balik?

32 2 0
                                    

Resa membuka pagar rumah berwarna hitam, rumah yang megah namun tertelan kesepian, ia masuk sambil membawa sepeda dengan senyum yang merekah. Ia berjalan melalui pegawai pegawai rumah yang selalu bejajar berbaris rapi saat tuannya datang.

"Gue udah bilang kan ngapain kalian baris hormat kayak gini!" Kata resa keras, namun tak ditanggapi oleh semua pekerjanya karena mereka dibayar karena itu.
Resa berjalan menuju kamar nya, yang melewati ruang tamu. Ia melihat kakaknya sedang memandang nya dengan tatapan tajam.

"Heh lu! Lu tadi pulang sama ale iya?"
Kata kakaknya dengan nada emosi.

"Lu tau ngapain masih nanya" jawab resa datar dan segera berlalu menuju kamarnya. Kakaknya hanya bernapas gusar. Hubungan mereka sudah tidak seharmonis dulu. Karena itu memang salahnya sendiri.

***

Kringggggg....
Bel sekolah sudah masuk, resa pun sudah duduk menunggu cewek itu

Yahhh gue telat lagiiii batin ale sambil cepat cepat berlari menuju kelasnya. Sampai di salah satu kelas anak XII ada orang yang tak sengaja menabraknya.

Brukkk... adawhhh batin ale kesakitan. Ale mengakat wajah nya untuk melihat siapa yang menabraknya tadi. Ale seperti dejavu melihat cowok itu, tapi ia tak tahu siapa namanya, ia hanya berfikir dia dulu pernah kenal. Seketika mengingat cowok itu ale merasakan pusing yang sangat pusing di kepalanya.

"Sory gue ngga sengaja lu ngga papa?" Tanya cowok itu sambil melihat ale dengan wajah kaget. Ale batin cowok itu. Seketika ale jatuh, padam semua, gelap.

Rafa segera membawa nya ke uks ia tak tahu kenapa ale begini, dan paling ia tak tahu yaitu bahwa ale telah melupakannya.

Resa yang sedari tadi ngga konsen karena ia memikirkan ale
"Nibocah kemana sih gumamnya."
Rena dan deni yang duduk di depannya menengok,

"Ciee yang suka ama ale" kata mereka bebarengan, membuat resa kaget sontak ia segera melihat ke mereka dengan tatapan tajam,

"Ih sotoyy dehhh." Jawab resa sinis membuat deni dan rena ngekek.
"La lu ngapain nyariin dia?"
"Lah lu juga ngapain khawatirin dia?"
"Lah emang lu siapanya dia?"
"Pacar?"
"Sahabat?"
"TTM?"

Tanya deni dan rena silih bergantian yang membuat resa di hujanni pertanyaan bodoh baginya namun membuat ia tertawa atas keserasian mereka.

"Gue? Gue cuman kasian aja dia ngga masuk ngga makek surat ijin nanti pasti di absen dia dapet a." Kata resa sambil mengacuhkan deni dan rena yang sudah hampir meledak tawanya

"Dan gue juga bukan siapa siapanya" lanjut resa. Deni dan rena berpandangan dan mereka saling berbisik.

"Gue ngga yakin deh den dia ngg suka sama ale." Kata rena sambil melirik resa dengan tatapan sinis.

"Apalagi gue tambah ngga percaya, lihat deh klakuannya dari tadi ia ngomong apaan." Bisik deni pada rena. Resa yang geram akhirnya pun mulai memonyongkan bibirnya maju 5 cm lebihhh yang membuat deni dan rena tertawa.

"Udah dong gausah marah lagian ni apaan sih rena ngawur lu ren" kata deni dengan nada merajukk.

"Eh elu kan tu si raden resa marah lo." Jawab rena. Resa tak bisa memungkirii bawah ia akan tertawa terbahak bahak karena ulah mereka berdua.

Rena, deni, resa tengah di halaman belakang waktu jam pelajaran pak gino, karena mereka terlalu banyak berbicara satu sama lain akhirnya mereka disuruh keluar dari kelas, rena yang sedang membeli minum di kantin sedangian deni dan resa hanya duduk di bangku taman sekolah.

"Den gue males ni disini, bosen nunggu cewek lu dateng. Ternyata nunggu itu gaenak ya den."

"Ailah bro baper amat lu bro, yaudah mau ngeblong di uks kagak?" Tanya deni sambil menaik turun kan alisnya.

"Bolehhh deh la terus cewek lu gimana?" Tanya resa gantian

"Nanti gue bisa bm kalo kita di uks, gimana setuju ngga? Dari pada di disini keliatan kek anak dihukum."

"Boleh deh boleh," deni pun memimpin untuk ke uks setibanya di uks ruangan senyap namun sepertinya ada 1 orang yang sakit, entah siapa itu dia tidak mengenalnya. Deni dan resa pun masuk keruangan 1 lagi dan beristirahat disana, karena jam pelajaran masih lama.

"Yang sakit siapa noh? Pakek ditungguin juga" kata resa kepada deni yang hanya mengangkat bahu tanda tak tau.

"Ck paling mereka kena hukum juga." Jawab deni sambil duduk di pinggir ranjang uks itu.

hikss... hikss
"makasih kak lu sampe ngga ikut pelajaran padahal ini hari pertama lu masuk."

Deni dan resa  bertatapan dengan tatapan 'suara cewek ini ngga asing bagi kita'

"Udah gapapa gaperlu gitu gue udah ijin kok gue nemenin lo disini, mereka juga menyayangkan sih gue ngga ikut plajaran." Lanjut kata yang terdengar dari bilik sebelah, bilik milik sesorang yang sakit tadi, resa dan deni yang hanya mengenyitkan dahi tanda penasaran itu mulai muncul.
siapa yang menangis?
Kenapa menangis?
Mengapa mereka disini?

Hanya itu saja. Saking penasaran deni dan resa memberanikan diri membuka pintu uks bilik sebelah itu.

Krek.
"ALE?" kata deni dan resa bersamaan saat melihat ale berpelukan dengan laki laki itu.

______________

Lanjut update true love nya😆 votee ya gengs sama coment  jugaaa




True Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang