It's Just Like My Last Fantasy

55 4 0
                                    


Author : Vanshyl.

Cast : Lim YoonA a.k.a Ariella & Xi Luhan a.k.a -no name-

Genre : Angst, Surrealism, Fantasy.

Duration : Oneshoot.

Rating : PG-15

Disclaimer : I own the plot.

Summary : Dunia itu seakan menjadi candu baginya. Membawanya pada keadaan nahas yang takkan pernah sirna, laksana kekekalan.




How many nights,

Does it take To count the Stars ?




The story begin!

Tatap mata sendu menatap cakrawala malam disekelilingnya. Seakan menjadi candu akan kepahitan yang telah terlewati. Hembusan angin membawanya pergi. Terbang melewati sekumpulan kabut malam seraya meneteskan air matanya. Bulan yang merasa iba akan dirinya meneteskan bulir-bulir air mata, membasahi seluruh dunia semata milik gadis itu. Dunia dimana gadis itu tak dapat memungkiri segalanya. Peluh yang menetes dari lubuk hatinya seolah mampu membuat siapapun terasa jatuh hingga dasar neraka terdalam. Tak terkecuali bayang-bayang dihadapannya.

Gadis itu mendudukan tubuhnya. Iris lekat yang memancarkan sebuah kepalsuan. Menatap kosong dunia yang kini tepat berada dibawah kakinya. Gadis itu sama sekali tak pernah bosan menatap cakrawala yang masih lebih tinggi dibanding keberadaannya saat ini. Bibirnya seolah terbiasa akan kegiatannya. Gadis itu mulai menghitung satu persatu benda-benda berkilau yang tertera pada kanvas indah diatas kepalanya. Layaknya seorang ahli, ia tak pernah melewatkan setitik kecil benda berkilau disana. Tentu itu adalah hal yang luar biasa bagi nyawa kemayaan disekitarnya.

Gadis itu merindukan setangkai bunga Lily berwarna merah yang telah lama lenyap. Lily yang mampu membawanya jatuh dalam kebahagiaan yang khayal. Orang bilang jatuh cinta mampu mengikat hati kedua insan begitu erat dengan benang merah yang terurai panjang, menghubungkan perasaan keduanya seakan tak ada lagi batas dan halangan. Namun apa yang terjadi bila salah satu dari kedua ujung benang merah itu terputus tanpa persetujuan kedua pihak? Tampaknya batas itu akan kembali menghadang, memisahkan keduanya semakin jauh hingga tak mampu melihatnya kembali.

Gaun marun kecoklatan tergerai panjang, menepak pada tanah tempatnya berpijak. Debu dan pasir seakan terbawa oleh angin yang mulai memberitahu kehadirannya. Gadis bermata hazel itu melangkahkan jenjangnya, berjalan melewati khayalannya yang lain. Maniknya sendu menatap imajinasi dihadapannya sendiri. Imajinasi yang berakar dari pikiran serta perasaannya. Imajinasi yang menunjukan padanya sesuatu yang sungguh menyedihkan. Iris gadis berambut kecoklatan itu meneteskan bulir-bulir kristal dari pelupuk matanya tatkala memori itu terputar kembali dalam benaknya.

Memori saat tangan pucat kedua insan itu dipertemukan dalam sebuah insiden umum antar pelajar. Telapak tangan pucat pemuda dalam bayangannya yang mencoba memunguti berlembar-lembar kertas buram yang terjatuh di bawah kaki sang gadis. Banyak yang mengatakan, menatap mata lawan jenis dapat membuatmu jatuh cinta. Tampaknya, hal itu memang selalu terbukti. Sepenggal cerita singkat awal dari perasaan itu tumbuh.

Perasaan itu terus mekar seiring waktu, perasaan suka itu semakin mekar di tempat kebaikan itu tertanam. Keduanya mulai merajut benang merah itu, tiap hari, tiap waktu, entah pagi, siang sore, bahkan ketika rembulan telah menampakan dirinya. Tak ada batasan bagi kedua insan itu, karena keduanya selalu bersama. Selalu bersama meski dalam tidur. Keduanya pergi bersama ke alam mimpi, mengatur dan membentuk seluruh imaji keduanya sendiri.

" Ariella, "
Nama itu terucap oleh bibir sang pemuda di belakangnya.

Hembusan angin menerbangkan putik-putik dandelion di sekitar mereka, keduanya mencoba menggambarkan sesuatu secara sederhana namun menyentuh. Segurat garis menawan itu tampak pada wajah keduanya. Beribu kunang-kunang memunculkan cahaya mereka, memberi keduanya terang dalam gelap malam. Dunia itu milik mereka berdua, hanya mereka tak ada siapapun disana. Keduanya melangkahkan kaki mereka, berjalan menyusuri jalan setapak dengan pemandang kota penuh gemerlap lampu dan banyaknya nyawa kemayaan yang berlalu lalang.

InfinitYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang