Anniversary

59 4 2
                                    

Kim Kyung Mi POV

Tik...tok...tik...tok

Hening, hanya ada suara detakan jam yang menemaniku malam ini. Pukul 00.00 nanti, umur hubunganku dengan kekasihku, Park Chanyeol, genap 4 tahun. Aku sangat tidak sabar menunggu waktu itu. Tinggal 15 menit lagi, ya, tinggal 15 menit lagi.

3... 2... 1...' Aku menghitung mundur.

Yeeay, happy anniversary Chan~

Aku segera mengambil handphoneku dan mengirim pesan singkat padanya lewat Line.

'Chan, happy anniversary, aku harap hubungan kita bisa sampai ke jenjang yang lebih serius.'

Send.

Aku tersenyum dan terus menatap layar handphoneku, tak lama kemudian, ada balasan darinya.

'Ne, Chagi.'

Eeh, singkat sekali jawabannya.' Pikirku.

'Drrrt... Ddrrtt...'

Dia kembali membalas.

'Chagiya...'

'Ne...'

'Maaf, hubungan kita sepertinya harus berhenti disini. Bukan, bukan aku tidak mencintaimu, aku sangat mencintaimu, tapi, aku sudah di jodohkan dengan perempuan lain oleh ayahku, maaf sekali. Saranghae.'

Jantungku serasa seperti di tusuk beribu anak panah, sakit, kata itu yang bisa menggambarkan perasaanku sekarang.

Tuhan, jika ini mimpi buruk, tolong bangunkan aku sekarang. Aku tak sanggup.

Handphone ku kembali berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

'Ibuku ingin kau datang.'

"Untuk apa Chan? Untuk membuat hatiku hancur? Tidak, aku tidak akan melakukannya. Bahkan sebelum aku pergi ke sana, hatiku sudah hancur seperti ini, lalu apa jadinya aku jika melihat kau dengan perempuan lain disana? Kau mau membunuhku?"

'Untuk apa?' Balasku.

'Ibuku tidak setuju aku di jodohkan, ibuku sangat ingin kau datang, kumohon, demi ibuku.'

Aku menggigit bibirku, mencoba meredam suaraku, namun aku tak sanggup, tangisanku pecah, hatiku tak kuat menahan rasa sakit ini.

'Tok... Tok... Tok...'

Aku terperanjat saat mendengar suara pintu balkonku yang seperti diketuk, namun aku mengabaikannya, mungkin itu hanya khayalanku saja.

'Tok... Tok... Tok...'

"AAARGGHHH..." Aku menjerit, menutup kedua telingaku, berharap suara itu pergi besamaan dengan perginya rasa sakit di hatiku.

"Kyungmi-ya kau tak apa?" Eh? Suara itu?

Dengan langkah gontai aku menghampiri pintu, perlahan tapi pasti aku membuka pintu balkon kamarku. Pria itu, berdiri di hadapanku, wajahnya terlihat cemas.

"Hey, kau menangis?" Tanyanya. Tanpa menjawabnya, aku langsung memeluk pria dihadapanku, ya, Baekhyun, dia sahabatku, entah apa yang dia lakukan semalam ini di balkon kamarku, aku tak peduli.

"Hey hey, kau kenapa?" Tangisanku kembali pecah di dalam dekapannya. Jari-jarinya yang lentik menelusuri rambut panjangku yang acak-acakkan.

"Sudah, jangan menangis, suara tangisanmu terdengar sangat menyakitkan." Ujarnya.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jun 29, 2016 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

Jangan Tinggalkan AkuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum