Seorang wanita terlihat memandang jendela sebuah kamar dengan nuansa biru dongker tersebut , terlihat sang wanita memandang kosong pemandangan di depannya .
Greb
" Ohayo ... Hime " ucap seseorang pria dengan rambut Orange nya .
" Hn , pagi juga Pain-kun " balas hinata sambil membalikkan tubuhnya hingga ia berhadapan dengan sang pria.
" Hmmm.. bagaimana tidurmu ? nyenyak ?" tanya pain sambil menciumi leher hinata bermaksud memberi tanda kepemilikannya .
" euh.. hentikan pain-kun ! aku sudah bilang untuk tidak memberi tanda padaku !" tutur hinata sambil mendorong tubuh pain.
" kenapa ? bukankah aku membayarmu dengan mahal !" ujar pain terusik akan hal tersebut.
" Benar , tapi belum cukup untuk memiliki ku dan kau tau itu namun kau bisa memili tubuhku setiap saat dengan membayarku pain-kun " jelas hinata sambil tersenyum remeh .
" Fine ! berapa yang harus aku bayar untuk memiliki mu , hmm ? " tanya pain emosi.
" seluruh hartamu dan kau bisa memiliki ku , honey " ucap hinata sambil mulai memakai pakaiannya .
"......"
Cup
" senang berbisnis dengan mu pain-kun " bisik hinata setelah memberi ciuman kepada pain .
Clek
Bug
" Hmm.. aku rasa aku tidak keberatan untuk itu , hinata " gumam pain sambil memandang pintu hotel tersebut .TBC
Haloooooo... semua
saya kembali dengan That Women kali ini , mungkin bertanya kenapa pendek ? karena memang chapter ini hanya membahas pekerjaan hinata dan pandangan hinata akan pria membayarnya , sebenernya mau aku panjangin tapi berhubung ini Rate M jadi tidak bisa karena tinggal besok puasanya jadi mohon maaf atas itu . Dan di beritahukan juga mungkin saya akan Hiatus sementara .
sekian
e)(o
KAMU SEDANG MEMBACA
That Women
Fanfictionwanita dengan pakaian glamour dan minim itu terlihat sedang berjalan memasuki club malam dengan langkah yang menggoda , banyak pengunjung yang menatap lapar seperti ingin memakan wanita , tak terkecuali seorang pria berambut hitam legam dengan mata...