The Best Gift Ever

952 15 1
                                    

Renesmee POV

Aku melihat sekelilingku, semua mata tertuju kepadaku. Aku merasa sangat cantik hari ini, semua ini adalah mahakarya aunty Alice dan aunty Rose. Mereka membuatku merasa seperti Ratu. Ya, malam ini aku lah ratunya, Ratu di acara ulang tahun ku sendiri.

Semua teman-temanku datang ke acara ulangtahunku. Semua nya sempurna kelihatannya. Tapi, satu orang yang sedaritadi aku cari,, Jacob. Dimana Jacob? Apa dia tidak datang? Apa dia lupa hari ini aku berulang tahun? Batinku. Aku baru ingat, baru semalam kami bertengkar. Masih dengan masalah yang sama yaitu Cemburu. Aku tau pesona pacarku itu sulit sekali ditolak. Aku akui dia memang tampan dan dia baik sama semua orang. Tidak heran banyak orang yang suka padanya, tidak terkecuali para wanita. Sikap dia yang baik sama semua orang itu terkadang disalahartikan oleh sebagian wanita. Terkadang aku kesal dan akupun sering memberitahu jake, tapi tetap saja selalu seperti ini kami berdua malah bertengkar.

“Happy birthday Renesmee” seseorang membuyarkan lamunanku. Aku kaget karena seseorang itu langsung mencium pipiku dan memelukku. Tidak ku sangka ternyata dia datang, pangeran yang sedaritadi aku cari.

“Jacob! Kau datang? Aku senang sekali” kataku membalas pelukkan jake. Rasanya lengkap sudah kesempurnaan hari ini.

“Mana mungkin aku tidak datang di hari special princessku ini” kata Jacob seraya mengacak rambutku. Jacob senang sekali mengacak-ngacak rambutku dan biasanya aku langsung memasang wajah manyuun di depan dia, sebagai tanda aku tidak suka rambutku diacak-acak. Tapi malam ini aku senang apapun yang dia lakukan.

“I’m sorry about....” bisikku. Belum selesai aku berbisik, jari telunjuk jake sudah ada depan bibirku, menghentikan ucapanku.

“Sudahlah lupakan saja, jangan kacau kan malam yang indah ini sayang” kata jake sambil tersenyum kepadaku.

Aku setuju dengan jacobku, malam ini memang indah. Sungguh sayang jika malam yang indah ini ada yang mengganggunya. Ngomong-ngomong tentang pengganggu,,, mana si succubus? Mudah-mudah saja dia tidak ada dan mengacaukan malam ku ini. Succubus itu sebutanku untuk perempuan yang suka tebar pesona sama Jacob-ku. Aku melihat sekeliling,,, untunglah wanita itu tidak ada, jadi tidak ada yang bisa mengganggu aku dengan Jacob-ku.

“Hai Nessie, Happy birthday to you” kata seseorang yang suaranya tidak asing lagi untukku. Halah, sesuai dugaanku suara itu memang tidak asing untukku. Suara si succubus yang menyebalkan. Anak ini memang menyebalkan, aku yang ulang tahun kenapa dia cipika-cipiki duluan sama Jacob-ku kataku membatin. Aku hanya bisa tersenyum –terpaksa- melihat kelakuan wanita ini. Jacob melihat ku dan dia langsung menjauh dari wanita itu.

“Thanks! Ngapain sih lo dateng?! Gue ngga mengharapkan lo dateng malam ini !” kataku ketus. Aku hanya berusaha berbicara jujur kepadanya.

“Gue sebagai temen lo cuma ingin menyempurnakan birthday’s party lo ini aja! Gue tau kalo tanpa kedatangan gue, birthday’s party lo ini flat ngga ada yang menarik” katanya sombong. Tanpa lo acara gue kali ini sempurna kali, justru dengan kedatangan lo malah membuat acara gue ngga sempurna! batinku sambil melirik sinis ke si Succubus itu. Memang tidak ada malu nya cewek itu, liat saja dia semua pria diajak berdansa. Untunglah dia tidak mengajak Jacob-ku berdansa juga.

“Mau dansa denganku princess?” kata Jacob-ku sambil mengulurkan tangannya ke arahku. Dengan cepat dan tanpa berfikir panjang aku meletakkan tanganku diatas tangan jake dan mulai berdansa dengannya. Aku menyandarku kepalaku di dada jacob, aku merasakan sepasang mata memperhatikan kami dari kejauhan. Entahlah siapa itu, aku tidak memperdulikan! Aku tidak ingin merusak moment seperti ini.

Saat sedang asyiknya berdansa dengan Jacob-ku, tiba-tibaaaaa... Gubraaakkk! Ada seseorang dari belakang yang seperti mendorong kami. Alhasil aku dan jacob jatuh dilantai dengan posisi aku menindih Jacob-ku. Damn! Siapa sih itu? Ngga bisa berhati-hati sedikit rrr~ batinku. Badanku terasa sakit sekali seperti remuk semua tulangku. Laluuuu...

The Best Gift EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang