Author pov
Calum dan y/n sudah cukup lama tinggal bersama karna status mereka yang baru saja menikah bulan kemarin. Calum mencintai y/n dengan sepenuh hati begitu juga sebaliknya, entah apa saja kekurangan yang mereka miliki, mereka saling melengkapi kekurangan itu.
Hari ini hari yang indah untuk memandang langit yang terlihat cerah dan sejuk. Y/n memutuskan pergi kebalkon dan berdiri disana menikmati udara sejuk nya. Calum pun tidak mau ketinggalan, ia memeluk y/n dari belakang seakan memberi kehangatan.
"kamu kesini juga be" tanya y/n saat merasakan ada pelukan dan hembusan hangat itu di lehernya
[be sebutan untuk pasangannya]
"iya sayang" kata Calum yang setelah itu dia menaruh kepalanya dipunggung y/n
mereka berdua merasakan sejuk nya udara pagi disaat itu sebelum tiba tiba Calum meminta y/n untuk berbalik badan.
"be balik badan kamu deh" bisik Calum di telinga y/n
Y/n pun menuruti perintah CalumDengan tangan Calum yang masih melingkar di pinggang y/n tiba tiba ada sesuatu yang menabrak bibir mungil milik y/n. Lidah Calum terus bergerak seperti sedang mengabsen satu persatu gigi y/n, ia sangat agresif sampai membuat y/n sulit untuk bernafas. tetapi y/n mulai menikmati saat saat itu, ia pun menaruh tangannya di leher Calum dan mulai membalas perlakuan suaminya itu. Setelah y/n melihat Calum yang mulai sulit bernafas, y/n pun sudah puas dan merasa pembalasannya sudah cukup.
Calum bingung mengapa y/n menyudahinya, Calum menatap y/n ala anak kecil yang sedang meminta permen kepada ibunya, namun y/n hanya tersenyum. Calum pun melepas pelukannya dan duduk dikursi yang ada dibalkon sambil memasang muka cemberutnya. Y/n tidak bergeming ia malah berbalik badan lagi untuk melanjutkan merasakan udara sejuk lagi. Calum yang melihat sikap y/n yang seakan tak peduli dengan dirinya yang padahal sudah diam, pergi ke kamar mandi kebetulan ia juga belum mandi. Disaat Calum barusaja pergi, y/n menengok kebelakang dan tidak melihat Calum disana, ia tau mungkin Calum sedang mandi tapi mengapa Calum tidak bilang terlebih dahulu? —biasanya mereka selalu bilang kepada pasangannya jika ingin kemana-mana termasuk mandi—
Y/n pov
Apa mungkin Calum marah? Atau aku sebaiknya pergi agar dia bisa lebih tenang jika tidak melihat ku. Fikir ku didalam hati. Aku pun pergi keluar rumah tanpa izin dulu ke Calum, entah aku mau kemana yang penting diluar rumah. Tiba tiba aku ingin pergi kesuatu tempat yang sepi entah apa yang ingin aku lakukan disana tapi mungkin disana Calum tidak akan menemukan ku.
Calum pov
Aku barusaja keluar dari mandiku yang cukup lama, karena aku tidak pernah mandi selama ini sebelumnya. Aku sudah meredam amarah ku karena sikap y/n yang seakan tak peduli tadi, aku ingin memeluknya lagi. Aku memutuskan untuk pergi kebalkon namun y/n tidak ada disana, aku langsung menyusuri keliling rumah namun y/n tetap tidak ada. "Y/n kamu dimana" aku berteriak diseluruh sudut rumah namun tak ada jawaban. Bukan hanya kali ini y/n pergi dari rumah, namun sudah beberapa kali ia melakukannya. Entah apa yang ia fikirkan, tapi ia seakan terus berusaha pergi dari ku
Aku pun memutuskan untuk langsung mengambil kunci mobil ku dan pergi mencari y/n. Aku belum keluar dari kompleks tapi sudah hampir menyerempet sepeda motor, aku tidak tau apa yang aku fikirkan tapi yang jelas aku hanya memikirkan dimana y/n sekarang. Aku mencari nya di tempat biasa kami makan atau hanya sekedar jalan jalan karena bosan dirumah, tapi y/n tidak ada disana. Aku mencoba mencarinya di apart yang dahulu sempat kami tempati tapi y/n juga tidak ada disana. Aku mencoba pergi kerumah mama nya, namun ia juga tidak ada disana. Aku sudah mencari keseluruh tempat yang aku tau, ketempat biasa kami pergi, namun aku tetap tidak menemukannya.
Aku mulai frustasi, tidak tau lagi harus mencari y/n kemana. Tiba tiba aku teringat aku belum mencoba untuk menelefon nya, sialnya tidak ada hawaban disana. Entah sudah berapa kali aku mencoba menelefonnya tapi tetap tidak ada jawaban. Aku bingung tidak tau dimana lagi harus mencarinya, aku putus asa aku membenturkan kening ku ke kaca jendela. "Aku tidak tau lagi dimana harus mencari mu y/n" ucapku disela isak tangisan
Y/n pov
Sudah cukup lama aku disini, di pinggir danau yang indah dan juga tenang. hari mulai senja. Tapi aku tidak merasa bosan disini, bahkan aku sangan menikmatinya. Aku mencoba melihat handphone yang ternyata lowbat dan aku melihat misscall dari Calum, ada 19 misscall darinya. Aku mencoba untuk menelefonnya kembali, dan tidak lama ada jawaban dari sana. "Halo y/n" sapa Calum yang terdengar lesu dan seperti sedang menahan tangisannya. "Calum kamu kenapa nangis, sshh udah jangan nangis dong" aku berusaha menenangkan nya. "Kamu bilang jangan nangis? Kamu pergi dari rumah hilang dari rumah kamu bilang jangan nangis? Aku nyari diseluruh tempat yang kita pernah lalui dan kamu ga ada juga disana kamu bilang jangan nangis?" Kata Calum dari sebrang sana masih dengan suara nya yang menahan tangisan. "Y/n tell me where are you now" tanya Calum yang terdengar sudah putus asa mencari ku. "aku ada di deket danau" Calum tidak menjawabnya, sepertinya dia langsung memutuskan telefon nya.
Calum pov
Rasanya aku ingin tidur untuk waktu yang lama, ditambah lagi kepala ku yang terasa agak pusing mungkin karena aku yang mencoba membenturkan kening ku. Tiba tiba handphone ku berbunyi. Ku lihat ada nama y/n disana, cukup tenang rasanya, lalu aku mengangkat telfon dari nya. "Halo y/n" sapa ku yang masih lesu dan menanhan tangisan tadi "Calum kamu kenapa nangis, sshh udah jangan nangis dong" kata y/n yang terdengar seperti sedang mencoba menenangkan ku. "Kamu bilang jangan nangis? Kamu pergi dari rumah hilang dari rumah kamu bilang jangan nangis? Aku nyari diseluruh tempat yang kita pernah lalui dan kamu ga ada juga disana kamu bilang jangan nangis?" Kataku dengan suara yang masih bergetar "Y/n tell me where are you now" tanpa basa basi lagi aku langsung menanyakan dimana ia berada "aku ada di deket danau" Tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi aku langsung pergi ke danau, sambil mengelap air mata ku yang sedari tadi mengalir.
Author pov
Sesampai nya Calum disana, y/n langsung berdiri dan melihat kedatangan Calumnya itu. Calum langsung keluar dan berlari menghampiri y/n, sempat ia menatap y/n tetapi langsung ia peluk y/n dan menangis lagi.
"sshh udah dong cal, jangan nangis lagi" kata y/n sambil mengelus pundak Calum
"be kamu kenapa pergi sih" tanya Calum yang mulai berhenti menangis
"gapapa, aku cuma lagi mau nikmatin alam sendiri aja"
"ohh sendiri ya be, trus ga izin juga" tanya Calum lagi
"iya maaf be" y/n menunduk karna ia menyesal, y/n sengaja tidak memberi tau alasan sebenarnya. Karena ia takut Calum akan kecewa nanti.
"can you go home right now?" Calum menatap y/n penuh harap
"ya, c'mon go home be"
Calum menarik tangan y/n pelan ke mobil, tapi belum sampai di mobil y/n memberhentikan nya
"stop cal" kata y/n yang tiba-tiba berhenti
"why honey?" Calum bingung mengapa y/n berhenti
"itu kening kamu kenapa, kok kaya biru lebam gitu" tanya y/n sambil mengelus pelan kening Calum
"aw ga be gapapa kok" Calum terpaksan berbohong
"jujur cal, kalo ngga aku ga mau pulang" kata y/n sambil melepas pegangan tangan Calum tadi
"kali kamu ga mau pulang mungkin tangan atau kaki aku bakalan nyusul kaya kening aku" jawab Calum menahan rasa sakitnya
"kamu kenapa sih nyakitin diri kamu sendiri" tanya y/n sambil memukul dada calum dan mulai menangis
"rasa sakit semua ini ga ada apa apanya dibandingin kehilangan kamu be" Calum langsung memeluk y/n
"iya aku ga pergi lagi cal" y/n menatap Calum dan langsung mengambil alih bibir Calum yang sangat ia rindukan
kejadian tadi pagi terulang lagi, hanya saja kali ini y/n yang memulainya.
Maapkan kalo rada abstrak :v
Pertama kali buat juga sih- Calum8hood
👆wp author
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot
Short StoryKumpulan oneshot karya anak-anak R$.Gak bagus emang,tapi kita bikinnya dari hati :)