1

19 7 7
                                    

"Nanti, kalo misalkan kita LDR, gimana? " tanya senja di ujung telfon
"Gimana ya nca, tapi aku ga bisa LDR"

Yaa,  seketika air mata senja menetes,  tanpa senja sadari, suara aby yang membangunkan tidurnya sontak membuatnya menangis..

"Udahlah, kita jalanin dulu kita yang sekarang ya, soal nanti kita pikirin lagi, intinya sekarang aku sama kamu masih bisa ketemu, kamu jangan mikir yang aneh-aneh, okee? "

Air mata senja menetes sangat deras,  sampai sampai isak suara tangis senja tidak bisa di sembunyikannya di ujung telfon,  senja sangat mendambakan aby, bahkan terbesit ingin meninggalkan aby pun tidak pernah ada di pikiran senja..

"Nca, kamu gapapa kan? "
"Nca? "

Tuutttttttttt.... 🍁🍂🍂🍂🍂

Senja aurellia, iyaa gadis kecil, cengeng yang sangat menddambakan sosok aby, aby adalah lelaki pertama yang dapat mengubah hidup senja, dari masa lalu yang suram menjadi kebahagiaan,  "nca" adalah panggilan aby untuk senja, dan hanya aby yang boleh memanggil senja dengan sebutan itu..
Sedang aby, lelaki humoris yang sangat sulit mengekspresikan perasaannya kepada senja, aby juga mencintai senja, tapi aby bukan lelaki puitis yang bisa memberi syair indah di hidup senja, aby hanya laki-laki sedikit kata, bahkan tingkah aby kadang membuat senja berfikir, apa memang benar senja ada di hidup aby, atau hanya perasaan semu..

Percakapan telfon beberapa detik yang lalu membuat senja mematikan telfonnya,  bukan, bukan karna senja tidak ingin berbicara lagi dengan aby, melainkan ada beberapa kata yang sering kali membuat senja merasa perasaan aby hanya semu..

🍁🍁🍁

Senja dan aby 1 kampus di jurusan yang berbeda,  senja di jurusan desain grafis sedangkan aby di jurusan music, aby berbeda 1 tahun dari senja, dimana aby lebih tua dari senja,  aby dan senja sering bertemu dan bertukar cerita saat di kampus.

"Senja, lo kenapa? Mata lo bengkak banget, lo abis nangis ya",  kedatangan senja di kelas di sambut sangat oleh dara, iyaa dara adalah teman baik senja dari awal masuk kuliah, dara adalah sosok teman yang baik, dan paling mengerti senja, tanpa senja bercerita apapun biasanya dara sudah tau jika terjadi apa apa pada senja,

"Ha? Emang masih bengkak ya dar? ",  senja langsung membuka tas nya dan mencari cermin kecil berwarna merah hati untuk segera melihat keadaan matanya,

"Iya ya bengkak banget, padahal semalem abis nangis aku langsung cuci muka", senja langsung menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangan sambil sesekali melihat ke arah cermin,

"Aaa aku malu kalo bengkak gini",  ucap senja

"Lo kenapa ja? Aby lagi? " tanya dara pasti sambil menarik tangan senja yang dari tadi menutupi wajahnya,
"Kenapa? Sini cerita,  aby kenapa? ",  sambung dara..

"Lo tau kan aby nanti bakal ngelanjutin pendidikan di luar,  gue pernah bilang kan sebelumnya sama lo? ", 

"Iya pernah, sering,  dan aby ga bisa ldr,  iya kan? " sambung dara, iyaa senja sudah berkali kali bercerita tentang ini, hanya saja selalu ini yang menjadi alasan senja menangis,  bahkan menjadi alasan senja takut melewati hari-hari, takut dengan pergantian hari, minggu ataupun bulan, senja terlalu takut hari itu terjadi.

"Gue gak mau gini dar, gue gak bisa ngebayangin gimana hari-hari gue kalo gak ada aby lo tau kan dar,  sesayang apa gue sama aby, kenapa sih harus jarak yang jadi alasan",  seolah-olah perkataan senja saat bilang malu karna matanya bengkak telah musnah, senja kembali menangis tanpa memikirkan bahwa matanya yang bengkak kini makin membengkak.

"Ja, jangan nangis,  engga kok, kalian pasti bisa LDR, ucap dara menenangkan,

Tak lama dari itu, tangisan senja berhenti, ketika terdengar suara berat diiringi dengan langkah kaki yang mendekatinya,

"Senja? ",

Yaa itu suara aby, seisi kelas hening, terutama dara dan senja yang masih bingung karna sebelumnya aby tidak pernah datang ke kelas desain,

"Kita bisa ngomong sebentar?,  ada yang mau aku jelasin",  lanjut aby

Dara segera menghapus air matanya yang dari tadi menetes tanpa kira di pipinya,  dara pun sigap memberi senja tisu untuk menghapus air matanya,  sambil sesekali dara mengucapkan,

"Ayo ja, temuin bentar, bilang apa aja yang ada di fikiran kamu, ayo kamu jangan gini",  lanjut dara meyakinkan,

Tak lama kemudian, aby mencoba menghapus air mata senja, sambil sesekali memegang tangan senja untuk meyakinkan bahwa aby butuh bicara,

Senjapun berdiri, muka cemas dan penuh tanya aby berubah menjadi senyum,

"Dar, minjem senja dulu yaaa",

Ucap aby sambil tersenyum, dan dara membalas dengan senyum lega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remembering his nameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang