11. Merayu

155 4 0
                                    

Tuan, duduklah dikursi itu,
Maukah kamu meminum kopi yang kubuatkan?
Walau rasanya tak semanis rupamu,
Kuharap kopiku dapat menghangatkan..
.

Ingin berbicara apa kita hari ini?
Ah, janganlah cinta lagi,
Bicaralah tentang mengapa ideologi Indonesia adalah Pancasila,
Bicaralah tentang matematika yang tak lepas dari Trigonometri dan Aljabar,
Tuan, Berbicaralah kita panjang-lebar..
.

Tuan, apakah itu disamping kepalamu kanan-kiri?
Itu bahumu, kah?
Tuan, seperti apa rasanya bersandar disana?
Akan nyaman, kah?
.

Tuan, apa pula itu yang melengkung di wajahmu?
Senyummu, kah?
Tuan, bolehkah lobusku merekamnya?
Untuk dijadikan obat penenang tidur dalam mimpi burukku..
.

Kamu tersenyum..
Membilang betapa aku sedang merayu,
Ah, Kamu tak tahu,
Aku benar-benar termangu pada lukis senyum itu..
.

Kamu terpingkal..
Membilang betapa aku sedang membual,
Ah, kamu lagi-lagi tak kenal,
Aku sedang terbuai pada lingkar mata yang ku hafal..
.
.

(Special untuk : yang jatuh cinta diam")

SadgenicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang