGAL KAN AKU SENDIRIII..." 'Glek' aku menelan ludah ku sendiri 'aku harus menghindari ini' pikir ku.

"hooaahh.. neji-nii aku sudah mengantuk, lupakan saja soal kecupan itu ya, lagi pula tidak terlalu penting kan?" aku mencoba tersenyum paksa sambil menggaruk tengkuk ku yg tak gatal, namun itu tak membuahkan hasil neji malah menatap ku dengan tatapan datar dan secara cepat kedua tangan nya menarik wajah ku kearahnya secara paksa dan CUP aku membelalakkan mata ku, neji melumat bibir ku dengan rakus dan tanpa ragu atau pun rasa bersalah sebagai seorang kakak, kuakui aku juga merindukan ini tapi aku sungguh enggan membalas agresi neji mengingat bahwa sekarang status ku adalah adiknya. akhirnya aku pun mendorong tubuh neji menjauh dan tangan kiri ku menutup mulut ku yang baru saja dihinggapi oleh milik neji.

"a-apa yang kau lakukan baka?! kita ini kakak beradik, k -kau tidak boleh mencium ku disitu!" ucap ku gelagapan, neji hanya diam namun dapat kulihat kalau dia sedang menahan diri untuk tersenyum

"hn, habis nya tou-san mengecup kening mu, kaa-san mengecup pipi mu, lalu dimana lagi aku mencium mu kalau bukan di bibir?" ucapnya tanpa rasa bersalah sedikit pun "..lagi pula kau kan kekasih ku, dulu juga aku sering mencium mu kan?, jadi apa salahnya sekarang jika aku melakukannya lagi? dan jangan panggil aku neji-nii, aku menyuruh mu memanggil ku lebih sopan yang kumaksud adalah panggilan sayang mu dulu, neji-kun tau!" dia langsung berlalu dari hadapan ku meninggalkan ku yang masih menutup mulut dan perasaan tak percaya dengan apa yang barusan neji katakan. tiba-tiba pintu kamar neji terbuka cepat dan neji memunculkan sedikit kepalanya dari balik pintu

"oh ya satu lagi, selamat malam tenten ku sayang" ia mengedipkan sebelah matanya. Akibatnya aku tidak bisa tidur semalaman bukan cuma karena perkataan dan apa yang neji lakukan barusan tapi karena memikirkan malam berikutnya dan seterusnya.

-TBC OR FIN?????-

Hahah.. fanfic apa-an nih?? GaJe BeGeTe >.<

Tapi lega rasanya isi otak udah dikeluarin sedikit demi sedikit :D .

Mohon kritik dan Saran. ^-^

(krik..krik..)

(FORBIDDEN) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang