Berlatar di sebuah ruangan tertutup berukuran 2,5x3 meter, terdapat 2 bangku berhadapan, beberapa helai kertas dan laptop. Tidak ada yang yang spesial selain lampu remang-remang yang mengantung di atas meja dan di sudut atas ruangan terdapat CCTV untuk memonitori.
Remaja laki-laki dengan setelan jas biru muda, tangan diborgol dan mata bengkak sedang dinterogasi oleh seorang Detektif tampan berkacamata, usianya sekitar 40 tahunan, sebut saja Detektif Teddy yang kini menangani kasus remaja tersebut.
|Detektif Teddy|
"Apa kamu mempunyai masalah terhadap keluargamu? Kenapa kamu membunuh mereka?"
Remaja tersebut tak menjawab, dirinya masih shock atas apa yang baru saja menimpa keluarganya.
Helaan napas kasar lagi-lagi keluar dari si Detektif, sudah 20 menit ia menunggu jawaban tapi tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut si remaja.
Nama remaja tersebut adalah Radja Evano Nagara yang akrab dengan singkatan REN, berusia 18 tahun yang kini sebagai tersangka melakukan pembunuhan terhadap 13 orang, terdiri dari 8 orang dewasa, 4 orang anak-anak dan 1 balita, dimana semua korbannya adalah keluarga Ren sendiri.
|Ren|