Susu

926 49 17
                                    

Disclamer : Sorachi Hideaki

Gintoki x Tsukuyo

Story by Rinegai

.

.

.

Gintoki meneguk habis segelas susu stroberi miliknya, kepala pemilik surai putih tersebut memandang jenuh layar televisi. Pasalnya, hatinya sedang dirundungi kekecewaan yang amat besar lantaran sang calon pujaan hatinya kepergok pergi bersama Tatsuma, karib lamanya.

"Gin-chan kenapa sih aru ka?"

Pikirannya berkamuk, mau marah salah dibilang gak cemburu juga salah. Tapi Gin sadar, ia dan calonnya itu belum mempunyai ikatan apapun dan bahkan sudah menjadi milik orang lain.

Ya, maklum Gin rada-rada gengsi buat bilang. Nahkan begini jadinya, kalau tidak cepat keburu diembat.

Flashback

Gintoki keluar dari apartemen tempat tinggalnya untuk membeli beberapa bahan makanan yang diperlukan, karena hari ini akan ada tamu spesial yang mengunjungi kediamannya tersebut.
Gintoki menutup pelan pintu apartement dan menguncinya. Ketika hendak menuju lift ia di kagetkan oleh sebuah suara yang sangat dia kenali.

"Gin-chan!"

Gintoki pun menoleh kearah suara tersebut. Terlihat anak gadis berambut orange melambaikan tangan kearah Gintoki.
Gintoki yang melihatnya pun membalasnya dengan senyuman ramah kepada anak gadis notabene tetangga sendiri itu.

"Gin-chan mau kemana aru ka?" Gadis itu berjalan setengah berlari ke arah Gintoki.

"Ke konbini, mau ikut juga Kagura-chan?" tawar Gintoki.

Gadis yang bernama Kagura itu menggeleng pelan. Seketika itu wajahnya terlihat murung, ia menundukan wajahnya dari Gintoki.

Gintoki yang melihat pun lantas tidak tega, pasalnya Kagura itu sudah ia anggap seperti anak sendiri jadi ia tak tega melihat Kagura berwajah seperti itu. Gintoki yang hendak ke mini konbini pun mengurungkan niatnya, dan memutuskan untuk menemani Kagura.

"Nani Kagura-chan? Ada masalah?" tanya si kepala ubanan itu.

Kagura menatap Gintoki, raut wajahnya terlihat sedih Gintoki pun tak enak hati, lalu memutuskan untuk membawa masuk Kagura ke dalam kamarnya.

Ingat, Gintoki bukan lolicon.

"Gin-chan, aku boleh nginap lagi disini ga aru ka? Papi dan Kamui tidak pulang kerumah aru."

Akhirya Kagura mengeluarkan apa yang mengganjal di hatinya. Anak itu ternyata hendak meminta izin kepada Gintoki, namun ia merasa tidak enak karena menurutnya ia sudah terlalusering meminta bantuan si ikal ubanan itu.

Gintoki tersenyum lembut dan menepuk pelan kepala Kagura, ia mengerti kenapa Kagura malu mengatakannya. "Hei? Ini tidak seperti dirimu, tentu saja boleh."

Kemudian Kagura menatap Gintoki, raut wajah yang tadi terlihag sedih kini sudah tergantikan oleh senyum bahagianya.

"Benarkah aru?!"

"Hmm benar, tapi jangan sampai kau habis isi lemari esku! Gin-san tidak kuat melihat porsi makanmu yang banyak itu, kalau bisa kau modali aku uang buat keperluan makanmu sendiri. Dengan begitu kantung Gin-san tidak akan menangis karena kehabisan isi, mengerti Kagura?"

Kagura yang mendengar celoteh panjang Gin, mengepalkan tangannya, terlihat perempatan didahinya, lalu menarik kerah kemeja yang dipakai Gintoki.

"Nani?! Kuso tenpa! Dasar bujang pelit aru, kalau begitu mana ada wanita yang mau dekat-dekat dengan Gin-chan aru ka?!"

SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang