P3K (2): Menangani patah tulang & kecelakaan dialam terbuka lainnya

196 3 2
                                    

m. Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala:
-Perubahan bentuk
-Nyeri bila ditekan dan kaku
-Bengkak
-Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
-Ada memar (jika tertutup)
-Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Jenisnya:
=>Terbuka (terlihat jaringan luka)
=>Tertutup

Penanganan:

1. Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup

-Periksa G erakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat)
S ensasi (respon nyeri)
S irkulasi (peredaran darah)
- Ukur bidai disisi yang sehat

2. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah

3. Pasang bantalan didaerah patah tulang

4. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka

5. Ikat bidai

6. Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka:

1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat

2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin

3.Ikat dengan ikatan V

4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

1. Tujuan Pembidaian
-Mencegah pergeseran tulang yang patah
-memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
-mengurangi rasa sakit
-Mempercepat penyembuhan

n. Luka bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan

1. Matikan api dengan memutuskan suplai
oksigen
2. Perhatikan keadaan umum penderita
3. Pendinginan
-Membuka pakaian penderita/korban
-Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air

1. Mencegah infeksi
-Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
-Penderita dikerudungi kain putih
-Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

2. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama

3. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan

4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.

5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

o. Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala:
-Menggigil/gemetar
-Perasaan melayang
-Nafas cepat, nadi lambat
-Pandangan terganggu
-Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan:
1. Bawa korban ketempat hangat
2. Jaga jalan nafas tetap lancar
3. Beri minuman hangat dan selimut
4. Jaga agar tetap sadar
5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)

p. Keracunan makanan atau minuman

Gejala:
-Mual, muntah
-Keringat dingin
-Wajah pucat/kebiruan

Penanganan:
1. Bawa ke tempat teduh dan segar
2. Korban diminta muntah
3. Diberi norit
4. Istirahatkan
5. Jangan diberi air minum sampai kondisinya
lebih baik

Tau?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang