1

47 9 2
                                    

*Hazel POV*

Hari pertama Ospek.

Hari pertama nguras energi.

Hari dimana semua calon mahasiswa baru dan Panitia Ospek wajib datang.

Sekali lagi. WAJIB.

Tapi Gue masih aja Guling guling syantik dikasur.

Mager.

Bukan,

Bukan karena gue gamau dateng, tapi asli cape banget.
Seharian kemarin gue dan kawan kawans sibuk sama persiapan dan mengatur semua tetek bengek yang diperlukan untuk esok hari.
Abis itu gladi bersih sampe gumoh.
Gadeng. Lebay.

dan itu bener bener nyita waktu banget sampai sampi gasempet mandi. Tapi gapapa, udah biasa kalo gamandi mah. Cewe cantik kan yang jarang mandi. Hehe
Yang penting bawa parfum dan ga bau jigong aja kaya tatank galaw.

Kelar.

Gacuman waktu mandi asoy gue yg kesita, tapi Tidur emas gue juga.

garagara Ashton. Yaa manusia kriting berpantat semok itu mengharuskan semua panitia "rodi" hingga jam 3 pagi.
Alhasil gue cuman tidur 2 jam. Great ashton, great. Pen gue tendang pantatnya. Nghhh

Dan fyi, panitia Ospek harus datang setengah jam sebelum MABA dateng.

Tau MABA kan? MAhasiswa BAru.
Yaila gitu aja gatau lu dasar bopunk ! kek 5sos.

Sebenernya tuh ini bukan "gue" banget. Gue kira jadi mahasiswa himpunan (semacam osis di SMA ) itu ga jauh jauh beda sama dunia jurnalistik yang udah gue ikutin dari jaman orok. Gadeng boong. Dari SMA aja sih gajauh-jauh amat.
Tapi ternyata beda banget asli.

Kesannya lebih kaku, kayak beha baru.

daripada Jurnalistik yang -selaw tapi serius.

Dengan semangat yang di paksa-paksain. Gue mulai bersiap berangkat ke kampus.

*HAZEL POV OFF*

***

"Luke, bangunn. Kamu Ospek pagi inii. c'mon lukee this is your first day" ucap mama luke sambil mengecup puncak kepala anak sulungnya itu

"Sshhh mami, aku ngantuk. 5 menit lagi pleasee" ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur

"Tapi lukee, nanti kamu telatt" mama luke berkali kali mencium kening anaknya itu

"Nghhh mami pleasee im not child anymoree. Aku udah 19 tahun. Just please stop kissing me like that. Ugh"

"Tidak akan, sebelum kamu bangun dan bersiap. Mami gamau ya luke kamu ketinggalan tahun ajaran baru Seperti taun lalu. Percuma kamu ke london mami kira kam- "

"Stop mamii............ Oke oke luke bangun" lelaki blonde itu berdecak perlahan dan beranjak dari kasurnya.

"Mami tunggu di bawah"

"Iya mi"

Setalah siap semuanya, lelaki blonde itu turun ke bawah menemui keluarganya untuk sarapan. Tapi ia tidak mendapati seorangpun disana.
Yang ia temukan hanya sebuah notes yang tertempel di lemari es yang bertuliskan

Luke, mami sama dad berangkat duluan. Ada kepentingan mendadak diluar kota. Mungkin bakal pulang malem atau kalo ngak besok, nanny lagi pulang kampung. Jadi kalo kamu laper masak sendiri bisa kan? Bahan bahan udah di lemari es. Oiya Ospek kamu pagi ini dimulai jam 06.00. Jangan sampe telat.

Love, mami cantique

"What? Kenapa mami gabilang daritadi sih, ini kan udah jam- duh mampus telat gue"

lelaki yang bernama luke itu langsung ngacir keluar rumah menenteng ranselnya di bahu sambil merapikan jambulnya agar tetap keren meski lagi buru-buru, katanya.

Ia langsung melesat ke kampus dengan ninja hitamnya dan berharap semua akan baik baik saja.

Sampainya dikampus, ia melepas helmnya dan merapikan jambulnya -lagi- sambil berlari menuju aula dimana pembukaan ospek telah dimulai limabelas menit yang lalu.

Tanpa sadar bahunya menyenggol gadis yang sepertinya sedang merapikan almamaternya. yang hanya dengan melihat almamaternya, luke tahu bahwa itu adalah senior, hingga file yang semula gadis itu dekap berterbangan kemana-mana. "Mampus kan pagi-pagi udah bikin masalah" luke merutuk dalam hati

"Eeh maaf maaf kak gasengaja" ucap luke sambil memunguti kertas kertas yang bertebaran

"Maaf palau! Makanya kalo jalan liat-liat. Jangan merem. Punya mata tuh di pake jangan-"

"Iya-iya maaf. Elahh gasengaja juga" ucap luke tak kalah sewot sambil tetap memunguti kertas tentunya.

"Nih kertas lo, gue minta maa- eh loh kok, haz-"

"Sori gua buru-buru" ucap gadis itu memotong ucapan luke dan buru-buru mengambil file-filenya dari tangan luke. Dan meninggalkan luke yang masih terpaku di tempat. Ia masih tak percaya akhirnya bertemu dengannya tanpa sengaja. Ia rindu Semua tentangnya. Ingin rasanya memeluknya erat untuk sepersekian detik, dan jikalau bisa ia ingin memberhentikan waktu dan menghirup wangi rambutnya dalam-dalam, sangat lama. membiarkan rasa bersalah perlahan berjatuhan dan terganti dengan rasa rindu yang tlah lama tak terobati. Tapi ia sadar diri bahwa apa yang ia perbuat tiga tahun lalu sulit untuk dimaafkan.
Dengan langkah gontai ia berjalan menuju aula. Ia sudah tak perduli akan kesialan dan hukuman yang akan menimpanya hari ini. Yang ia pikirkan hanya gadis itu. Dan bagaimana ia memperbaiki kesalahannya tiga tahun silam.

****

"Dih mampus telat gue" ucap gadis itu sambil tergesa-gesa memasuki halaman gedung utama sebuah kampus ternama di kota tersebut. Lengan kanannya mendekap file-file penting yang akan ia berikan pada ashton hari ini, Tangan kirinya sibuk membenahi rambut dan pakaiannya agar terlihat tidak terlalu... Menyedihkan.

bagaimanapun hari ini adalah Ospek hari pertama dan tentunya ia tidak ingin terlihat mengerikan di hadapan ratusan mahasiswa baru.

Masih dengan sangat tergesa tangan kirinya menyematkan pin yang wajib di pakai pada almamaternya, Sebagai penanda bahwa ia panitia. Pada waktu yang bersamaan sebuah bahu menyenggol bahunya hingga file yang akan ia berikan ke ashton berterbangan dan berceceran menyedihkan. Pasalnya dari ratusan file itu dia harus mengurutkan Lagi sesuai nomor dan akan memakan waktu yang tidak sedikit.

Ia merutuki kesialannya pagi ini. Ingin rasanya ia menelan bulat-bulat siapapun yang membuat filenya jadi berantakan seperti sekarang.

"Eeh maaf maaf kak gasengaja" ucap seorang laki-laki sambil memunguti kertas yang bertebaran

"Maaf palau! Makanya kalo jalan liat-liat. Jangan merem. Punya mata tuh di pake jangan-"

"Iya-iya maaf. Elahh gasengaja juga"

Dih anjir gue ngomong dipotong. Belagu banget sih. Kesel

Gadis itu masih sewot dengan ketidak hati hatian si penabrak tadi sambil tetap memunguti kertas yang berceceran.

"Nih kertas lo, gue minta maa- eh loh kok, haz-"

Mata si penabrak tadi bertemu dengan mata gadis itu. Ada sedetik jeda yang mampu memutar ingatan sang gadis tentang lelaki di hadapanya kini.

"Sori gua buru-buru" hanya itu yang akhirnya keluar dari mulut sang gadis. Lalu mengambil langkah seribu meninggalkan lelaki yang masih diam mematung di tempatnya.






















THE END































GADENG BOONG
HAHAHAHAHAHAHA



















*****
Ini jelek bgt aaaaa culik aku lukee

And so many typos. Maafkan yeu

Q tw ini jlk tapi.....
Keep vote & coment yaps!
Ehe

-buluketekmekel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSPEK//L.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang