Olaaaa.
Disini #MinLee akan membuat sebuah karya amburadul sebagai hadiah ulang tahun bu Bos Shania.Yeayyy *prokprokprok.
Pibesday Shania Junianatha 😀🎊🎉🎋🎂
Sayang sama aku ehh anak SF terus ya. See yuu 😘😗
♛♕♛♕♛♕♛♕♛♕♛
Disebuah kelas yang kosong, ada seorang gadis tengah mengambil buku didalam laci mejanya sedikit membungkuk
"Ahh ketemu" gumamnya lalu berdiri dengan tegap sambil tersenyum melihat bukunya akhirnya ketemu.
Namun tanpa disangka-sangka sepasang tangan menutupi kedua matanya membuat Shania sedikit tersentak.
"Ehh siapa nih?" Ucap Shania memegangi tangan yang menutup matanya.
"Coba tebak siapa?"
"Ve? Ayana?" Tebak Shania. Perlahan orang yang menutup matanya mulai menurunkan tangannya.
Shania langsung membalik badannya lalu siapa yang tadi menutup matanya.
"Boby" ucapnya dikala melihat sesosok pria yang berdiri dibelakang sambil tersenyum.
Shania sedikit mendongakkan kepalanya saat memandang wajah Boby karena Boby lebih tinggi dari Shania.
"Kak Shania...." kata Boby tersenyum lebar melihat Shania yang juga tersenyum melihatnya.
Yah, Boby adalah adik kelas Shania. Boby kelas 2 sedangkan Shania kelas 3. Boby yang sedang memakai pakaian Futsal terlihat lebih keren. Dengan baju Futsal sekolah berwarna biru dan celana pendek putih, serta sepatu putih dan kaos kaki panjang putih.
"Kamu ngapain disini? Bukannya latihan Futsal nya udah mulai ya?" Tanya Shania meletakkan buku yang tadi dia bawa keatas meja.
"Ada yang lebih penting dari latihan Futsal" ucap Boby sedikit cepat, mungkin dia gugup.
Boby membalik badan lalu menutup pintu kelas. Shania bingung menatap Boby yang betingkah aneh hari ini. Boby kembali membalikkan badan nya kearah Shania.
"Kak Shania. Sudah lama aku pengen ngomong ini sama kakak, kak aku sebenarnya......" ucapan Boby terputus karena ada yang mengganggu
"Haha masak sih, aku ga percaya" beberapa siswi melewati kelas Shania.
Mendengar suara itu, Boby panik lalu menarik Shania bersembunyi dibalik Meja. Mereka berjongkok dengan posisi saling berhadapan-hadapan.
"Kayaknya mereka udah pergi" ucap Boby pelan pada Shania. Shania hanya mengangguk dan terus memandang Boby.
"Sini...." Boby menarik tangan Shania agar kembali berdiri
Mereka kembali berhadap-hadapan. Butuh keberanian yang besar untuk Boby melakukan hal ini. Ditatapnya Kakak kelas yang sekarang ada dihadapannya ini.
"Kak, meskipun tadi kata-kata ku kepotong tapi aku pengen kakak tau kalo aku sebenarnya suka sama Kak Shania. Walaupun kakak menganggap ku masih anak-anak, tapi aku serius. Aku....."
Prokkprokkkprokkk *anggep aja suara orang lagi lari.
Lagi-lagi ada yang memotong perkataan Boby. Ini membuanya down. Karena untuk mengungkapkan perasaan nya didepan Shania butuh mental yang kuat. Sekarang dia hanya menunduk pasrah.
Shania yang melihat Boby seperti itu merasa kasihan lalu dia memegang pergelangan tangan kiri Boby dengan tangan kanannya.
"Ayo Ikut aku" Shania menarik Boby kearah jendela.
Dijendela itu terdapat gordrn berwarna kuning. Shania menutup gorden itu. Kini mereka sedang berdiri disamping jendela dengan gorden yang menutupi tubuh mereka
"Kak Shania, aku mencintaimu. Apa aku gak pantas?" Ucap Boby menatap kedua mata Shania.
Shania menundukkan kepalanya malu-malu sedikit memutarkan tubuhnya pelan.
"Yah mau gimana lagi~"
Dengan perlahan Shania berjinjit dihadapan Boby dan mencium bibir pink milik Boby.
END....😘😘😘