Title : My Lovely Brother
Genre : Family
Cast : Chinen Yuuri, Yamada Ryosuke, and Nakajima Yuto (Hey! Say! JUMP)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini telah menjadi entah yang ke berapa kalinya aku pulang larut malam begini. Entah kenapa, bersama dengan Yuto dan yang lainnya membuatku merasa senang. Lain halnya bila aku di rumah. Sepi. Hampa. Sungguh membosankan.
Kututup pintu dengan perlahan. Kulihat saudara tuaku, Yamada Ryosuke, sedang tertidur lelap di sofa ruang tengah. Aku tahu pasti dia bermaksud menungguku pulang.
tap..tap..tap...
Aku menaiki anak tangga secepat mungkin. Namun ternyata gerakanku tersebut membuat Ryosuke terjaga dari tidurnya.
“Hai, Yuuri. Akhirnya kau pulang,” ujarnya dengan tersenyum. “Apa kau sudah baca email yang aku kirimkan tadi? Hari ini aku buat pudding kesukaanmu. Nanti aku-“
“Tidak perlu! Aku sudah kenyang. Tadi aku sudah makan di luar dengan kawan-kawanku,” ujarku tanpa menoleh sedikit pun padanya. “Sekarang aku lelah sekali. Aku hanya ingin tidur!”
“Sou ka. Oyasumi, Yuuri,” ujarnya lagi-lagi dengan senyuman yang sama. Aku tak membalas atau bahkan menghiraukan ucapannya, melainkan bergegas menuju kamarku.
Aku tak ingat lagi ini telah ke berapa kalinya aku melukai perasaan saudara tuaku itu. Namun lagi-lagi dia masih dapat memberikan senyumannya itu untukku. Tak peduli aku berkata-kata kasar padanya sekalipun.
Sejujurnya aku sangat menyayanginya. Hanya dia yang aku punya. Tak dapat dipungkiri, keberadaannya begitu penting bagiku. Ia yang menggantikan posisi kedua orang tuaku sejak mereka meninggal 10 tahun yang lalu akibat kecelakaan pesawat. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa senang menghabiskan waktuku di luar bersama teman-temanku dibandingkan berdua saja di rumah dengannya yang membuatku bosan.
***
Pagi-pagi sekali seperti biasanya, Ryosuke telah menyiapkan sarapan untukku. Ia telah menungguku di meja makan dengan senyumannya seperti biasa.
“Yuuri, ayo makan. Pagi ini aku buat sup kesukaanmu,” tawarnya lagi-lagi dengan senyuman itu.
“Aku buru-buru mau berangkat ke sekolah.”
“Oh,kalau begitu aku siapkan untuk bekalmu saja ya,” tawarnya lagi.
“Tidak usah!” ujarku dengan nada kesal.
“Ano, nanti kau pulang jam berapa?”
“Tidak tahu!” Aku segera bersiap-siap untuk pergi sekolah meninggalkannya begitu saja.
***
Seperti biasa, sepulang sekolah aku segera menghampiri Yuto. Dia adalah sahabat dekatku akhir-akhir ini. Sebelumnya kami tidak terlalu akrab.
“Yuto-kun!” Aku pun berlari kecil menghampiri anak lelaki bertubuh jangkung itu. Ia menoleh dan tersenyum kepadaku. “Ayo kita jalan-jalan!” ujarku dengan bersemangat.
“Jalan-jalan lagi?” ujarnya dengan dahi mengerut.
“Ya, kenapa? Apa ada yang salah?” tanyaku yang aneh dengan reaksi anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother
FanfictionSejujurnya aku sangat menyayanginya. Hanya dia yang aku punya. Ia yang menggantikan posisi orangtua kami sejak mereka meninggal 10 tahun yang lalu akibat kecelakaan pesawat. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku senang menghabiskan waktu di luar ber...