empat.

495 109 30
                                    

Michael's P.O.V

Aku melangkahkan kaki memasuki kelas ketika seluruh kelas menatapku tajam.

"Apaan, anjir?!" Tanyaku bingung.

"Tadi ada cewek ke sini," ucap Michele, teman sebangku Luke.

"Cewek apaan?!" Tanyaku lagi.

"Dia teriak-teriak heboh nyariin lo," lanjut Aubrey pelan.

"Dia itu siapa?!".

"Enggak tau, tadi dia teriak 'MICHAEL MANA? MICHAEL MANA?! MICHAEL GORDON MANAA?!'" teriak Louis, teman sekelas ku juga, sambil berteriak layaknya orang kesurupan.

"YA UDAH DIA ITU SIAPA, SAT?!" teriakku lagi.

"Gak tau!" Jawab anak-anak serempak.

"Ya udah gak usah ngasih tau kalo gitu, anjir!" Teriakku lalu melempar tas ke kursi.

"Dia teriak kayak abis dihamilin lo tau!" Lanjut Louis yang membuatku terdiam.

Gue gak pernah ngapa-ngapain anak orang, anjrit.

Jangan-jangan dia fans gue.

Jadi cuma liat gue dia bisa hamil gitu.

Wah gila keren banget gue.

"Gue gak pernah gituin anak orang, su!" Teriakku kemudian keluar dari kelas. Mereka pasti hanya ingin membuatku kesal.

Ya, sekarang masih pagi dan anak-anak yang aku pimpin satu tahun kedepan ini sudah mengesalkan.

Ya maksud gue kalo gak tau cewek itu siapa ya gak usah manikin gue gitu, kek.

Ya kali liat gue doang bisa bunting anak orang.

Aku mendesah malas lalu menghampiri Luke yang sibuk dengan handphone nya.

"Oit. Serius amat." Ucapku berbasa-basi.

Luke menatapku sebentar lalu kembali sibuk, "tadi ada yang nyariin lo."

Aku mendesah malas, "siapa sih yang nyariin gue, anjir?! Dari tadi sekelas ribut banget."

Luke menyimpan handphone nya lalu berpikir, "dia cewek. Kayaknya dia cewek yang ngobrol sama lo kemaren."

Aku mengerutkan alis.

"Iyaaa, kemaren kan waktu gue nyamperin lo, lo lagi ngobrol sama cewek, nah cewek yang nyariin lo itu dia." Jelas Luke.

Yawla si Julianne.

Ribet banget buset jadi cewek. Emang dia gue apain sih? Gue pegang aja kagak masa hamil tiba-tiba.

"Dia kelas berapa sih?" Tanyaku penasaran.

Luke berpikir lagi.

"Sok mikir dah dugong." Ucapku sambil menempeleng kepalanya.

"Susu gue, dari pada lo mau mikir tapi gak punya pikiran." Balas Luke sambil tertawa.

Aku kembali menempeleng kepalanya, "lo punya susu, anjir?!".

"Susu gue itu maksudnya suka suka gue. Ish, norak banget, dugong." Balas Luke sambil berlagak cewek-cewek hipster.

"Eh serius, sat, itu cewek kelas berapa?". Tanyaku lagi.

"Tadi dia masuk ke kelas sebelas dua, gak tau itu kelasnya apa dia numpang masuk doang."

Aku menyentil jidatnya, "apa faedahnya anjrit numpang masuk doang?! Ya udah ah, gue samperin dulu."

"Cewek lo ya?" Tanya Luke. "Kalo dia cewek kamu, aku digimanain?" Lanjutnya sambil memajukan bibir bawah.

Library [M.C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang