Everytime

2.2K 222 41
                                    


Britney Spears ~ Everytime


Selama tiga puluh menit itu mereka hanya duduk diam saling tatap. Tidak ada di antara mereka berdua yang ingin memulai percakapan. Mereka terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing. Terlalu banyak pertanyaan yang malang melintang di pikiran mereka berdua. Setahun tidak bertemu, membuat keadaan mereka berubah 180 derajat. Pada akhirnya, si pria pun mengalah untuk memulai percakapan di antara mereka.

"Bagaimana kabarmu?" ucap si pria – Sehun – sambil menatap lekat wanita yang pernah mengisi hari-harinya itu.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Bagaimana dengan dirimu?" jawab si wanita – Jisoo – sambil menyunggingkan senyuman bahagianya kepada Sehun.

"Aku baik." Bohong, aku sama sekali tidak baik-baik saja setelah kau pergi meninggalkanku. Lanjut Sehun dalam hatinya.

Kemudian mereka kembali terdiam.

"Kau bahagia?"

Mendengar hal itu, Jisoo kembali tersenyum sambil mengelus perutnya yang tidak lagi rata.

"Ya, aku bahagia. Dia memperlakukanku bak seorang ratu. Apalagi setelah kehadiran dia, dia benar-benar sangat protektif terhadap kami berdua." Jawab Jisoo lagi masih dengan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya saat mengingat-ngingat perlakuan seseorang yang selalu menemaninya selama setahun ini.

Mereka kembali terdiam.

"Kau mencintainya?" tanya Sehun lagi sedikit berbisik, tapi setelah mengatakan itu dia merutuki kebodohannya karena mengatakan sesuatu yang benar-benar tidak ingin dia dengar jawabannya.

"Membuat seorang wanita untuk jatuh cinta itu mudah, Sehun-na. Jika kau bertanya apakah aku mencintainya? Ya, aku mencintainya." Jawab Jisoo tegas.

Sehun hanya bisa tersenyum kecut saat mendengarnya. Wanitanya pergi karenanya, dan saat dia menemukannya kembali semuanya sudah terlambat. Menyesal? Ya, dia sangat menyesal.

Tidak berapa lama sebuah suara handphone terdengar yang menandakan ada sebuah panggilan. Jisoo yang mendengarnya langsung mencari letak handphonenya yang berada di dalam tas yang dia letakkan di kursi sebelahnya.

Sebuah senyuman kembali tercetak di wajahnya saat melihat siapa yang meneleponnya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, dia menggeser tombol hijau yang ada di layar handphonenya.

"Yeoboseyeo..."

"Yeoboseyeo..."

"Kau tidak lupakan hari ini, hari apa?"

"Tentu saja aku tidak melupakannya."

"Sekarang aku sedang tidak ada pasien, kau ada di mana? Aku akan menjemputmu."

"Baiklah. Saat ini aku sedang ada di pusat kota, di kafe La Sfera."

"Oke, lima belas menit lagi aku sampai. Sampai jumpa Honey.."

"Hmm, hati-hati di jalan. Bye ~"

Kemudian Jisoo memasukan kembali handphonenya setelah panggilan singkatnya dengan seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya saat ini. Tanpa dia sadari, sepasang mata tajam sedang mengamatinya sejak tadi.

Sehun menatap tajam Jisoo bukan tanpa alasan, dia benar-benar cemburu saat melihat perlakuan manis Jisoo tunjukkan pada orang yang menghubunginya. Sehun kesal setengah mati karena bukan dia orang yang mendapatkan perlakuan manis dari wanita yang begitu dicintainya itu. Tapi nasi sudah menjadi bubur, yang Sehun bisa lakukan saat ini hanya menghela nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan, berharap rasa cemburu dan kesalnya hilang bersamaan dengan hembusan nafasnya.

Fool Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang