Jantungan !!!!!!!!!!!

40 1 1
                                    


"Astaga Ashaaaa!!!" teriak ketiganya

Asha pov

  
    Rengkuhan dipinggangku nyaris membuat ku limbung jatuh ke lantai. Ternyata kak Marcel dengan sigap berlari melindungi tubuhku agar tidak jatuh mencium lantai yang keras ini.
Gara- gara berpura pura untuk terlihat sehat melupakan tongkat yang harusnya ku bawa sehingga tak menyadari anak tangga dihadapanku.

" Ahh .. kepala ku " ujarku mengusap kepalaku yang terkena pengangan tangga.

" Dasar princess ceroboh!" ujar kak Marcel menyentil dahiku.

" Maaaa kak Marcelll ihh ! " teriakku mencoba melepaskan pelukannya.

" Marcell, bawa adikmu kesini" pinta papa.

" eh ... ehh ka marcell eh ko ... kaa turunin aku!" ujar ku meronta-ronta karena digendong ala bridal sytle oleh Marcel.

" diem deh ntar ku lepas baru tau'!" ancam Kak Marcel.

Marcel ahh kakak ku yang satu ini sangat perhatian padaku, sangking perhatiannnya ia bertingkah posesif layaknya kami sepasang kekasih. Eh  aku saja belum pernah pacaran mengapa bisa aku beranggapam seperti itu! Ah sudah lupakan ! Aku lapaaaaaar!

" Ashaa lain kali hati hati sayang" ujar papa setibanya aku di meja makan

" iyaa paa, asha sangking semangatnya sampe lupa, maafin asha yaa? " ujarku dengan puppy eyes.

" hmmm jangan ulangi" kata papa mengelus kepalaku.

" makanyaa jangan mikirin aku terus sha," ledek Marcel.

" Maaa ka marcel nihhh " ujarku manja.

" sudaaah makan ayok !" ujar mama menengahi.

Kami pun makan malam dengan tenang,  hanya denting sendok dan garpu yang terdengar, namun tiba- tiba papa menyentak keheningan ini.

" papa sama mama mau jenguk tante kalian yang sakit, tidak papa kan kalian papa mama tinggal, paling besok pagi kita sudah pulang" ujar papa.

" iya sayang kalian gapapa kan? marcel mama titip Asha ya sayang hanya untuk malam ini ko" pinta mama ke marcel.

" Asha enggak papa ko ma, " ujarku pada mama.

" okee marcel bakal jagain princess cerobohku ini , papa mama tenang aja!" ujar marcel sambil merangkul kepalaku.

" Habis makan malam papa sama mama langsung berangkat takut kemalaman, marcel jagan asha oke!" ujar papa menatap Marcel. Marcel mengangguk tanda ia setuju.

Marcel Pov

Malam ini aku harus menjaga princess kesayanganku, yaa Asha adik tercintaku.
Kehilangan fungsi mata yang dialaminya membuat ku extra posesif terhadapnya apalagi sebentar lagi aku harus ke Australia melanjutkan kuliah ku yang tertunda karena liburanku. Saat ini aku sedang kuliah jurusan dokter semester 4 di Oxford University.

Tapi malam ini aku harus ke galeri musik untuk mengambil pesanan stick drum ku. Aku memang kuliah jurusan dokter tapi kecintaan ku terhadap musik sangat tak bisa ku tinggalkan. Aku dan Asha selalu diajarkan papa dunia musik berhubung papa adalah pengajar musik. Aku dibidang drum dan Asha di bidang piano.

Dengan berat hati aku melangkahkan kaki menuju kamar Asha karena tidak mungkin aku meninggalkan nya dirumah dengan asisten rumah tangga.
kebetulan sekali pintunya terbuka jdi langsung saja aku masuk.

" Ashaaa,, ikut kaka yok!" ujar ku menghampirinya yang sedang mendengarkan mp3 diatas ranjang.

" kemana kak" tanya nya sambil melepas earphone mp3nya.

" temani kaka ke galeri musik sebentar, mau tidak? " tanya ku duduk di pinggir ranjang.

" Mauu kaa, Asha pake sweater dulu kaka tunggu aku dibawah !" ujar Asha senang.

" Kakak tunggu di tangga, tidak mau mengambil resiko jantungan lagi" ujarku keluar kamar sambil terkikik.

" Kak marcel ih!!!!" ujar Asha sebal.

Beberapa menit kemudian princess cerobohku keluar dari kamarnya menggunakan sweater rajut merah dengan jeans hitam, hiasan pita pada rambutnya yang digerai sebahu dengan tas kecil di lengannya.

" aku siap kaaaa!!! lets go!!!" teriak Asha sumringah.

" iya iya ayok , tongkat dibawa kan? sini pegangan kakak mu yang ganteng ini."
Asha pun hanya mencibir mendengar kataku.

Asha Pov

Betapa senang nya aku kak Marcel mengajak ku keluar rumah. Selama seminggu ini aku selalu terkurung dirumah , alasan klasik mama dan papa yang mengatakan bahwa kita baru pindah dan aku tidak tahu daerah ini. Padahal aku sudah sering bertanya dan jawabannya selalu " Tidak boleh bepergian sendiri kecuali dengan papa, mama, atau kak Marcel!" .

Tapi Tuhan sangat baik padaku, akhirnya aku bisa menghirup udara bebas di luar rumah. Sesampainya di dalam mobil Kakak kesayanganku ini langsung memakaikan seltbet padaku dan bergegas menyalakan mobil menelurusi jalan dengan putaran rodanya.

" Kak , setelah ke galery kita kemana? apa langsung pulang?" tanyaku memecah keheningan.

" apa kamu mau ke suatu tempat? boleh saja asal jangan sampai malam" ujar Marcel

" aku mau beli  Ice cream kaa" ujarku.

" okee nanti kita mampir beli ice cream, akhir nya sudah sampai!" ujar marcel lega.

" akhirnya" ujarku sambil menghela napas.

    Akhirnya sampai juga digalery musik. Selagi menunggu kak Marcel memarkirkan mobil aku masuk saja menunggu di dalam, tapi belum saja melangkah kan kaki masuk ke dalam tiba- tiba aku bertabrakan dengan seseorang dan membuat tongkat ku meluncur begitu saja.

Brakk!

" Aduhh.... " lirihku jatuh ke lantai teras galery.

" ehh maafff " suara laki- laki menginterupsi kesakitan ku.

# next chapterrrrrrrr

kira kira laki laki itu siapa ya?
Apa dia laki laki yang mampu menggetarkan hati seorang Asha???
Atau sebaliknya???
Apa ekspresi Marcel jika adik tercinta jatun di lantai yang keras ini???

voteeee.banyak aku updateeee
saran boleeeh komen ajaaaaa

no copasss & plagiattt
inget dosaaa!

Miracle Love of Piano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang