Part 1: Perkenalan

249 23 6
                                    

Jam menunjukan pukul jam 9 pagi, dihari sabtu yang santai ini Clarissa sedang sibuk setelah kepindahannya dari Yogyakarta ke Bandung. Yah dia harus pindah ke Bandung karena kedua orangtuanya pindah kerja ke Bandung. Daripada dia harus tinggal sendiri di Yogyakarta akhirnya dia memutuskan untuk ikut pindah kesini, lagian menurutnya sekolah dikota ini bagus-bagus.

Dia sangat tidak sabar ingin segera masuk sekolah barunya. Dia dipindahkan ke salah satu sekolah favorit di Bandung.

Saat itu Senin pukul jam 06.15 dan clarissa masih terjebak macet dia mendengus dan berkata dalam hati
" duh gue bakal telat nih"
Ternyata apa yang dia pikirkan benar terjadi dia telat 10 menit, dan hari ini ada upacara bendera, sekolah ini tidak mentolerir siswa yang telat saat diadakan upacara bendera.
" benerkan telat, gue harus gimana nih ntar gue kena marah"
Clarissa tidak mau tercoreng namanya karna telat sekali saja, dilihatnya gerbang ada pak asep yang terkenal killer abis. Tiba-tiba ada seorang lelaki datang dengan cueknya dengan penampilan urakan, macam orang yang berandalan lalu melihat Clarissa ketakutan.
" heh lo anak baru ya?" Kata lelaki itu
" iya nih" jawab clarissa
" lo pertama kali telat ya, mau gue bantuin ga?" Sambung lelaki penampilan berantakan itu
" hah?" Cetus clarissa bingung

Seketika lelaki itu mengeluarkan sebatang rokok dan menghampiri gerbang dan dia kabur diikuti dengan guru-guru yang mengejarnya, seketika gerbang kosong dan clarissa langsung masuk ke barisan upacara.

Sesampainya dikelas dia bercerita tentang hal itu kepada ketiga sahabatnya yaitu Rara, Kania dan Zahra.
" masa lo gatau siapa yang ngelakuin itu demi lo?" Tanya Rara
" sumpah deh gue gatau tuh" jawab Clarissa dengan nada serius
" cie clarissa ciee" timpal Kania dan Zahra.

Kemudian datang pak Asep guru killer yang terkenal di sekolah itu.
" untung aja gue tadi gaketauan" kata Clarissa dalam hati.
Pelajaran dimulai, kelaspun hening semua memerhatikan pak Asep karna takut kena marah.

Bel istirahat berbunyi semua anak bersontak gembira. Tak terkecuali Clarissa.
" Sa kantin yuk ah" ajak Rara
" hayu hayu" timpal Clarissa
Saat berjalan dikoridor tak sengaja melihat sepasang mata yang dia kenal.
" ah itu kan cowok yang nolongin gue tadi" gumam Clarissa
" Eh ra, zah, nia cowok itu siapa sih? Yang lagi nongkrong meja kantin dekat lapangan?" Tanya Clarissa kepada teman-temannya itu
Semua teman-temannya kaget ketika seorang Clarissa anak pintar menanyakan Farel yang berandalan.
" Hah sa masa lo gatau sih, itu farel anak berandalan yang udah terkenal banget satu sekolah" jawab Rara
" eh buset deh lo ngapain nanyain si farel?" Timpal Zahra
" emangnya kenapa sih farel itu, dia yang nolongin gue tadi pagi" kata Clarissa
" sumpah lo Farel nolongin cewek? Setulus itu? Kayaknya gamungkin deh" jawab kaget Kania

" lo tau sendiri kan cerita dari orang-orang Farel tuh kaya apa orangnya" kata Rara
" gue gatau sih, emang seseram yang dibicarin orang? Aduh takut ah" jawab Clarissa dengan takut.
"Yaudah yuk kita ke kantin aja keburu penuh" jawab Zahra
Saat berjalan ke kantin Clarissa melirik Farel, tapi Farel hanya melihat dan bertingkah seperti tak mengenalnya. Akhirnya Clarissa tidak peduli dan langsung duduk dimeja tengah-tengah kantin. Seketika kantin menjadi hening dengan kedatangan Farel dan geng nya, yang beranggotakan Dimas, Nasa, Kevin, dan Davin. Semua melihat mereka dan acuh kembali dengan makanannya.
" tuh liat geng nya farel ricuh gitu" cetus Kania
" ah biasa kali udh gausah dipeduliin" jawab Rara mengakhiri pembicaraan.
Banyak timbul pertanyaan di benak Clarissa. " seperti apa sebenarnya Farel?"

Sejauh Bintang, Sedekat NadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang